Dua Musuh Millenials, Inflasi dan Rasa Malas Berinvestasi

Selain memiliki teman yang mengisi berbagai fase kehidupan ternyata kita juga harus berhadapan dengan lawan , yaitu inflasi dan malas berinvestasi.

Dua Musuh Millenials Inflasi dan Rasa Malas Berinvestasi

Hidup adalah perjuangan, perjalanan yang kaya pengalaman. Selain memiliki teman yang mengisi berbagai fase kehidupan ternyata kita juga harus berhadapan dengan lawan. Musuh tidak hanya makhluk hidup yang membakar emosi, tapi sebagai millenials kita juga berhadapan dengan inflasi dan rasa malas berinvestasi.

Keep Your Friends Close and Enemies Closer

Sebuah pepatah dari Abraham Lincoln justru mengatakan bahwa kita harus lebih mendekat dengan musuh kita. Kenapa? Dengan mendekat, kita bisa lebih memahami bagaimana strategi yang baik untuk mengalahkan musuh. Dan juga, memotivasi kita untuk bertahan, berjuang dan memenangkan perjuangan hidup ini. Salah satu perjuangan yang dihadapi para millenials untuk memenuhi kebutuhan hidup di masa depan bisa dilakukan dengan berinvestasi. Namun, ada “dua musuh” yang harus dihadapi yakni laju inflasi dan rasa malas berinvestasi itu sendiri. Mengapa perlu kita dekati dan hadapi? Agar rencana investasi kita tidak terus tertunda hanya karena “takut” tak bisa mengalahkan laju inflasi dan malas menjalani prosesnya.

Memahami Inflasi

Inflasi erat kaitannya dengan kenaikan harga barang dan jasa, rasanya kehidupan kita saat ini serba mahal. Sisi positif dari inflasi justru menandakan bahwa perekonomian sedang berkembang dan diiringi dengan daya beli masyarakat yang bertumbuh. Tingkat inflasi yang sehat berada di sekitar 2-3% per tahun. 

Dengan pertumbuhan inflasi yang sehat akan menggerakan peningkatan upah, kenaikan profitabilitas dan juga konsumsi masyarakat yang terus mendorong pergerakan ekonomi. Dalam kata lain, pendapatan dan gaji kita juga bertambah.

Dulu, Indonesia pernah mengalami inflasi buruk, di tahun 1966 inflasi mencapai rekor tertinggi di angka 653,3% dan di pada krisis tahun 1998 angka inflasi naik hingga 78% dan di tahun berikutnya berangsur turun. Namun, sejak tahun 2015 Pemerintah Indonesia berhasil menekan laju kenaikan inflasi rata-rata dibawah 4%.

Bersahabat Dengan Inflasi

Inflasi yang tidak bisa dihindari ini justru harus kita siasati, kita harus memikirkan bagaimana cara mengalahkan inflasi. Berikut adalah tiga cara agar kita bisa melindungi nilai uang yang kita miliki.

1. Tulislah Life Goals Yang Ingin Dicapai 

Memiliki resolusi akan membantumu mencapai tujuan hidup lebih fokus dan terarah. Dalam life goals ini selain kamu harus menuliskan berbagai impian yang ingin dicapai. Focus on big goals, kapan kamu berencana untuk menikah, membeli tempat tinggal dan juga memiliki buah hati. Tuliskan juga berapa rupiah income yang ingin kamu dapatkan seiring perjalanan karir dan bisnis. Pastikan pendapatan kamu bisa mengalahkan inflasi.

2. Mengatur Rencana Keuangan Yang Sesuai Dengan Tujuan Hidup

Berbekal life goals yang ingin kita capai, kita bisa mulai membuat rencana keuangan yang terukur. Berapakah uang yang harus dipersiapkan untuk kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang. Kira-kira berapa jumlah uang yang harus diinvestasikan agar kita bisa segera mencapai impian hidup. Contoh : Ingin membeli rumah di tahun 2022, berapa DP rumah yang harus disiapkan dan berapa jumlah uang yang harus disisihkan.

3. Prinsip YOLO untuk Mulai berinvestasi 

Kita semua ingin menikmati hidup, oleh sebab itu yakinkan diri kamu untuk menjalani hidup yang cuma sekali ini dengan menyeimbangkan kebutuhan saat ini dan di masa depan. You Only Live Once maka kita harus mempersiapkan dengan belajar bertanggung jawab dan mengamankan finansial sebagai bahan bakar untuk kebutuhan hari tua. Mulai lah berinvestasi dan nikmati pertumbuhan uang mu.

Lawan Rasa Malas Berinvestasi

Sebenarnya, millenials itu bukan kaum pemalas. Justru kita kaum produktif yang mengalami transisi ledakan informasi dan teknologi. Karena kita hidup di era too much information, kita menjadi generasi overthinking yang penuh rasa insecure.

Kecemasan justru menghambat kita untuk memulai sehingga membuat kita terkesan malas. Perasaan takut untuk mulai berinvestasi karena takut uang hilang, takut gagal, takut buruk hasilnya. Perasaan inilah menjadi musuh utama millenials.

Investasi Butuh Proses dan Waktu​

Sebagai generasi serba instan, millenials bukanlah generasi yang sabar. Kita dipacu berkompetisi dan berkarya dalam rentang waktu yang pendek. Menggebu-gebu untuk segera memperlihatkan berbagai pencapaian. Tidak mengherankan jika sosial media begitu dinikmati dan sudah menjadi kebutuhan eksistensi.

Rasa malas berinvestasi juga dikarenakan hasil investasi tidak terlihat langsung. Beli investasi hari ini, lusa sudah pasti dapat untung. Investasi membutuhkan waktu dan masa jatuh bangun, masa kita belajar agar paham bagaimana membuat portfolio kita bisa bertumbuh positif.

Di tengah era suku bunga yang paling rendah sepanjang Indonesia merdeka, bunga deposito dan tabungan juga belum bisa mengalahkan inflasi. Kita harus mampu untuk mendiversikasi dengan berbagai produk investasi seperti emas, reksadana, saham yang mampu memberikan hasil hingga puluhan persen yang mana membutuhkan waktu yang panjang. 

Kenali Resiko ​

Mitos investasi mengatakan bahwa investasi yang memberikan profit besar penuh dengan resiko. Sedangkan investasi yang minim resiko, memberikan imbal hasil yang kecil. Resiko bukan untuk dihindari, tapi untuk disiasati. 

Kemungkinan terburuk apa yang akan terjadi kalau kamu tidak mengambil resiko? Uang kamu tidak akan hilang, uang akan aman ditabungan, tapi kamu akan kehilangan kesempatan dan waktu untuk memaksimalkan uangmu bertumbuh. 

Mulailah dari resiko yang kecil, walau memberikan keuntungan yang relatif kecil tapi kita akan mendapatkan pengalaman investasi yang baik, agar kita bisa menikmati proses berinvestasi sampai akhirnya kita mampu dan percaya diri untuk memilih investasi yang memberikan imbal hasil maksimal.

Berjuang Bersama

Untuk memulai segala sesuatu akan jauh lebih mudah jika kita memiliki teman atau grup pendukung yang bersama-sama saling menuju ke arah yang sama. Cari grup dan komunitas yang tepat agar kemampuan berinvestasimu juga bisa berkembang. Ajak teman, pasangan dan keluarga untuk memulai perjalanan investasi ini. 

Menikmati proses perjuangan berinvestasi yang membutuhkan pengorbanan seperti jatah kopi yang berkurang, budget shopping bulanan yang menjadi tiga bulan sekali. Kita memang harus mengorbankan satu atau dua hal sekarang ini demi mendapatkan hal lain yang memberikan manfaat di masa depan nanti.

Ketika satu persatu impian hidup kita tercapai, kita akan tersenyum melihat jerih payah melawan kebutuhan konsumtif. Sebagai millenials yang memiliki banyak kemauan, memang susah memilah kebutuhan dan prioritas. Oleh karena itu uang investasi yang sudah susah payah dikumpulkan jangan sampai sia-sia.

Agar hasil investasi kamu tetap terjaga sesuai tujuan hidup, kamu perlu melindungi diri kamu dengan asuransi kesehatan. Saat ini asuransi Medicare Premier dari Astra Life memberikan fasilitas premium yang #AntiInflasiNoWorries. Kamu tidak usah khawatir dengan kenaikan inflasi biaya kesehatan, karena selama menjalani masa perawatan kamu tetap terjamin mendapatkan kamar one bed one bathroom. Bahkan kamu bisa mendapatkan manfaat perawatan hingga ke mancanegara. 

Selain mulai menyisihkan alokasi budget untuk berinvestasi, dapatkan juga strategi dan tips keuangan dari Instagram @astralifeid

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!