Search

Search

Search

Search
- Search

Fenomena Beli NFT dan Token Artis, Haruskah Dipertimbangkan?

Artis dan selebriti ramai-ramai membuat NFT dan metaverse. Sayangnya, tak semua legit untuk dibeli. Cek triknya agar bisa ikut investasi tanpa zonk.

Durasi baca: 7 menit

Alvin T
|
06 April 2022
|
Finance, Tips Finansial

Artis dan selebriti Indonesia beramai-ramai berbisnis digital. Ada yang menjual NFT, ada pula yang membangun metaverse. Semuanya tampak menarik. Nyatanya, baru dijual presale atau preorder, langsung sold out. Kamu ingin ikut beli, tapi masih bingung mana yang legit?

Sebelum membahas lebih jauh tentang fenomena NFT dan token di kalangan para artis, supaya semakin paham simak dulu yuk, apa itu NFT dan token.

Apa Itu NFT dan Token?

Kita sering mendengar istilah NFT dan token. Apakah keduanya punya makna yang sama, atau berbeda? Mari kita lihat dulu, tentang apa itu NFT.

NFT, atau non-fungible token, merupakan salah satu bentuk aset digital. Umumnya, NFT ini menggunakan teknologi blockchain Ethereum yang berfungsi sebagai perekam transaksi di dalamnya. NFT ini bisa dibilang mewakili barang berharga atau barang unik dengan nilai tukar yang tidak bisa diganti.

Tidak semua barang bisa dijual dalam bentuk NFT, biasanya semacam karya seni digital, aset game, foto, video, hingga musik saja. Nantinya kamu juga dapat mengubah aset dokumen menjadi NFT. Untuk harga jualnya sendiri biasanya tergantung dari kualitas, kreativitas, hingga reputasi dari senimannya.

Bisa dibilang, NFT adalah bentuk baru media koleksi digital yang digunakan sebagai sarana untuk mendukung profesi seniman, seperti musisi, pelukis, kreator, hingga influencer, oleh para investor dan pemerhati seni yang tertarik untuk membelinya. Kalau diibaratkan, ya seperti seniman dan kolektor seni pada umumnya di dunia nyata. NFT memang memiliki popularitas yang masih terbatas untuk beberapa industri seni, hiburan, dan hobi saat ini. Meski demikian, karya NFT ini bisa laku begitu mahal hingga puluhan juta.

Nah, untuk bisa melakukan jual beli aset NFT ini, kamu harus memiliki mata uang kripto terlebih dahulu. Salah satunya berbentuk token, sesuai dengan platform NFT marketplace yang digunakan.

Apa Itu Token?

Token merupakan aset digital yang dioperasikan dalam blockchain, yang terbentuk dalam aplikasi terdesentralisasi (DApps). DApps yang menggunakan token akan lebih mudah untuk dikembangkan, misalnya seperti munculnya DeFi atau keuangan terdesentralisasi, dan juga token yang tidak dapat dipertukarkan atau NFT.

Token ini biasanya menjadi representasi sebuah aset atau utilitas tertentu. Fungsinya macam-macam, salah satunya bisa digunakan sebagai alat tukar atau pembayaran pada sebuah project, layaknya uang tetapi berbentuk digital tanpa fisik. Berbeda juga dengan koin yang merupakan aset digital yang dibuat di jaringan blockchain sendiri, token adalah aset yang dibuat di jaringan blockchain lain dengan sistem smart contract. Selain sebagai alat pembayaran, token juga dapat disimpan sebagai investasi untuk diperjualbelikan.

Jadi, apa beda NFT dan token?

Berdasarkan uraian di atas bisa kita lihat, bahwa NFT ini merupakan aset digital yang berupa hasil karya para seniman—yang dibuat secara digital—dan diperjualbelikan kepada mereka yang tertarik dengan karyanya. Sedangkan token bisa dibilang serupa dengan mata uang; bisa dipakai untuk membayar aset dan biasanya dibuat untuk mengembangkan sebuah project.

Deretan Artis yang Punya Bisnis Digital NFT dan Token Metaverse

Belakangan, semakin banyak artis tanah air mulai menyelami tren NFT dengan menjual berbagai karyanya hingga membuat token secara digital melalui metaverse. Siapa saja artis yang turut ikut meramaikan? Berikut ini deretannya.

Mereka yang membangun metaverse di antaranya:

Raffi Ahmad

Perusahaan Rans Entertainment milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina beberapa waktu lalu mengumumkan bisnis barunya bernama RansVerse yang terdiri atas tim profesional sekelas ShintaVR, UpBanx, VCGGamers, dan Rans Animation.

Anang Hermansyah

Anang Hermansyah dan Ashanty meluncurkan token kriptonya yang bernama ASIX pada 27 Januari 2022. Token ini dikembangkan bersama CEO IDM Token, MC Basyar. Dibangun dalam ekosistem Binance, token ASIX ini awalnya diperjualbelikan di PancakeSwap. Ke depannya, token tersebut akan digunakan pada utilitas untuk game play-to-earn, marketplace NFT, dan proyek metaverse ASIX lainnya.

Wirda Mansur

Putri dari pendakwah Yusuf Mansyur ini meluncurkan token kripto miliknya sendiri pada Februari 2022 yang lalu, dengan nama I-COIN. Rencananya, I-COIN akan menjadi proyek cryptocurrency untuk mendukung ekosistem yang besar menggunakan teknologi blockchain, meliputi play-to-earn game (IBW), NFT marketplace (I-MARKET), dan juga ILAND (metaverse). Nantinya, ketiga produk ini akan saling berhubungan.

Lesty Kejora dan Rizky Bilar

Lesty dan Rizky Bilar juga tak mau ketinggalan ikut terjun dalam dunia bisnis digital dengan proyeknya yang bernama Leslar Metaverse. Proyek tersebut membuat token sendiri yang bernama Leslar Coin yang bisa digunakan untuk membeli item digital dan bermain game play-to-earn. Koin Leslar yang disiapkan sebanyak 555 BNB seketika terjual habis dalam hitungan 30 detik saja hingga membuat banyak orang tidak kebagian.

Angel Lelga

Angel Elga, pada Maret 2022 lalu, juga meluncurkan token kriptonya, Angel Token. Saat artikel ini ditulis, token ini masih dibuka secara presale, tapi sudah menyentuh angka 300 BNB. Angel token telah lulus audit dari lembaga auditor smart contract berskala internasional bernama Rate Tech. Rencananya Angel Token akan membuka lima layanan dengan beberapa fase, yaitu Angel Swap, Angel Launchpad, Anget NFT dan Angel Wallet, hingga Angel Blockchain di fase terakhirnya.

Mereka yang menjual karya NFT di antaranya:

Denny JA

Denny JA menjadi orang pertama dengan karya NFT yang laku terjual dengan harga tinggi di Indonesia, yaitu Rp1 miliar. Lukisan seharga satu miliar itu diberi judul ‘A Potrait of Denny JA: 40 Years in the World of Ideas’. Lukisan tersebut ia lelang di OpenSea, tempat lelang terbesar di dunia untuk karya digital NFT.

Luna Maya

Luna maya terjun dalam dunia NFT sejak Juni 2021, lebih dahulu daripada artis lainnya. Ia digandeng oleh kreator NFT dari Jepang, Tokau, dan merilis karya digital yang jumlahnya terbatas, hanya ada 10 item yang didukung oleh Gushcloud International. Aset NFT ini dipasarkan melalui Bakery Swap dan Binance. Dirinya membanderol harga Rp34 juta atau 5 Binance Coin (BNB) untuk karya yang dibuat oleh Tokau berjudul Luna Maya ‘Queen of the Moon’.

Syahrini

Syahrini bergabung di bisnis digital ini tepatnya pada 14 Desember 2021 dengan meluncurkan “Syahrini’s Metaverse Tour”. NFT dirinya laris manis dalam waktu beberapa jam setelah dirilis.

Ananda Sukarlan

Ananda Sukarlan menjadi komposer dan pianis klasik asal Indonesia pertama yang terjun dalam dunia NFT, sekaligus memberikan contoh bahwa karya musik juga bisa menjadi item NFT yang sangat layak jual. Ia melelang karya musiknya yang berjudul ‘Pergi Belajar’ dari Ibu Sud berbentuk piano solo variasi, dan juga ‘Rapsodia Nusantara Nomor 35’ di marketplace aset digital, Metaroid Indonesia. Keduanya telah dibeli oleh pengusaha Hilmi Panigoro dan Edwin Soeryadjaya seharga Rp1 miliar atau $61 ribu. Hasil lelang tersebut diberikan untuk donasi di Yayasan Habitat.

Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berhasil menjual lukisan self potrait-nya di OpenSea seharga Rp45,9 juta atau 1 Ethereum. Hasil penjualan lukisan tersebut ia sumbangkan untuk yayasan yang membantu anak yatim korban COVID-19. Sebelumnya ia juga berhasil membantu menjual lukisan kaligrafi dari seniman Jalan Braga Bandung senilai Rp4,2 juta.

Bumilangit

Bumilangit membuat NFT art dari karakter superhero Gundala dan Sri Asih, hasil kolaborasi dengan PT Digital Mediatama Maxima Tbk. Terdapat sebanyak 356 unit NFT untuk Gundala dan 381 unit NFT Sri Asih yang telah dirilis oleh Bumilangit yang formatnya berbentuk GIF/image/digital video. Semua NFT ini tersedia di situs Ethereum resmi Bumilangit.

Mau Ikut Beli NFT atau Token Artis? Boleh Saja!

Sebagai fans atau orang awam, kamu boleh kok ikut meramaikan fenomena NFT dan token artis ini, tapi tetaplah berhati-hati. Perhatikan rambu-rambunya, seperti berikut ini.

Baca whitepaper token dengan saksama

Whitepaper token atau laporan dari penerbit bisa menjadi petunjuk atau panduan dalam mengetahui fundamental token kripto. Biasanya di dokumen tersebut berisi latar belakang, tujuan, pertimbangan, strategi, hingga roadmap-nya selama beberapa tahun ke depan.

Namun, jika sudah membaca whitepaper-nya dan masih belum paham, maka tidak perlu dipaksakan untuk membeli karena pengetahuan mengenai token sangat penting bagi pembeli.

Lakukan analisis fundamental

Analisis fundamental bukan hanya diterapkan ketika membeli saham saja, tapi juga pada token kripto untuk mencegah kerugian. Sebaiknya pelajari dahulu fundamental dari token artis ini, karena jika kamu mengalami kerugian tentu saja artis yang bersangkutan tidak akan mengganti kerugian yang kamu alami.

Maka dari itu, sebaiknya hindari sekadar ikut-ikutan membeli koin artis, karena paham fundamental dari token artis sangat penting. Tidak sedikit juga proyek token kripto yang gagal.

Hanya beli produk yang betul-betul sudah dipahami

Saat memulai investasi aset kripto, seorang investor harus lebih dulu paham apa saja risiko yang akan dihadapinya. Hindari hanya berorientasi pada keuntungannya saja, tanpa siap mental saat market turun atau aset yang dibeli ternyata tidak berkinerja baik.

Pahami betul produk yang akan kamu beli, jika tidak, jangan memaksakan. Jangan sampai token artis ini booming seperti toko kue artis yang nyatanya tak banyak yang bertahan.

Pakai dana “dingin”

Dalam berinvestasi investor perlu mempersiapkan dana khusus untuk membeli token NFT. Pasalnya, ada banyak kasus saat ini banyak orang yang menggunakan uang pinjaman atau uang kebutuhan hidup sehari-hari untuk berinvestasi karena hanya tergiur keuntungannya saja. Hingga ketika nilai investasi anjlok, mereka pun merasa panik.

Kuatkan safety net: dana darurat dan asuransi

Terjun ke dunia NFT tidak melulu berbicara tentang keuntungan, tapi juga tentu saja ada kerugiannya. Maka dari itu, jika sewaktu-waktu market sedang turun atau aset yang dibeli sedang tidak berkinerja baik, kamu harus sudah mengantisipasinya.

Kunci antisipasi investasi ada pada dana darurat dan asuransi. Dana darurat akan dapat membantumu jika sewaktu-waktu ada kondisi darurat yang mendadak terjadi dan butuh untuk segera dibereskan, tanpa harus “mengganggu” dana investasi dan pos lainnya. Asuransi, terutama asuransi kesehatan dan asuransi jiwa, juga penting kamu miliki sebagai manajemen risiko akibat berbagai sebab, seperti jatuh sakit, mendapat musibah, dan sebagainya.

Salah satu produk asuransi yang bisa membantumu di sini adalah AVA iSmart dari AstraLife. Ava iSmart merupakan sebuah produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi yang pembayaran premi dilakukan secara berkala agar mempermudah kamu dalam mendapatkan perlindungan asuransi jiwa, manfaat terminal illness, dan juga manfaat cacat total dan tetap.

Pastikan kamu memiliki baik dana darurat dan asuransi jiwa ini, sebelum kamu mulai berinvestasi dalam instrumen apa saja, termasuk jika kamu ingin membeli NFT dan token artis.

Fenomena NFT dan token artis ini memang bisa menimbulkan FOMO—alias fear of missing out. Apalagi kalau kita adalah fans dari artis yang bersangkutan.

Sayangnya, FOMO bisa jadi bumerang. Bisnis NFT dan token artis memang menggiurkan. Di satu pihak, dari sisi artis, ini bisa jadi media untuk dekat dengan penggemar sekaligus melindungi hak cipta. Tapi dari sisi penggemar, bisa jadi “kecolongan” kalau tak paham aturan mainnya. So, hati-hati dan selalu lakukan riset menyeluruh terlebih dahulu, ya!

Apabila kamu tertarik untuk mencari informasi lebih lengkap terkait Astra Life AVA iSmart dan produk asuransi dari Astra Life lainnya, maka kamu dapat langsung mengunjungi laman astralife.co.id.

Jangan lupa mantengin akun Instagram @astralifeid untuk update soal kesehatan dan dunia keuangan.

Urusan Sehat, No Worries. #iGotYourBack