Pilihan Vaksin Yang Ideal untuk Kita, Anak, dan Orang Tua

Adanya program vaksinasi pada awal tahun ini, diharapkan dapat mengurangi risiko masyarakat terpapar Covid-19. Namun, bisakah pandemi Covid-19 berakhir seiring dimulainya langkah vaksinasi? Apa saja jenis vaksin yang bisa didapatkan oleh masyarakat?

Pilihan Vaksin Yang Ideal untuk Kita, Anak, dan Orang Tua

Sampai saat ini pandemi Covid-19 masih menjadi kekhawatiran bagi semua kalangan di seluruh dunia. Bagi anak, dewasa, bahkan orang tua. Dengan adanya vaksin yang diberikan kepada masyarakat Indonesia mulai Januari 2021 lalu, diharapkan dapat mengurangi resiko masyarakat terpapar Covid-19.

Demi terciptanya vaksinasi yang kondusif, pemerintah pun mulai mengelompokkan vaksin menjadi dua kategori. Kategori pertama vaksinasi program pemerintah, yang sumber pendanaannya dibiayai oleh pemerintah. Vaksin kedua ialah vaksinasi mandiri. Vaksinasi mandiri ini vaksinasi kepada karyawan atau karyawati, keluarga dan individu lain terkait dalam keluarga, yang biayanya ditanggung oleh badan usaha, bukan dari pemerintah.

Pemerintah mencanangkan program vaksinasi/ gotong royong, yang dalam pelaksanaanya melarang penggunaan vaksin Sinovac, AstraZeneca, Novavax dan Pfizer, atau merek-merek berbeda dengan vaksin yang ada di program pemerintah.. Sehingga program vaksin gotong royong ini akan menggunakan jenis vaksin Sinopharm dan Moderna yang akan didistribusikan ke fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) milik masyarakat atau swasta yang bekerja sama dengan badan hukum atau badan usaha. Untuk pelaksanaannya, vaksin mandiri tentunya menunggu setelah stok vaksin tersedia. Hal ini akan diproses oleh BUMN untuk ketentuan mekanismenya dan juga harus mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM.

Lantas, jenis vaksin Covid-19 apa saja yang dapat diperoleh untuk masyarakat berdasarkan kategori usia?

Sinovac-Bio Farma​

Pada usia dewasa (18-59 tahun) dan lansia (diatas 60 tahun), dapat menggunakan vaksin Sinovac dari Bio Farma. Bio Farma akan memproduksi vaksin Covid-19 buatan Sinova, CoronaVac, di Indonesia. 

Vaksin Sinovac merupakan jenis vaksin yang dimatikan/inaktivasi. Melalui uji klinis, vaksin Sinovac diberikan dalam dua dosis. Untuk usia 18-59 tahun diberikan dengan dengan selang waktu 14 hari, sedangkan untuk lansia, selang waktu yang diberikan untuk dosis kedua ialah 28 hari.

Pfizer-BioNTech

Ada tiga kelompok penerima vaksin Pfizer-BioNTech ini. Di antaranya kelompok usia 12-15 tahun, usia 16-55 tahun, dan 55 tahun ke atas. Data uji klinis tahap 3 menunjukkan efektivitas hingga 95 persen yang merupakan efektivitas tertinggi.

Vaksin Pfizer-BioNtech menjadi vaksin favorit pilihan negara-negara maju seperti Inggris, Bahrain, Kanada, Meksiko, AS, Singapura, Chili, Oman, Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Eropa. Vaksin ini merupakan vaksin COVID-19 yang berbasis mRNA. 

Vaksin Pfizer-BioNtech diberikan dalam dua dosis dengan selang waktu 21 hari. 

Oxford- AstraZeneca

Saat ini vaksin Oxford-AstraZeneca baru diuji pada sukarelawan dewasa yang sehat berusia antara 18-55 tahun di Inggris, Brasil, serta Afrika Selatan. Dalam pengujian itu, relawan menerima dua dosis suntikan antara empat hingga 12 minggu. Baru-baru ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan rekomendasi sementara terkait vaksin tersebut, mengatakan vaksin dapat diberikan kepada orang-orang yang berusia 18 tahun ke atas “tanpa batas usia maksimal”.

Moderna

Vaksin Moderna yang bernama mRNA-1273 ditujukan untuk orang yang berusia 18 tahun ke atas. Setiap relawan menerima dua dosis suntikan dengan selang waktu 28 hari. Vaksin itu diklaim memiliki kemanjuran 94,1 persen. Dalam uji klinis, vaksin Covid-19 Moderna berhasil menciptakan antibodi dan T-cell pada orang tua dan lansia. Bahkan antibodi yang dihasilkan lebih tinggi dari orang yang telah pulih dari Covid-19. Moderna menguji vaksin pada 10 orang dewasa berusia 56 tahun dan 70 tahun, lalu 10 orang dewasa lanjut usia 71 tahun ke atas.

Novavax

Negara Inggris telah mengamankan vaksin Novavax sebanyak 60 juta dosis. Vaksin Novavax juga wajib diberikan dalam dua kali dosis dan dalam uji klinis tahap 3, vaksin ini menunjukkan tingkat efektifitas hingga 89.3% dan juga  menunjukkan tingkat efektifitas terhadap varian covid baru di Inggris di angka 86%.

Sinopharm

Setelah melaksanakan uji klinis tahap 3, vaksin asal China ini menunjukkan tingkat efektifitas 79% di bulan Desember kemarin. Namun di negara Uni Emirates Arab, efektivitas vaksin Sinopharm mencapai 86%.

Walau hasil efektivitasnya bervariasi, hampir satu juta populasi penduduk China telah diberikan vaksin Sinopharm.

Berbagai jenis vaksin telah tersedia. Namun memang kebanyakan vaksin diperuntukkan khusus usia 18 hingga 60 tahun. 

Sayangnya hingga saat ini vaksin Covid-19 untuk anak dan remaja masih belum tersedia. Kekebalan tubuh anak sangat berbeda dengan orang dewasa. Perlu diketahui sistem kekebalan tubuh anak bisa bervariasi tergantung usia perkembangannya. Selama perkembangan pandemi Covid-19, pasien covid dengan gejala berat justru terjadi di usia dewasa dan lanjut usia. Namun, bukan berarti anak-anak kebal terhadap virus corona.

Perlu diketahui bahwa anak-anak belum direkomendasikan untuk diberikan vaksin. Hal ini dikarenakan, sistem imunitas anak sering kali merespons vaksin secara berbeda dengan orang yang lebih tua. 

Sistem kekebalan tersebut juga bisa bervariasi pada anak dari berbagai usia. Oleh karena itu, perlu penelitian yang berbeda untuk mengevaluasi apakah kandidat vaksin virus corona efektif dan aman untuk anak. Sementara ini Pfizer dan Moderna tengah melakukan uji coba vaksin baru untuk anak berusia 12 tahun. 

Di Indonesia sendiri, masyarakat yang berusia 60 tahun atau lebih dari 60 tahun menyumbang 10,7 persen kasus positif Covid-19. Sedangkan dari total angka kematian pasien Covid-19 di Tanah Air, sebanyak 43 persen berasal dari kalangan lansia. Maka dari itu lansia menjadi prioritas pemberian vaksin dari pemerintah.

Sebelum pemberian vaksin, akan ada sejumlah pertanyaan yang akan diberikan kepada lansia calon penerima vaksin. Pertanyaan itu meliputi:

  • Apakah mengalami kesulitan menaiki 10 anak tangga?
  • Apakah punya 5 penyakit dari 11 penyakit kronik dan komorbid? 
  • Apakah mudah merasa kelelahan? 
  • Apakah mengalami penurunan berat badan secara signifikan? 
  • Apakah sulit berjalan sejauh 100-200 meter? 

Jika ada 3 jawaban “Ya” atau lebih dari 5 pertanyaan di atas, maka vaksin Covid-19 tidak bisa diberikan kepada lansia tersebut.

Tak Perlu Khawatir

Meskipun vaksinasi sudah berjalan, beberapa masyarakat masih dihantui rasa cemas dan takut untuk melakukan vaksinasi. Terlebih saat mengetahui efek samping vaksin Covid-19 yang pernah dialami beberapa orang yang sudah mendapat vaksin. Seperti demam, nyeri dada, lemas, mudah mengantuk hingga cepat merasa lapar. Tidak perlu khawatir, reaksi tersebut masih wajar dan tergolong reaksi ringan. Hadirnya vaksin Covid-19 tentunya untuk membantu mengatasi pandemi corona. Satu hal yang juga perlu dipahami vaksinasi butuh proses untuk mencapai proteksi maksimal. 

Tetap patuhi protokol kesehatan, meski sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19. Jika ingin merasa lebih aman dan nyaman, kamu bisa gunakan Astra Life sebagai bentuk proteksi hidupmu.

Astra Life menawarkan dua macam asuransi kesehatan yang bisa kamu manfaatkan. Ada Flexi Health, asuransi kesehatan yang memberikan santunan rawat inap hingga Rp1 juta per hari sehingga finansialmu tidak terganggu akibat biaya tak terduga selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Medicare Premier, asuransi kesehatan tambahan (rider) dengan asuransi dasar AVA iBright Protector, yang memberikan kenyamanan bagi nasabah dan keluarga saat dirawat di rumah sakit. Dengan Medicare Premier, kamu dan keluarga akan selalu mendapatkan layanan rawat inap dalam satu kamar dengan kamar mandi dalam sampai kapan pun karena tidak terpengaruh inflasi. Medicare Premier juga akan membayarkan manfaat sesuai tagihan secara cashless hingga ke mancanegara. 

Selain itu, saat ini adapula Program Santunan untuk Keluarga penderita Covid-19 bagi nasabah Astra Life. Salah satu manfaat yang bisa diperoleh adalah santunan untuk keluarga sebesar Rp5.000.000 dalam bentuk uang tunai. Nasabah yang berhak mendapatkan program ini adalah nasabah yang telah membeli produk polis unit link dan inforce pada periode program dengan minimum premi yang telah ditentukan, dan nasabah yang terdiagnosa positif Covid-19 oleh rumah sakit dan menjalani rawat inap pada periode yang telah ditentukan. Kamu bisa mempelajari lebih lanjut program yang disediakan Astra Life ini di Astralife.co.id.

Untuk mengetahui informasi seputar program vaksin, jangan lupa mengikuti tips asuransi dan keuangan lainnya dari akun Instagram @astralifeid agar masa depanmu tertata rapi. Keep healthy and #iGotYourback.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!