Harta bersama di atas kemudian disatukan dalam rekening bersama. Jouska merekomendasikan pasangan untuk hanya memiliki satu rekening bersama agar efektif. Jika suami dan istri tetap memiliki rekening pribadi di samping rekening bersama, maka pasangan perlu berdiskusi mengenai berapa jumlah dana yang boleh disimpan di rekening pribadi dan berapa dana yang wajib disetor ke rekening bersama. Dana yang masuk ke rekening bersama ini adalah gaji, penghasilan dari bisnis, bonus, dividen, penghasilan dari pekerjaan sampingan, termasuk uang atau warisan dari orangtua.
Menurut Jouska, pemilihan bank untuk rekening bersama ini bisa disesuaikan dengan profil keuangan pasangan. Misalnya, jika pasangan suami istri merupakan pengusaha usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sebaiknya pilih bank yang memiliki kredit bunga rendah untuk pengusaha UMKM. Jika pasangan suami istri merupakan pekerja lepas, maka cari bank yang mudah memberikan kredit untuk pekerja lepas.