6 Tips Perencanaan Keuangan Menjadi Sandwich Generation Sukses

Perencanaan keuangan sandwich generation amat menantang. Simak panduan berikut agar kamu bisa jadi generasi yang sukses.

Perencanaan Keuangan Sandwich Generation Sukses Astra life

Perencanaan keuangan sandwich generation amat menantang, terutama di saat kondisi finansial sedang tak pasti. Bagaimana tidak? Kamu harus menanggung hidup dua generasi, yaitu orang tua sekaligus anak-anak kita. Akibatnya, penghasilan yang seharusnya dipakai hanya untuk membiayai hidup satu rumah tangga, menjadi tambah ketat. Hal ini lantas menjadi penyebab semakin rentannya kaum sandwich generation terhadap stres. Lantas, bagaimana panduan perencanaan keuangan sandwich generation?

Panduan Perencanaan Keuangan Sandwich Generation

Merawat orangtua merupakan wujud kasih sayang dan bakti seorang anak pada orangtua. Namun, apabila kamu belum mulai memperhitungkannya, seringkali perencanaan keuangan sandwich generation dapat membebani rencana jangka panjang. Untuk itu, proteksi dan memiliki dana darurat menjadi wajib hukumnya bagi para sandwich generation. Kamu harus memiliki asuransi kesehatan dan jiwa untuk menanggung risiko jika terjadi hal yang tidak diinginkan. Jangan sampai kamu mengikuti jejak orang tua, yang tidak membekali diri dengan dana darurat dan asuransi, sehingga harus bergantung pada anak-anaknya secara finansial.

Salah satu perlindungan yang bisa kamu pilih adalah asuransi jiwa Flexi Life dari Astra Life. Ini adalah produk asuransi jiwa murni, dengan uang pertanggungan (UP)  hingga Rp5 miliar, dan tidak perlu medical check up, bebas mengubah besarnya UP, frekuensi pembayaran premi, dan mengajukan perubahan lainnya sesuai kebutuhan seiring dengan perubahan tahapan kehidupanmu secara daring.

Jika sudah memiliki perlindungan yang terbaik, ada beberapa panduan perencanaan keuangan yang bisa kamu ikuti, agar bisa menjadi sandwich generation yang sukses.

1. Atur arus kas keluarga

Sandwich generation perlu memiliki cash flow yang positif. Oleh sebab itu, usahakan pengasilan kamu dua kali dari pengeluaran. Memang terdengar sulit, tapi dengan perencanaan keuangan yang tepat itu bisa dicapai. Kamu bisa ambil kerja sampingan, atau bisa juga membuka usaha. Karena, sebagai sandwich generation secara tidak langsung kamu menanggung beban dua keluarga. Sehingga, tidak bisa mengandalkan pendapatan dari satu sumber saja.

Jangan lupa sisihkan sebagian pendapatan kamu untuk investasi. Kemudian, lakukan evaluasi secara berkala atas investasi yang kamu punya, apakah sudah sesuai dengan ekspektasi dan tujuan keuangan, baik itu jangka pendek, menengah, maupun panjang. Selain cash flow jadi lebih terencana dengan baik, hidup kamu juga akan jauh lebih sejahtera di masa tua.

2. Tunda utang konsumtif

Bagi sandwich generation, kamu perlu berusaha menunda utang-utang yang bersifat konsumtif, seperti cicilan untuk membeli gadget, apalagi belanja secara berlebihan. Sebab, hal ini akan menganggu cash flow kamu yang harus selalu positif. Jangan sampai kondisi keuangan dan kesehatan kamu terganggu hanya karena terbebani oleh utang konsumtif yang menumpuk. Ingat, kamu adalah tumpuan bagi keluarga dan orang tua.

Selain perlindungan asuransi jiwa, sebagai sandwich generation penting bagi kamu memiliki asuransi kesehatan. Walau bagaimanapun, sandwich generation dituntut untuk bekerja lebih keras, sehingga daya tahan tubuh pasti akan lebih terkuras. Untuk itu, perlindungan asuransi kesehatan menjadi sangat penting, tidak hanya buat kamu, tapi juga keluarga yang menjadi tanggungan, agar tidak menggangu cash flow.

3. Persiapkan dana darurat

Mempersiapkan dana darurat juga wajib hukumnya bagi sandwich generation. Bahkan, kamu harus memiliki dana darurat yang bisa menanggung dua keluarga secara finansial. Oleh karena itu, dana darurat yang dibutuhkan pun menjadi lebih besar. Idealnya kamu harus memiliki dana darurat setara 12 kali pengeluaran bulanan kamu dan keluarga.

4. Miliki asuransi kesehatan

Selain perlindungan asuransi jiwa, sebagai sandwich generation penting bagi kamu memiliki asuransi kesehatan. Walau bagaimanapun, sandwich generation dituntut untuk bekerja lebih keras, sehingga daya tahan tubuh pasti akan lebih terkuras. Untuk itu, perlindungan asuransi kesehatan menjadi sangat penting, tidak hanya buat kamu, tapi juga keluarga yang menjadi tanggungan, agar tidak menggangu cash flow.

Di samping diri kamu, jangan lupa asuransikan orang tua kamu jika masih berusia di bawah 60 tahun dengan produk Flexi Life. Sehingga, ketika terjadi risiko dengan mereka, seperti misalnya sakit parah atau meninggal dunia, biaya-biayanya dapat terpenuhi tanpa harus membebani keuangan kamu.

5. Berbagi beban

Jika memiliki saudara kandung, cobalah untuk berkoordinasi sehingga bisa melakukan sharing beban keuangan orang tua, seperti biaya makan, pengobatan, asuransi kesehatan, gaji perawat, dan segala kebutuhan lainnya. Sehingga, tidak hanya kamu yang memiliki tanggungan keuangan lebih. Secara logika, jika beban finansial yang besar ditanggung oleh lebih dari satu orang akan terasa lebih ringan, dibandingkan harus kamu tanggung sendiri.

6. Komunikasikan dengan pasangan

Komunikasi dengan pasangan juga penting jika kamu menjadi sandwich generation. Sering kali banyak pasangan sandwich generation yang kesal atau kecewa gara-gara merasa dinomorduakan perihal keuangan. Jika kamu membangun komunikasi dan komitmen yang baik, serta memperlakukan pasangan dan anak secara adil, niscaya tidak akan ada kecemburunan atau perpecahan.

Pantangan Sandwich Generation

Selain enam tips perencanaan keuangan yang bisa kamu ikuti tersebut, ada 3 hal yang tidak boleh dilakukan oleh seorang sandwich generation.

1. Mementingkan diri sendiri

Sebagai seorang sandwich generation, kamu harus pandai melakukan perencanaan keuangan, dan tidak boleh mementingkan diri sendiri. Sebagai tulang punggung keluarga, kamu harus bisa berkorban, dan mengutamakan kebutuhan pasangan serta keluarga diatas kebutuhan kamu sendiri.

2. Memiliki gaya hidup berlebihan

Gaya hidup sering kali menjadi masalah utama dalam perencanaan keuangan. Untuk itu, kamu harus menekan pengeluaran yang tidak perlu, seperti hang out di kafe, traveling atau nonton di bioskop setiap weekend agar keuangan kamu tidak jebol. Apalagi sebagai sandwich generation, tentunya pengeluaran pokok kamu jauh lebih besar dibandingkan orang biasa.

3. Bergantung pada orang lain

Seorang sandwich generation tidak bisa bergantung pada orang lain. Kamu harus berjuang sendiri, dengan atau tanpa adanya bantuan orang lain. Karena, apa yang kamu hasilkan tidak hanya untuk diri kamu sendiri, tapi juga ditunggu oleh pasangan dan keluarga di rumah. Sehingga kamu harus bekerja dan berusaha lebih giat, bahkan dua kali lipat dibandingkan orang lain.

Nah, jika kamu bisa menerapkan panduan perencanaan keuangan sandwich generation tadi, tentu menjadi generasi ini dapat lebih mudah dijalani. Selain akan membuat diri kamu lebih sukses, pahala juga akan mengalir lebih deras, karena kamu tumpuan dan harapan keluarga. #iGotYourBack

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!