Pada artikel Kenali Perbedaan Perhitungan Pajak Sebelum dan Setelah Menikah, kita mengetahui bahwa suami dan istri merupakan suatu kesatuan ekonomis di mata hukum. Artinya, setelah menikah, harta suami dan istri merupakan harta bersama. Sama halnya dengan kewajiban, kewajiban suami adalah kewajiban istri, begitu pula sebaliknya.
Karena harta dan kewajiban adalah milik bersama, maka sudah selayaknya keuangan suami-istri juga dikelola bersama. Lembaga perencana keuangan Jouska Consulting Agency menyebutkan, hal yang bisa dilakukan dalam mengelola keuangan bersama ialah dengan memiliki rekening bersama. Setiap suami dan istri memperoleh penghasilan, masing-masing pihak harus lebih dulu mentransfer penghasilannya ke rekening bersama. Rekening bersama ini bisa berfungsi sebagai joint account yang bisa diakses oleh suami dan istri. Dalam bertransaksi, usahakan melakukannya secara cashless. Dengan demikian, Anda dapat memiliki pembukuan keuangan keluarga yang transparan.
Pasangan suami-istri pun perlu menentukanlah salah seorang yang berperan sebagai manajer keuangan. Manajer keuangan ini yang bertanggung jawab mengalirkan dana dari rekening bersama ke bermacam-macam pos kebutuhan seperti belanja bulanan, tabungan, dan proteksi.
Jika kita berpegang pada prinsip pengelolaan keuangan bersama macam ini, siapapun yang memiliki penghasilan lebih tinggi tak lagi jadi masalah. Sebab setiap rupiah adalah milik bersama dan dikelola bersama.