Bingung Ingin Menabung atau Investasi? Cek Cara Mengatur Keuangan Berikut!

Apa jurus rahasia di balik manfaat menabung dan investasi yang perlu kamu ketahui agar mencapai tujuan finansial?

Menabung dan investasi

Hasil survei lembaga riset Inside ID seperti dikutip Kontan (Februari 2018) menunjukkan, dari total responden yang disurvei, hanya 13% yang menyisihkan pendapatan untuk menabung dan berinvestasi. Padahal, menabung dan berinvestasi adalah salah satu cara penting supaya kebutuhan finansial di masa depan dapat terpenuhi.

Nah, bila kamu ingin mewujudkan sederet impian di masa mendatang, mulailah menyusun perencanaan keuangan dengan  dua cara tersebut, yuk, simak pembahasan artikel ini:

Kenali perbedaan antara menabung dan berinvestasi

Menabung dan berinvestasi memang sama-sama penting, namun memiliki pengertian dan tujuan berbeda. Menabung berarti menyisihkan sebagian penghasilan agar dapat dipakai sewaktu-waktu dengan mudah. Biasanya, menabung bertujuan untuk menutup suatu kebutuhan spesifik dalam jangka waktu singkat.

Misalnya, tabungan untuk membayar uang semester kuliah S2, tabungan untuk mudik tahunan, atau sekadar menyiapkan dana darurat. Tabungan biasanya ditempatkan di instrumen keuangan yang mudah dicairkan dan memiliki risiko rendah. Misalnya, rekening bank, deposito, emas atau reksa dana pasar uang. Karena instrumen-instrumen tersebut rendah risiko, imbal hasil yang ditawarkan juga rendah, yakni 4%-7% per tahun.

Menabung dan berinvestasi memang sama-sama penting, namun memiliki pengertian dan tujuan berbeda.

Adapun berinvestasi berarti upaya mengembangkan dana untuk mencapai tujuan dalam periode yang lebih panjang di atas 1 tahun. Misalnya, kamu perlu mengembangkan dana untuk melanjutkan studi, liburan ke Eropa, biaya menikah, atau dana pensiun. Dana investasi bisa ditempatkan di beberapa instrumen seperti reksa dana, saham, properti, dan bisnis riil.

Risiko produk investasi lebih besar daripada tabungan, maka itu imbal hasil yang bisa kamu dapatkan pun bisa lebih besar ketimbang tabungan. Reksa dana pasar uang misalnya, berpeluang menghasilkan di atas bunga deposito bank. Sementara investasi saham dapat menawarkan imbal hasil di atas dari 30% per tahun. kamu bisa mengecek imbal hasil saham dan produk-produk reksa dana di Bursa Efek Indonesia, bank, atau penyedia data pasar.

Susun rencana yang hendak dicapai

Setelah mengenal perbedaan antara menabung dan berinvestasi, kamu perlu menyusun rencana-rencana yang hendak kamu capai dalam jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.

  1. Short term atau jangka pendek, ialah rencana yang hendak kamu capai dalam kurun waktu kurang dari setahun. Contohnya tabungan untuk dana darurat, biaya renovasi rumah, semester kuliah, beli mobil atau motor, menonton konser, atau liburan.
  2. Medium term atau jangka menengah adalah rencana yang hendak kamu penuhi dalam waktu dua hingga lima tahun. Yang termasuk rencana medium term misalnya, biaya umroh, menikah, beli rumah, atau liburan.
  3. Sementara long term atau jangka panjang, ialah rencana yang ingin kamu raih dalam waktu lebih dari lima tahun. Contoh rencana ini misalnya dana pensiun, dana pendidikan anak, naik haji, atau wisata rohani lainnya.

Tentukan tabungan dan investasi untuk masing-masing tujuan

Jika sudah menyusun rencana-rencana yang hendak diraih, kini saatnya kamu menentukan cara yang tepat untuk mencapai masing-masing rencana tersebut. Untuk rencana-rencana jangka pendek, kamu bisa meraihnya dengan produk tabungan seperti rekening di bank dan emas, atau investasi yang minim risiko seperti reksa dana pasar uang.

Sementara untuk tujuan jangka menengah, Anda bisa melirik produk tabungan berjangka seperti deposito atau produk investasi seperti reksa dana saham, reksa dana campuran, reksa dana pendapatan tetap, dan Obligasi Negara Ritel.

Lalu untuk tujuan-tujuan yang hendak kamu capai dalam jangka panjang, kamu bisa mempertimbangkan produk investasi dengan risiko yang lebih tinggi seperti saham, reksa dana saham, dan bisnis riil. kamu juga bisa menaruh dana di instrumen yang tidak likuid atau tidak mudah dicairkan seperti properti. Jika kamu ingin melindungi diri sambil berinvestasi, Anda juga bisa mewujudkannya dengan asuransi unit link dari Astra Life, AVA iBright Protector.

Sedangkan, ASLI Rencana Optima memberikan perlindungan jiwa sekaligus investasi dengan biaya akuisisi yang rendah, hanya 40% (tahun pertama) dan 15 % (tahun kedua). Loyalty bonus sebesar 25% dari premi dasar di tahun ke-10 dan tahun ke-15 dan Fasilitas Medical Check Up gratis setiap 2 tahun polis.

Kamu bisa membagi anggaran rutin dengan rumus 50/30/20. Artinya, dari total penghasilan, gunakan maksimal 50% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk menutup utang produktif, serta 20% untuk menabung dan investasi.

Sisihkan sebagian penghasilan untuk menabung dan investasi

Kalau sudah melakukan tiga tahap di atas, kini saatnya menyisihkan sebagian penghasilan untuk menabung dan investasi. Kira-kira, berapa banyak yang perlu kamu sisihkan untuk menabung dan investasi setiap bulan?

Kamu bisa membagi anggaran rutin dengan rumus 50/30/20. Artinya, dari total penghasilan, gunakan maksimal 50% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk menutup utang produktif, serta 20% untuk menabung dan investasi.

Keuangan lebih sehat dengan asuransi

Yang tak kalah penting, pastikan rencana-rencana kamu di hari mendatang dapat terwujud dengan asuransi jiwa. Manfaat asuransi jiwa bisa meningkatkan rasa aman bagi keluarga supaya tetap melanjutkan hidup meskipun pencari nafkah tutup usia.

Jika saat ini kamu masih mencari asuransi jiwa yang tepat, kamu dapat pertimbangkan Flexi Life persembahan Astra Life. Cukup dengan satu polis, kamu bisa memperoleh Uang Pertanggungan hingga Rp5 miliar tanpa perlu cek medis dengan harga yang optimal.

Nilai UP ini dapat kamu #AturSendiri sesuai dengan tahapan kehidupan. Misalnya, ketika kamu berumur 22 tahun, masih lajang dan baru masuk kerja, kamu bisa memperoleh Flexi Life dengan UP Rp500 juta dengan premi Rp111.500,-/bulan. Lalu, ketika menikah dan punya anak di usia 25 tahun, kamu bisa meningkatkan UP tersebut menjadi Rp1 miliar dengan premi Rp247.000,-/bulan.

Jika di tengah jalan kamu memiliki anak kedua seiring dengan karier kamu yang meningkat di usia 30 tahun, kamu dapat menaikkan UP menjadi Rp2 miliar dengan premi Rp536.000,-/bulan. Bila membayar premi satu tahun langsung, kamu hanya perlu membayar sebanyak 10 bulan saja, alias gratis 2 bulan premi. Ini akan mempermudah kamu dalam menjalankan manajemen keuangan keluarga. Sangat mudah dan fleksibel, bukan?

Yuk, mulai menabung dan berinvestasi untuk mewujudkan impian di masa depan sekaligus dengan memiliki ketenangan pikiran.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!