Dari segi penghasilan juga sangat berbeda. Karyawan akan menerima penghasilan setiap bulan. Sebaliknya, bila Anda membuka usaha sendiri, penghasilan akan fluktuatif bahkan tidak pasti tergantung pada kemampuan Anda mengembangkan bisnis.
Supaya bisnis lebih matang, Anda dapat merintisnya sejak masih berstatus karyawan. Anda bisa melakoni usaha di sela kesibukan di kantor, misalnya saat pulang kantor, istirahat makan siang, atau di waktu libur. Jagalah supaya pekerjaan di kantor tidak terbengkalai karena kesibukan Anda merintis bisnis sendiri. Caranya, Anda bisa mempekerjakan karyawan atau bekerja sama dengan pasangan merintis bisnis tersebut. Pastikan juga berkomitmen tidak memakai fasilitas kantor ataupun “mencuri” jam kantor di tahap ini.
Anda juga perlu memantau bisnis dan karyawan Anda, disiplin melakukan evaluasi, membuat laporan keuangan sederhana, serta mengecek stok barang secara berkala. Jangan lupa untuk memutar pendapatan bisnis Anda untuk menambah stok dan menggunakan sebagian keuntungan untuk mengembangkan usaha. Agar keuangan pribadi tidak tercampur dengan keuangan bisnis, sebaiknya Anda memisahkan rekening keduanya.