Evaluasi Keuangan Akhir Tahun

Merencanakan untuk berlibur ke Eropa di tahun depan? Atau ingin membeli mobil? Itu semua bisa dicapai dengan evaluasi akhir tahun yang benar.

Keuangan Akhir Tahun

Apakah kamu merencanakan untuk berlibur ke Eropa di tahun depan? Atau mungkin ingin membeli mobil? Ataukah ada tujuan keuangan lainnya yang ingin diwujudkan dalam tahun mendatang.

Saat akhir tahun seperti ini merupakan saat yang paling tepat bagi kamu untuk hitung-hitungan kondisi keuangan kamu dan keluarga. Hal ini penting dalam rangka mempersiapkan diri terutama kondisi keuangan untuk membuat rencana-rencana yang kamu gagas menjadi realita.

Hitung Total Kekayaan Bersih (Networth)

Ketahui nilai total kekayaan bersih (networth) kamu. Apakah networth kamu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu? Rumus menghitung Networth = Total Nilai Aset – Total Hutang.

Menghitung Total Aset kamu dapat dimulai dari melihat jumlah tabungan yang sudah ada saat ini. Selanjutnya hitung nilai aset kamu dalam bentuk investasi lainnya yang ada dalam bentuk rumah, mobil, motor, dan juga aset finansial seperti saham, obligasi, deposito, reksadana, dll. Perhitungkan nilainya berdasarkan nilai yang berlaku saat ini (nilai pasar) tanpa dikurangi dengan hutang yang masih berjalan. Perhitungkan juga piutang kamu (jika ada).

Menghitung Total Kewajiban Hutang kamu adalah langkah selanjutnya yang harus dilakukan. Perhitungkan seluruh hutang tanpa terkecuali, mulai dari KPR, KKB, KTA, Kartu Kredit, atau pinjaman lainnya yang masih belum kamu lunasi.

Selanjutnya adalah mengurangi Total Aset dengan Total Kewajiban Hutang. Jika saat ini networth kamu masih negatif, tidak usah khawatir, kelola keuangan kamu lebih baik dan berusahalah mencari instrumen keuangan lain untuk menabung. Mengelola keuangan itu perkara yang susah-susah-gampang, kuncinya adalah melakukan budgeting serta disiplin dalam menabung dan berinvestasi.

Coba luangkan waktu untuk mengevaluasi kondisi keuangan kamu selama tahun ini. Lakukanlah 6 hal di bawah ini :

1. Lihat kembali setiap pos keuangan yang ada

Mulai dari tagihan listrik, air telepon, belanja rutin bulanan maupun harian, biaya perawatan mobil, gaji asisten rumah tangga, hutang kartu kredit, cicilan mobil dan rumah, dan lain sebagainya.  Berikan tanda pada pos yang mengalami dan hitunglah berapa kali pengeluaran kamu melebihi budget?

2. Identifikasi: Adakah rencana yang tertunda akibat pengeluaran berlebih?

Urutkan mulai dari yang paling penting hingga yang kurang penting, dan beri tanda untuk membedakan antara yang memang kebutuhan dengan yang merupakan keinginan.

Ketahui nilai total kekayaan bersih (networth) kamu. Apakah networth kamu mengalami peningkatan dari waktu ke waktu? Rumus menghitung Networth = Total Nilai Aset – Total Hutang.

3. Tentukan target pelunasan hutang

Ketika kamu menghitung networth, sudah diketahui jumlah kewajiban hutang yang belum dilunasi.  Tentukan target pelunasan dan komitmen dana yang akan dialokasikan untuk pembayaran cicilan. Hentikan pembayaran minimum untuk kartu kredit.

4. Periksa dana darurat kamu

Apabila kamu lajang, pastikan kamu memiliki dana darurat sejumlah minimal 3 kali pengeluaran bulanan kamu. Apabila kamu telah berkeluarga, maka kalikanlah jumlah tersebut sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Misalnya dalam satu keluarga terdapat 4 orang, maka kamu butuh dana darurat sebesar 12 kali pengeluaran bulanan.

5. Periksa hasil pengembangan dana yang kamu tabung selama ini

Apakah sudah terbentuk dana yang sesuai dengan harapan kamu? Apabila ternyata masih kurang, mulailah berpikir untuk berinvestasi.

6. Identifikasi risiko

Apakah hasil identifikasi terdapat pos yang melambung akibat kamu ataupun anggota keluarga mengalami salah satu risiko kehidupan seperti sakit?  Sebenarnya, ada ataupun tidak ada, kamu tetap harus memiliki asuransi.  Asuransi akan menggantikan kerugian keuangan yang terjadi apabila terjadi risiko seperti sakit, kecelakaan, dan sebagainya. Sehingga pos pengeluaran tetap sesuai budget yang sudah ditentukan.

Asuransi bisa menjadi jawaban kamu. Dalam menghindari risiko kehilangan pemasukan keluarga jika kamu, seorang pencari nafkah, tutup usia, baiknya kamu memiliki asuransi jiwa. Flexi Life adalah asuransi jiwa dari Astra Life yang menyediakan Uang Pertanggungan (UP) hingga Rp 5Miliar untuk keluarga kamu jika kamu tutup usia. Uang itu nantinya bisa menjadi penunjang masa depan keluarga ketika kamu tak lagi bisa bersama mereka.

Untuk menghindari guncangan finansial dari risiko penyakit kritis, sejatinya kamu memiliki asuransi penyakit kritis. Flexi Critical Illness adalah asuransi penyakit kritis dari Astra Life yang melindungi kamu dari risiko keuangan 3 penyakit yang umum terjadi di Indonesia, yaitu Jantung, Stroke, dan Kanker sejak tahap awal. Flexi Critical Illness dapat memberikan perlindungan hingga Rp2 Miliar tanpa cek medis untuk dipakai sebagai biaya pengobatan jika kamu terdiagnosa terkena penyakit kritis.

Jadi, jika kamu konsisten dan awas untuk menghadapi risiko finansial, niscaya impian liburan ke Eropa, membeli rumah, mobil, dan kebutuhan lainnyaakan terwujud sesuai tenggat waktu yang kamu inginkan.

Selamat mencoba!

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!