Langkah selanjutnya setelah memiliki tabungan operasional dan dana darurat, kamu bisa memikirkan instrumen investasi untuk menambah mantab perencanaan keuangan jangka panjang. Harus dipikir benar, apa yang kira-kira cocok. Satu hal yang perlu kamu perhatikan adalah tujuan keuangan dan pengalaman dalam membiakkan uang.
Misalnya, jika kamu belum punya rumah dan ingin mendapatkan uang muka Kredit Kepemilikian Rumah (KPR) dalam lima tahun mendatang, menggunakan reksadana campuran atau saham bisa menjadi pilihan yang diambil.
Sementara itu, untuk kebutuhan yang sifatnya jangka pendek, kamu bisa menjatuhkan pilihan ke reksadana pasar uang dan emas atau logam mulia. Kedua investasi ini memang tidak membutuhkan dana besar sehingga kamu dapat mengatur uang yang diperoleh ketika menyisihkan tabungan atau dana darurat. Yang pasti, ini investasi yang relatif likuid, alias bisa dicairkan sewaktu-waktu saat dibutuhkan.
Misalnya, kamu bisa menyisihkan 10 persen dari setiap pendapatan untuk investasi jangka pendek ini. Jika dirupiahkan, angka 10 persen tersebut seharusnya tidak terlalu besar dibandingkan total pendapatan per bulan. Wujudnya bisa dengan membeli emas seberat satu gram atau reksadana yang setorannya bisa berubah-ubah asalkan tidak di bawah batas minimal. Tantangannya, tertib dan disiplin menyisihkan.