Kenapa Harus Ada Rendang di Antara Kita Ketika Lebaran?

Lebaran identik dengan rendang. Anda juga turut menyajikan makanan yang sama? Simak alasannya sampai rekomendasi restoran dengan sajian rendang ternikmat.

Rendang menjadi salah satu lauk andalan yang dihidangkan untuk keluarga ketika Lebaran tiba. Apakah mempersiapkan sendiri atau membeli yang sudah jadi, kehadiran rendang membuat sajian Lebaran lebih istimewa.

Pun saat mengunjungi sanak-saudara, bisa jadi rendang hadir sebagai jamuan untuk tamu spesial. Uniknya, meski sama-sama bernama rendang, bukan tak mungkin Anda menemukan penampakan rendang yang berbeda-beda. Rendang Tante Endang yang tinggal di belakang rumah mungkin tidak sepedas atau sekental rendang Tante Ramli. Hal ini membuat penasaran, apa sesungguhnya yang membuat makanan yang masuk peringkat pertama dalam daftar “50 Hidangan Terlezat Dunia” pilihan pembaca CNNgo ini bisa tampil berbeda-beda?

Bumbu yang Kaya, Proses Istimewa

“Yang enak itu pake bumbu sari Minang…” tutur Indah yang menggeluti usaha kuliner khas Padang ini secara turun temurun. Ia masih setia membuat bumbu yang diracik sendiri. Santan kelapa (karambia) dan campuran dari berbagai bumbu khas yang dihaluskan di antaranya cabai (lado), serai, lengkuas, kunyit, jahe, bawang putih, bawang merah dan aneka bumbu lainnya yang biasanya disebut sebagai pemasak, adalah unsur penting rendang.

Bumbu alami yang digunakan memiliki sifat antiseptik, sehingga bisa berguna sebagai pengawet alami. Bumbu lain juga diketahui punya aktivitas antimikroba yang kuat. Tidak heran jika rendang bisa bertahan berbulan-bulan. Rendang sendiri berasal dari kata “merandang,” yaitu kegiatan memasak santan hingga kering secara perlahan. Untuk pemasakan rendang hingga kuah benar-benar kering, prosesnya akan menghabiskan waktu sekitar delapan jam.

Ahli kuliner sekaligus penulis buku ‘Rendang Traveler: Menyingkap Bertuahnya Rendang Minang’, Reno Andam Suri menuliskan bahwa rendang biasa disebut ‘makanan adat’. Tiap daerah di Sumatera Barat punya ‘rendang adat’ masing-masing. Bahannya tak harus daging sapi tapi juga ayam, itik, belut bahkan daun-daunan di halaman rumah. Wanita yang biasa disapa dengan panggilan Uni Reno menekankan, rendang adalah proses masak. Karenanya, kata ‘rendang’ biasa diikuti oleh bahan utamanya, seperti rendang daging, rendang ayam, rendang itik dan seterusnya.

Rasa nendang rendang sangat bergantung sang peracik. Sabar dan telaten adalah sikap yang dibutuhkan saat memasak rendang. Potongan daging dimasak bersama bumbu dan santan dalam panas api yang tepat kemudian diaduk secara perlahan hingga santan dan bumbu terserap daging. Setelah mendidih, apinya dikecilkan dan terus diaduk hingga santan mengental dan menjadi kering. Tahap ini harus dilakukan secara hati-hati supaya daging tidak hangus dan hancur. Seni kuliner modern menyebut cara memasak seperti ini dengan istilah karamelisasi.

Rendang sering kali dibedakan menjadi dua, yakni rendang kering dan basah. Sebenarnya jika dilihat dari kandungan cairan santan, sebenarnya terdapat tiga tingkat tahapan. Mulai dari yang terbasah -berkuah hingga yang terkering; ada gulai , kalio dan rendang. Rendang sejati adalah rendang yang paling rendah kandungan cairannya. Rendang jenis ini lebih awet sehingga cocok dibawa untuk oleh-oleh ataupun bekal untuk perjalanan jarak jauh.

Namun, walaupun berbeda-beda kekentalan, warna dan kadar pedasnya, sebuah sajian tetap diakui sebagai rendang mengacu pada proses masak dan bumbu yang digunakan.

Mengecap Lezatnya Rendang

Mengingat proses masaknya yang cukup sulit, tidak heran jika belakangan rendang yang dijual dalam kemasan banyak dicari. Dari kelas restoran besar sampai industri rumahan menawarkan rendang praktis yang bisa menjadi pilihan bagi Anda yang tidak sempat memasaknya sendiri. Ini dia pilihannya:

  1. Restoran Simay, Palmerah, Jakarta Pusat: Restoran ini beberapa kali memenangkan kompetisi antar restoran dalam kategori hidangan rendang. Di antaranya di tahun 2011, di acara Festival Makanan Minang yang diselenggarakan UPTD Anjungan Sumbar TMII. Tahun berikutnya ia menggondol gelar “The Best in Migrant Category” mewakili Jakarta dalam acara Rendang Padang Festival, yang diselenggarakan di Sumbar Cultural Park, Padang, Sumatera Barat. Menurut Meyyulis sang pemilik, restorannya hanya menggunakan daging paha atas yang dikenal dengan istilah daging sapi kelapa. Bumbu rendangnya pun sangat berani dan pedas dengan warna kemerahan yang menggoda selera. Selain membeli rendang di restorannya di Pasar Regional Tanah Abang Blok F 1 lantai. 6 Jakarta Pusat, Anda juga bisa memesan Rendang Daging Juara Simay secara online. Dijual per 1/2 dan 1kg dengan harga Rp300.000/kg.
  2. Rendang Uni Farah: Menjual berbagai jenis rendang dari rendang cubadak (nangka), rendang kentang, rendang paru, rendang udang, rendang ayam, rendang tacabiak (daging suir), hingga rendang daging, Uni Farah menggunakan cara tradisional dalam mengolah rendangnya. Salah satu cara tradisional yang diterapkannya adalah menggunakan tungku kayu bakar dalam memasak rendang. Alhasil ditemukan jejak asap dalam citarasa rendang olahannya. Hmmm… Tertarik? Silakan pesan via www.rendangunifarah.com dan siapkan anggaran Rp40.000 sampai Rp280.000 untuk setiap kemasan rendang yang dijual di sana.
  3. Rendang William Wongso (WW) Series Adalah William Wongso, Bapak Kuliner Indonesia, yang berada di balik merek ini. Rendang yang dijual secara onine lewat williamwongsoseries.com ini sangat bervariatif, dari rendang bebek, rendang padang, sambal goreng rendang sampai sambal goreng rendang pete. Yang paling menggiurkan barangkali inovasi rendang dari daging wagyu. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp60.000.
  4. Rendang Nantulang Usaha renang ini digawangi oleh artis Meisya Siregar. Selain menjual rendang daging, Anda juga bisa memesan rendang ayam, rendang jengkol dan rendang paru. Jika Anda lebih suka rendang yang sedikit mengandung minyak, maka Rendang Nantulang bisa menjadi pilihan. Dijual dalam kemasan yang bervariasi, dari travelling pack sampai family pack, dengan harga berkisar antara Rp60.000 sampai Rp310.000. Tertarik untuk mencoba? Silakan pesan di www.rendangnantulang.com.
  5. Rendang Andeh Salah satu menu andalan dari Andeh adalah rendang paru. Selain itu, toko rendang online yang menjual produknya di www.rendangandeh.com ini juga menjual rendang ayam dan rendang daging yang empuk dan juicy. Rendang yang dijual dalam kemasan berukuran 1/2 kg ini bisa bertahan selama 3 bulan jika disimpan di dalam freezer. Harganya mulai dari Rp60.000 hingga Rp130.000.
  6. Rajo Randang Rendang dijual via www.rajorandang.com ini sangat bervariasi, dari rendang paking, rendang limpa, rendang hati, sampai rendang jengkol pun ada. Rendangnya diolah dari resep turun-temurun dan hanya menggunakan bahan yang segar dan bumbu pilihan berkualitas untuk memastikan citarasanya. Ada dua pilihan ukuran kemasan, 250gr dan 500gr.
  7. Restu Mande Selain menjual rendang di rumah makan yang beralamat di Jalan Katamso 64, Bandung, Jawa Barat, tetapi juga menjual secara online lewat www.restumande.com. Rendang cumi, rendang udang, rendang sapi dan rendang ayam di sini dibuat menggunakan rempah berlimah dan daging pilihan. Harganya pun bervariasi, mulai dari Rp60.000 ribu per kemasan.

Rendang tidak hanya sebatas masakan untuk raga. Sejarah, proses pembuatan hingga nilai-nilai yang dibalut dari bahan-bahan rendang membuat masakan ini semakin membanggakan.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!