Menariknya, ternyata kehadiran hampers sudah ada sejak abad ke-11, tepatnya diperkenalkan oleh William the Conqueror. Ketika itu, nama hampers sendiri diambil dari bahasa Perancis “hanapier” yang memiliki arti “keranjang untuk piala”. Saat itu, hampers berisi makanan dan anggur ketika seseorang melakukan perjalanan panjang.
Kemudian memasuki tahun 1800-an, hampers mulai digunakan sebagai tradisi yang lekat dengan perayaan Natal. Hal ini mulai diberlakukan sejak keluarga Ratu Victoria yang merupakan keluarga kelas menengah atas dari abad ke-19 mengubah arti hampers dan menjadi keranjang dengan isian barang mewah yang diberikan sebagai hadiah.
Seiring berjalannya waktu, kehadiran hampers semakin melekat sebagai “hadiah” yang diberikan pada saat-saat tertentu, salah satunya ketika Hari Raya Idulfitri. Hampers juga berbeda dengan parcel, lho. Perbedaannya yaitu parsel merupakan bingkisan yang dibungkus, sedangkan hampers ialah bingkisan yang disusun di dalam keranjang.