Menghargai Nilai Diri Bersama Andhika Diskartes

Dalam merencanakan keuangan, seberapa besar kita memberi nilai diri kita bisa terlihat dari keseriusan kita dana darurat dan asuransi.

Menghargai Nilai Diri Bersama Andhika Diskartes

How much do you value yourself?

Kalau harus memberi nilai diri sendiri, berapa angka yang menurut kamu layak?

Dalam merencanakan keuangan, seberapa besar kita memberi nilai diri kita bisa terlihat dari keseriusan kita menyiapkan back up plan dan memiliki safety net dalam bentuk dana darurat dan asuransi. Terutama di kala pandemi yang membuat finansial menjadi tak pasti, proteksi adalah sebuah esensi.

“Pandemi ini wake up call, shock therapy buat kita semua. Peringatan bahwa hidup itu gak selalu lurus, pasti naik turun dan banyak belokan. Dari sini kita belajar kalau persiapan itu harus ada apapun kondisi kita.” -Andhika Diskartes.

12,4 juta. Itulah angka pengangguran di Indonesia akibat pandemi COVID-19 yang diprediksi oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). Tidak sedikit juga perusahaan yang merumahkan karyawan (unpaid leave), memangkas tunjangan, hingga memotong gaji bulanan. Hal-hal ini membawa dampak besar pada stabilitas keuangan kita.

Kembali ke pertanyaan di atas, mereka yang menghargai diri mereka, atau yang memberi nilai diri, akan menyiapkan back up plan untuk mengamankan keuangan mereka di era yang tak pasti ini. Untuk yang belum memiliki back up plan tersebut, apa yang harus dilakukan?

Semua hal yang menyokong kehidupan kita secara primer adakah basic needs. Untuk mengetahui berapa angka persis nilai diri, kamu harus mencatat semua pengeluaranmu perbulan.

Kewajiban 01: Penuhi kebutuhan dasar sampai tuntas

Pada #iLoveLife Fest #Generasi5Miliar Sabtu, 20 Juni 2020 lalu, Andhika Diskartes menjelaskan bahwa sebelum melangkah lebih jauh, kamu perlu memastikan berapa angka persis atau nilai diri yang kamu butuhkan untuk menyokong kebutuhan dasar (basic needs). Jaman sekarang, kebutuhan dasar bukan cuma bicara tentang pengeluaran untuk makan, pakaian dan tempat tinggal. Tapi juga tentang biaya transportasi, pendidikan, bahkan hingga kuota internet.

Semua hal yang menyokong kehidupan kita secara primer adakah basic needs. Untuk mengetahui berapa angka persis nilai diri, kamu harus mencatat semua pengeluaranmu perbulan.

Kewajiban 02: Dana darurat

Mitigasi risiko adalah hal krusial di era pandemi ini. Ini adalah definisi asli dari back up plan. Hal pertama yang harus kita kumpulkan untuk back up plan tersebut adalah dana darurat.

Berapa jumlah dana darurat yang idealnya kita kumpulkan?

Rumus Dana Darurat = Jumlah pengeluaran bulanan x bulan yang diantisipasi

Contoh :

Pengeluaran perbulan kamu adalah Rp5 juta. Di era yang tak pasti ini, disarankan untuk mengantisipasi dana darurat untuk 6-12 bulan. Kita ambil perhitungan terendah, yaitu 6 bulan.

Berarti, jumlah dana darurat yang harus kamu kumpulkan adalah  = 5.000.000 x 10 = Rp50 juta.

Supaya tidak memberatkan, kita juga bisa kumpulkan dana darurat ini secara bertahap. Cukup dengan menyisihkan sebagian pendapatkan kita tiap bulannya.

Satu hal yang harus dipelajari ketika membeli asuransi jiwa adalah memilih besar UP, karena uang itulah yang fungsinya sebagai pelindung harta keluarga. Bagaimana caranya?

Kewajiban 03: Punya jaminan keuangan

Dana darurat memang sangat berguna untuk mengamankan budget pengeluaran kita sehari-hari. Tapi bagaimana dengan hutang yang kita punya sekarang? Bagaimana juga dengan dana yang akan dibutuhkan di masa depan?

Pandemi mengajarkan kalau hidup itu tak terduga. Semua dana yang kita punya sekarang dan kebutuhan dana di masa depan harus dilindungi. Dengan apa? Asuransi jiwa.

Kalau kita memiliki asuransi jiwa, nantinya perusahaan asuransi jiwa akan memberikan dana atau Uang Pertanggungan (UP) kepada keluarga kita jika kita tutup usia. UP inilah yang nantinya bisa dipakai untuk membayar hutang-hutang dan disimpan untuk kebutuhan dana di masa depan, seperti biaya pendidikan dan dana pensiun pasangan kita.

Satu hal yang harus dipelajari ketika membeli asuransi jiwa adalah memilih besar UP, karena uang itulah yang fungsinya sebagai pelindung harta keluarga. Bagaimana caranya?

Andhika memberi rumus sederhana. Misalnya, kamu berperan sebagai pencari nafkah keluarga saat ini, gunakan beberapa variabel hitungan berikut. Pertama, berapa besar pendapatan kamu dalam setahun. Kedua, berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pasangan (istri) untuk mendapatkan penghasilan setara pendapatan yang kamu miliki ketika masih hidup. Ketiga, berapa kemampuan kamu membeli asuransi jiwa.

Sebagai contoh, dalam setahun kamu mencetak penghasilan Rp200 juta. Asumsi waktu yang dibutuhkan oleh pasangan kamu untuk bisa memiliki pendapatan yang sama sekitar 5 tahun. Maka, hitungannya adalah Rp120 juta x 5 tahun = Rp1 miliar. Itulah UP asuransi jiwa yang perlu kamu miliki. Carilah asuransi jiwa dengan UP Rp1 miliar juta dan cek harga preminya.

Contoh, produk Flexi Life, untuk UP Rp1 miliar harga premi-nya mulai dari Rp116.000 per bulan.

Dana darurat dan asuransi jiwa keduanya adalah back up plan yang kamu butuhkan. Jadi, bila budget back up plan kamu itu Rp500.000 per bulan, bagilah menjadi dua, yaitu Rp100.000-Rp200.000 untuk tabungan dana darurat dan Rp300.000 untuk membayar premi asuransi jiwa. “Miliki itu lebih dulu daripada tidak ada sama sekali,” jelas Andhika.

Kewajiban 04: Evaluasi protection gap secara berkala

Nilai uang semakin menurun dari tahun ke tahun. Di situlah pentingnya memahami time value of money. Ada risiko penurunan nilai uang di masa depan akibat tergerus inflasi jangka panjang. Uang sebesar Rp250 juta hari ini besar kemungkinan tidak lagi sama lima tahun lagi.

Karena itu, kita harus evaluasi protection gap kita secara setiap lima tahun sekali.

Caranya :

  1. Hitung besar dana pengaman yang dimiliki.
    = Pemasukan + Dana darurat + UP asuransi jiwa yang kamu miliki
  2. Hitung besar dana yang dibutuhkan keluarga untuk hidup.
    = Pengeluaran + Cicilan + Hutang + Kebutuhan dana di masa depan
  3. Lihat berapa selisihnya, itulah besar protection gap kamu.
  4. Hilangkan protection-gap dengan menambah besar dana darurat dan UP asuransi jiwa kamu.

Contoh :

Alex, pemasukan Rp120 juta per tahun, dana darurat sebesar Rp72 juta, UP asuransi jiwa sebesar Rp200 juta. Total dana pengaman = Rp392 juta.

Pengeluaran Alex Rp84 juta pertahun, cicilan + hutang sebesar Rp1 miliar, dan butuh dana pendidikan anak di masa depan sebesar Rp1 miliar. Total dana yang dibutuhkan = Rp2,084 miliar.

Jika dihitung, jumlah protection-gap Alex adalah sekitar Rp1,7 miliar.

Apa yang harus dilakukan? Tambah alokasi dana darurat dan upgrade besar UP asuransi jiwa.

Kalau Alex memiliki produk Flexi Lifeupgrade UP bisa dilakukan semudah belanja online. Tinggal klik di ilovelife.co.id. Perubahan harga premi pun tidak seberapa. Untuk upgrade UP Flexi Life dari Rp200 juta ke Rp1,5 miliar, perbedaan harga premi-nya mulai dari Rp150ribu per bulan saja.

Menghargai nilai diri akan membantu kita menyiapkan back up plan. Dengan memastikan kesiapan back up plan, kita bisa jadi lebih siap untuk menghadapi tantangan finansial di kala pandemi yang tak menentu ini. Don’t worry#iGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!