Tak Jadi Beli Asuransi Gara-Gara Premi Mahal? Bisa Jadi, Ini Sebabnya!

Premi asuransi mahal? Kok bisa, ya? Sebelum kamu batal membeli asuransi hanya gara-gara preminya tinggi, simak dulu artikel berikut ini, yuk!

Durasi baca: 4 menit

Tak-Jadi-Beli-Asuransi-Gara-Gara-Premi-Mahal-Bisa-Jadi-Ini-Sebabnya

Tidak sedikit orang yang sudah melek akan pentingnya asuransi, baik itu asuransi jiwa, asuransi kesehatan, maupun jenis asuransi yang lain. Namun, ketika mereka mengetahui jumlah premi yang harus dibayarkan, tidak sedikit yang bilang kalau preminya mahal dan bahkan jadi menunda untuk memiliki asuransi, lho.

Bahkan, tidak jarang dari mereka yang mengetahui dan membandingkan premi milik mereka dengan milik orang lain, yang ternyata lebih murah. Hmm, kok bisa ya? Padahal jenis asuransinya sama, bahkan perusahaannya juga sama.

Lantas, apa yang menyebabkan harga premi yang perlu dibayarkan nasabah berbeda-beda? Yuk, simak ulasan berikut sampai selesai, agar kamu lebih paham apa yang menyebabkan perbedaan jumlah premi yang harus dibayarkan!

Apa Itu Premi Asuransi?

Premi asuransi merupakan iuran yang harus dibayarkan oleh peserta asuransi selama masa kontrak. Nah, jumlah premi asuransi ini akan berkaitan dengan cakupan perlindungan asuransi yang kamu pilih.

Semakin luas cakupan manfaat dari produk asuransi yang kita pilih, semakin tua usia kita, dan semakin tinggi Uang Pertanggungan, atau biasa dikenal dengan UP, maka akan semakin besar pula jumlah premi yang perlu dibayarkan. 

Premi dan manfaat dari produk asuransi perlu dievaluasi secara berkala. Hal ini dilakukan untuk memastikan, apakah manfaat yang kamu dapat masih relevan dengan kondisimu di setiap tahap kehidupan.

Apa saja Faktor yang Mempengaruhi Harga Premi?

Sebagaimana ulasan di atas, jumlah premi yang dibayarkan erat kaitannya dengan cakupan perlindungan asuransi yang dipilih. Terdapat beberapa faktor yang memiliki dampak signifikan terhadap perbedaan harga premi yang perlu kamu bayarkan.

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga premi asuransi yang dibayarkan:

1. Usia Tertanggung

Faktor pertama yang dapat mempengaruhi harga premi adalah usia tertanggung. Semakin muda usia tertanggung, makan akan semakin murah pula harga premi yang harus dibayarkan.

Hal ini dikarenakan, seseorang atau tertanggung dengan usia muda memiliki risiko kematian atau risiko terserang penyakit lebih rendah, dibandingkan dengan tertanggung yang sudah berusia lanjut. Oleh karena itu, usia tertanggung memegang faktor yang cukup krusial dalam penetapan harga premi asuransi, terutama asuransi jiwa.

2. Riwayat kesehatan

Faktor berikutnya yang dapat mempengaruhi harga premi asuransi adalah riwayat kesehatan. Dalam hal ini, jika tertanggung memiliki kondisi riwayat kesehatan yang buruk, atau memiliki penyakit penyerta alias komorbid maka akan berdampak pada harga premi yang perlu dibayarkan oleh pemegang polis.

Umumnya perusahaan asuransi akan mewajibkan calon pembeli untuk tes kesehatan atau medical check up terlebih dahulu. Jadi, apabila tertanggung memiliki riwayat kesehatan yang buruk, maka harga premi yang dibayarkan oleh pemegang polis akan semakin tinggi atau mahal.

3. Uang pertanggungan

Hal lain yang tidak kalah penting yang dapat mempengaruhi harga premi yang dibayarkan oleh pemegang polis adalah jumlah uang pertanggungan. Konon, apabila jumlah uang pertanggungan ini semakin besar, maka akan semakin besar pula harga premi yang harus dibayarkan oleh pemegang polis.

Maka dari itu, penting bagi kamu untuk menghitung dengan bijak kebutuhan nilai uang pertanggungan pada asuransi. Apabila diperlukan, kamu bisa meminta bantuan kepada konsultan keuangan untuk menghitung dengan cermat uang pertanggungan dengan kebutuhan serta tingkat inflasi di masa yang akan datang.

4. Cakupan manfaat

Cakupan manfaat asuransi juga akan mempengaruhi besaran premi yang kamu bayar. Bagaimana tidak? Semakin luas cakupan manfaat asuransi, maka pemegang polis pun akan membayar premi dengan harga yang lebih mahal.

Jadi, penting untuk mengetahui apa saja kebutuhan yang relevan antara manfaat dan kepentingan asuransi untuk keluargamu. Dengan demikian, kamu dapat menyesuaikan manfaat asuransi dengan harga premi yang akan dibayarkan.

5. Profesi

Jenis profesi atau pekerjaan akan berpengaruh pula terhadap besaran harga premi asuransi. Pasalnya, setiap orang memiliki profesi dengan profil risiko kecelakaan dan risiko kematian yang berbeda-beda. Misalnya, tertanggung yang berprofesi sebagai pilot atau penambang, akan memiliki risiko yang lebih tinggi. Hal inilah yang mengakibatkan harga premi yang dibayarkan oleh pemegang polis menjadi lebih mahal. 

So, jangan kaget apabila harga premi yang kamu bayarkan akan lebih mahal jika profesimu termasuk ke dalam daftar kategori berisiko tinggi bagi perusahaan asuransi, ya.

6. Gaya hidup

Hal terakhir yang cukup berdampak dalam penentuan harga premi adalah gaya hidup. Secara tidak langsung, gaya hidup akan mempengaruhi besaran jumlah premi yang dibayarkan oleh pemegang polis. 

Sebagai contoh adalah apabila tertanggung adalah perokok aktif atau hobi melakukan kegiatan olahraga ekstrem, maka hal tersebut dapat memberatkan nilai premi asuransi.

Bagaimana Cara Menghitung Jumlah Premi yang akan Kamu Bayarkan?

Setelah mengetahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi besaran harga premi yang kamu bayarkan, maka tidak ada salahnya apabila kamu mempelajari bagaimana cara menghitung jumlah premi yang harus dibayarkan.

Pada dasarnya, jumlah premi yang dibayarkan merupakan hasil perkalian antara tarif premi asuransi dengan total harga pertanggungan. Rumus menghitung jumlah premi pun dapat dituliskan sebagai berikut:

Jumlah Premi = Tarif Premi x Total Harga Pertanggungan

Lantas, bagaimana cara mengetahui tarif premi dan harga pertanggungan?

Tarif premi berpedoman pada pertanggungan. Uang pertanggungan merupakan sejumlah dana yang akan dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada penerima manfaat, apabila tertanggung mengalami risiko berupa tutup usia, sakit kritis dan lainnya sesuai dengan ketentuan polis.

Nah, sementara itu, terdapat beberapa metode yang biasa digunakan oleh asuransi untuk menghitung Uang Pertanggungan. Metode tersebut adalah metode Human Life Value, Income Based Value, dan Financial Needs Based Valuesebagaimana berikut:

1. Metode Human Life Value

Penghitungan uang pertanggungan menggunakan metode ini didasarkan pada pendapatan bulanan dikali dengan lama dana tersedia untuk menopang hidup. Penghitungan uang pertanggungan menggunakan metode ini akan mengesampingkan faktor bunga maupun pertumbuhan dana jika uang pertanggungan disimpan dalam produk perbankan.

2. Metode Income Based Value

Penghitungan uang pertanggungan dengan metode Income Based Value dilakukan dengan memperhitungkan return atau bunga, apabila uang pertanggungan yang diterima disimpan dalam produk perbankan.

3. Metode Financial Needs Based Value

Pada metode Financial Needs Based Value, besaran UP minimal sama dengan besaran uang kebutuhan di waktu tertentu dan dikalikan dengan 150%. Sementara uang pertanggungan maksimal akan senilai dengan besaran uang di masa mendatang dikali dengan 80%.

Metode yang umumnya dipakai oleh mereka yang berpenghasilan bulanan sangat besar ini pada dasarnya mutlak dikombinasikan dengan investasi untuk mencapai kebutuhan yang akan mendatang.

Mana metode yang sering digunakan dari ketiga metode tersebut? Ketiganya bisa saja digunakan, dengan hasil besaran uang pertanggungan yang akan berbeda. Dengan demikian, nantinya kamulah yang akan mempertimbangkan, uang pertanggungan mana yang paling optimal dapat kamu manfaatkan saat risiko telah terjadi. Semuanya kembali pada kebutuhan kamu, sebagai pihak nasabah yang akan mendapatkan manfaat perlindungan produk asuransi yang bersangkutan. 

Misalnya, setelah dihitung ternyata uang pertanggungan dengan metode Financial Needs Based Value ternyata yang paling besar, sehingga akan cukup untuk menopang  hidup selama 10 tahun, paling lama dari yang lain. Dengan demikian, kita bisa menggunakannya sebagai Uang Pertanggungan asuransi yang paling pas.

Selanjutnya, ketahui kisaran premi untuk Uang Pertanggungannya, kalau perlu mintalah ilustrasi untuk besaran Uang Pertanggungan yang dihitung dengan metode Human Life Value maupun Income Based Value. Ingat ya, sebagai nasabah, kamu berhak untuk memperoleh manfaat terbaik dari proteksi ini, yaitu uang pertanggungan yang besar, dengan premi yang minimal. Diskusikanlah dengan agen asuransimu untuk hal ini, dan pastikan kamu memang benar-benar paham akan cara kerja dan perhitungannya.

Nah, itulah ulasan singkat mengenai harga premi asuransi yang perlu dibayarkan oleh pemegang polis. Jadi, kamu sudah tidak bingung lagi kan, mengapa harga premi asuransi ada yang murah dan ada yang mahal?

Mengingat harga premi asuransi dapat berubah-ubah, maka hal terpenting  yang perlu kamu catat adalah segera membeli asuransi saat usiamu masih muda dan masih sehat. Terlepas dari hal-hal lain yang bisa mempengaruhi, tetapi usia dan riwayat kesehatan menjadi salah satu faktor terbesar penentu harga premi yang harus kita bayar mahal atau murah.

Dengan produk asuransi dari Astra Life, kamu cukup membayar premi yang sesuai dengan kemampuanmu untuk mendapatkan jaminan Uang Pertanggungan saat polis asuransi sudah aktif. Produk asuransi dari Astra Life akan memberikan kamu peace of mind dengan manfaat perlindungan selagi kamu berusaha mengejar mimpimu dan mewujudkannya.

Untuk kamu yang masih bingung menentukan pilihan proteksi jiwa dan kesehatan, kamu bisa membaca panduan dari Astra Life dalam memilih asuransi di sini.

Jangan lupa untuk terus mantengin akun Instagram @astralifeid untuk berbagai tip seputar hidup dan dunia keuangan. Urusan Sehat, No Worries. #iGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!