Belajar dari Serial Twenty Five Twenty One, Ini Pentingnya Memahami Love Language

Untuk bisa menjaga kelanggengan sebuah hubungan, apalagi pernikahan, kemampuan saling memahami satu sama lain bisa menjadi kuncinya. Kamu dan pasangan bisa memulainya dengan memahami dulu apa bahasa cinta atau love language masing-masing.

Seorang konselor dan penulis asal Amerika Serikat Dr. Gary Chapman mengangkat konsep love language yang didefinisikan sebagai ekspresi cinta. Dia pun membedakan bahasa cinta ke dalam lima kelompok. Untuk memahami setiap bahasa cinta tersebut, kamu juga bisa mempelajarinya dari kisah cinta Yi Jin dan Hee Do berikut.

— Words of affirmation 

Dalam serial Twenty Five Twenty One, Hee Do digambarkan sebagai seorang wanita yang sangat peka terhadap kata-kata baik berupa ucapan atau pun pesan tertulis. Kata-kata Yi Jin terbukti menjadi penyemangat utama di kala Hee Do sedang terpuruk, lelah, atau tak percaya diri.

Karakter He Doo tersebut seperti menunjukan bahwa ia merupakan orang yang cenderung memiliki bahasa cinta words of affirmation. Orang-orang yang bahasa cintanya tergolong words of affirmation biasanya memang akan lebih mudah menangkap ungkapan rasa cinta jika disampaikan melalui penegasan kata-kata baik dalam bentuk lisan atau tulisan. 

Namun kata-kata tersebut harus dimaknai secara jujur, bukan gombalan semata ataupun kalimat normatif. Ungkapan rasa sayang, maaf, dan terimakasih yang dilontarkan secara tulus bisa menjadi pemantik semangat ataupun penawar rasa lelah bagi seseorang dengan tipe ini.

— Acts of service

Dalam serial ini, sering sekali ditunjukkan bagaimana Yi Jin selalu berupaya melindungi Hee Do saat menghadapi bahaya. Bahkan sesederhana mengikatkan tali sepatunya agar dia tak terjatuh. Sebelum kepergiannya ke Amerika, Yi Jin berupaya agar selalu ada saat Hee Do membutuhkannya. Hee Do pun merasa sangat senang dengan perhatian tersebut. Bahkan dia mengatakan Yi Jin berhasil menghibur dirinya yang sebelumnya tumbuh sendiri dalam rasa sepi.

Hal ini seakan menggambarkan kalau Hee Doo merupakan orang yang memiliki tipe bahasa cinta acts of service. Yaitu, orang-orang yang biasanya lebih mudah merasa dihargai dan dicintai apabila pasangannya melakukan hal-hal bermanfaat untuknya atau tindakan yang meringankan bebannya.

Dalam dunia nyata, tak hanya melindungi dari hal yang bahaya atau mengancam, bantuan sederhana dalam aktivitas sehari-hari seperti membantu merapikan rumah, membantu mengurus anak-anak bersama bisa menjadi sesuatu yang sangat berharga bagi mereka yang memiliki bahasa cinta act of service. 

— Receiving gifts

Jangan sepelekan hadiah, karena sesederhana apapun hadiah tersebut jika diberikan kepada orang yang yang tergolong memiliki bahasa cinta receiving gifts itu bisa sangat berarti. Seperti saat Yi Jin yang tiba-tiba memberikan hadiah berupa komik Full House edisi 15 yang sangat ditunggu Hee Do.

Bagi mereka dengan tipe receiving gifts, hadiah adalah bentuk perhatian yang diberikan pasangan kepadanya. Hadiah juga identik sebagai tindakan nyata dan bukti yang lebih berarti dari sekedar kata-kata cinta secara verbal. Hadiah yang diberikan tak perlu yang mewah, tetapi bermakna bagi pasangan.

— Quality time 

Sebelum waktu keberangkatan ke Amerika tiba, Yi Jin dan Hee Do sering menghabiskan waktu bersama sekedar hanya untuk bercerita. Menikmati quality time bersama digambarkan cukup efektif menumbuhkan dan menguatkan rasa cinta keduanya. 

Love language quality time merupakan bahasa cinta yang memerlukan perhatian penuh, tanpa distorsi atau gangguan apapun yang bisa mengganggu suasana bersama pasangan. Orang yang memiliki tipe ini, akan lebih mudah memahami ungkapan cinta dari pasangannya jika dilakukan melalui percakapan mendalam (deep talk). 

Bagi pasangan dengan tipe ini, menikmati waktu bersama dan bisa mengobrol dari hati ke hati lebih penting dari kuantitas atau jumlah percakapan yang dilakukan.

— Physical touch 

Orang dengan tipe love language physical touch biasanya akan lebih merasa senang saat bisa bersentuhan fisik dengan pasangannya. Bergandengan tangan, tepukan penyemangat, pijatan kecil, pelukan, atau hanya dekat secara fisik menjadi sesuatu yang berharga bagi orang dengan tipe bahasa cinta ini.

Dalam kisah Yi Jin dan Hee Do, keduanya juga seringkali mengekspresikan rasa cinta dan sayangnya melalui physical touch misalnya Yi Jin memeluk Hee Do yang sedang sedih dan khawatir. Mereka juga tak segan untuk memeluk satu sama lain saat senang bisa bertemu dan bersama.