Ketika film Nevertheless ini menceritakan tentang lika-liku toxic relationship dalam masa pacaran, pernahkan terlintas di pikiranmu jika hal ini terjadi dalam pernikahan? Walaupun membebani hati, hubungan pacaran sebenarnya belum melibatkan komitmen layaknya pernikahan. Tak hanya terikat hati tetapi juga terikat secara hukum. Hubungan yang tidak sehat dalam pernikahan bisa melibatkan banyak hal mulai dari keluarga, karir, harta, dan yang paling signifikan, anak.
Dalam hubungan yang sehat, perasaan mengagumi atau membutuhkan satu sama lain akan terus terjalin sebagai salah satu bentuk komitmen. Jalinan ikatan seperti ini akan terus ada, sekalipun dalam level yang tak setinggi dulu. Di sisi lain, hubungan yang tidak sehat akan lebih banyak menonjolkan ketidakcocokan dan ketidakberhasilan ikatan. Jika hal ini sudah muncul dalam bentuk kekerasan fisik, maka jelas kondisi tersebut bisa disebut sebagai toxic relationship. Yang menarik toxic relationship seringkali muncul dengan tanda-tanda yang lebih halus namun sama toxic nya.
Seorang penulis buku “Overcome Relationship Repetition and Find the Love You Deserve” dan psikolog Seth Meyes, PsyD menyebutkan bahwa