Cegah Kebangkrutan Keluarga Akibat Penyakit Kritis dengan Langkah Ini

Penyakit kritis terkadang menjadi salah satu faktor penyebab kebangkrutan keluarga. Oleh karena itu dibutuhkan cara mengatasinya.

Penyakit Kritis

International Health Metrics Monitoring and Evaluation (IMHE) pada 2017 mengungkapkan, penyakit kritis yang menjadi penyebab utama kematian di Indonesia adalah stroke, diikuti penyakit jantung iskemik dan diabetes.

Di samping risiko yang tinggi, biaya pengobatan penyakit kritis juga sangat mahal. Di Indonesia, biaya pengobatan penyakit tersebut diprediksi mengalami peningkatan 12%-15% per tahun. Angkanya sangat bervariasi, tergantung stadium penyakit yang diderita, jangka waktu pengobatan, dan jenis-jenis pengobatan. Tapi untuk sekadar gambaran, berikut kisaran biaya pengobatan penyakit kritis di Indonesia dikutip dari berbagai sumber:

  • Jantung: Rp80 juta-Rp500 juta untuk operasi bypass
  • Kanker: Rp100 juta per bulan, mencakup kemoterapi, obat-obatan, dan operasi
  • Stroke: Rp150 juta-Rp450 juta
  • Ginjal: Rp50 juta-Rp60 juta per tahun untuk cuci darah
  • Diabetes: Rp130juta-Rp150 juta untuk amputasi

*Sumber: Hello Sehat (Agustus 2018, Juni 2019), Detik Health (Agustus 2012, Juni 2011)

Kemkes mencatat, sebagian besar penyebab penyakit kritis ialah karena tidak melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, jam kerja yang tinggi, kerap mengalami stres, serta menjalani pola hidup tidak sehat. Di samping itu, terdapat pula penyebab eksternal seperti polusi udara yang kian hari kian meningkat.

Risiko penyakit kritis dapat menghinggapi siapa saja, termasuk kamu. Namun dengan memiliki perencanaan keuangan yang matang, kamu bisa mencegah kebangkrutan akibat biaya pengobatan penyakit kritis yang tinggi.

Hal menarik lainnya ialah, pengidap penyakit kritis pun semakin tahun semakin muda. Jika dulu pengidap adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas, sekarang penyakit tersebut sudah mulai menghinggapi kaum profesional muda berusia 25-44 tahun.

Pusat data dan informasi rumah sakit di Indonesia, Persi, mencatat, sebanyak 20% masyakarakat kelas menengah atas mengalami kebangkrutan karena membiayai penyakit kritis. Sementara ASEAN Costs in Oncology: ACTION Study pada January 2018 merilis data, bahwa 48% dari pasien kanker mengalami kebangkrutan.

Melihat fakta-fakta di atas, rasanya kamu perlu mempersiapkan langkah-langkah agar terhindar dari kebangkrutan. Apa saja cara yang bisa ditempuh?

Stop tunda jalani hidup sehat

1. Berolahraga teratur

Hanya dengan melakukan olahraga secara teratur, sekitar 30 menit setiap hari, kamu bisa menuai banyak manfaat bagi kesehatan. Salah satu manfaat ialah memperkecil risiko terkena berbagai penyakit kritis seperti jantung dan pembuluh darah, diabetes tipe dua, atau bahkan kanker.

2. Menjalankan pola makan sehat dan seimbang

Pola makan yang sehat dan seimbang dapat dilakukan dengan memilih menu yang mengandung cukup protein dan karbohidrat, yang diperlukan sebagai bahan bakar tubuh kamu untuk melakukan kegiatan sehari-hari, memiliki lipid baik semacam alpukat, ikan salmon, dan tuna. Jangan lupa pula menghindari makanan mengandung lipid buruk seperti lemak daging sapi, kambing, atau babi. Dalam jangka panjang, menjalankan pola konsumsi makanan seimbang akan mencegah penyakit berbahaya seperti diabetes, jantung dan pembuluh darah, atau kanker usus.

3. Cukup istirahat

Meski terlihat sepele, namun kenyataannya banyak orang yang mengabaikan kebutuhan tubuh akan istirahat yang cukup. Padahal, dengan cukup tidur, pola makan kamu akan lebih terjaga. Karena saat kamu tertidur, otak dan tubuh kamu membutuhkan sangat sedikit kalori. Sebaliknya, jika kamu memaksakan diri untuk terus menerus terjaga, kamu sangat mungkin akan terjerumus ke pola makan yang berlebih tanpa kamu sadari.

Lindungi diri dengan asuransi penyakit kritis

Langkah selanjutnya yang juga sangat penting dalam mencegah diri kamu dari kebangkrutan akibat penyakit kritis ialah dengan melindungi diri dan keluarga dengan asuransi penyakit kritis. Asuransi penyakit kritis adalah asuransi yang memberikan perlindungan terhadap risiko penyakit kritis. Artinya, dengan memiliki asuransi penyakit kritis, kamu memindahkan risiko pengeluaran yang besar akibat pengobatan penyakit kritis dari diri sendiri ke perusahaan asuransi.

Jika kamu tidak memiliki asuransi penyakit kritis, ada kemungkinan bila risiko terjadi, kamu akan menguras tabungan yang selama ini ditujukan untuk rencana keuangan lain. Akibatnya, kamu terancam tidak bisa mewujudkan rencana-rencana yang telah kamu susun. Selain itu, kamu juga terancam bangkrut karena tabungan kamu sudah terkuras untuk pengobatan penyakit kritis.

Risiko lainnya ialah kamu kemungkinan akan berutang dengan bunga yang sangat tinggi untuk menutup biaya pengobatan. Atau risiko yang paling buruk lagi jika kamu tidak memiliki asuransi penyakit kritis ialah kamu kehilangan kesempatan mengobati atau menyelamatkan diri akibat keterbatasan biaya.

Jika saat ini kamu sedang mencari proteksi yang tepat, salah satu yang bisa kamu pertimbangkan ialah Flexi Critical Illness, asuransi penyakit kritis dari Astra Life yang memungkinkan kamu #AturSendiri perlindungan dan premi sesuai dengan risikomu saat ini. Flexi Critical Illness memberikan perlindungan hingga Rp2 Miliar untuk tiga penyakit kritis yang banyak dihadapi masyarakat Indonesia, yakni stroke, jantung, serta kanker mulai dari tahap awal.

Asuransi ini dapat kamu miliki tanpa harus cek medis terlebih dahulu serta komitmen tahunan yang bisa diperpanjang hingga kamu berusia 85 tahun. Karena kamu bisa mengatur sendiri besar premi dan manfaat sesuai dengan kebutuhan kamu, maka jumlah biaya yang kamu keluarkan setiap tahun pun akan lebih efisien.

Optimalkan manfaat penyakit kritis pada asuransi kesehatan

Langkah berikutnya yang bisa kamu ambil untuk menghindari diri dari kebangkrutan akibat penyakit kritis adalah dengan mengoptimalkan manfaat penyakit kritis yang terkandung dalam polis asuransi kesehatan kamu.

Umumnya, asuransi kesehatan memberikan manfaat berupa uang santunan jika nasabah terdeteksi penyakit kritis. Jumlah penyakit kritis yang dicakup oleh masing-masing polis berbeda-beda. Namun, kamu bisa memilih yang cakupannya luas, seperti di atas 100 kondisi penyakit kritis. Kemudian, pilihlah manfaat penyakit kritis yang bisa melindungi nasabah dari pengeluaran yang besar mulai dari penyakit kritis tahap, tahap menengah, hingga tahap lanjut.

Risiko penyakit kritis dapat menghinggapi siapa saja, termasuk kamu. Namun dengan memiliki perencanaan keuangan yang matang, kamu bisa mencegah kebangkrutan akibat biaya pengobatan penyakit kritis yang tinggi. Mari, saatnya melindungi diri kamu dan keluarga tercinta dengan asuransi kesehatan keluarga, lebih spesifiknya dengan asuransi penyakit kritis.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!