Leptospirosis, Penyakit yang Perlu Diwaspadai Saat Musim Hujan Tiba

Selain batuk pilek, demam, dan diare ada satu penyakit lagi yang perlu diwaspadai saat musim hujan tiba, yaitu leptospirosis. Penyakit ini perlu diwaspadai terutama oleh masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir.

Durasi baca: 3 menit

Leptospirosis-Penyakit-yang-Perlu-Diwaspadai-Saat-Musim-Hujan-Tiba

Leptospirosis, Penyakit yang Perlu Diwaspadai Saat Musim Hujan Tiba

Selain batuk pilek, demam, dan diare ada satu penyakit lagi yang perlu diwaspadai saat musim hujan tiba, yaitu leptospirosis. Penyakit ini perlu diwaspadai terutama oleh masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir.

Durasi baca: 3 menit

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia masih akan memasuki musim penghujan hingga Maret 2022. Adapun Jakarta diprediksi mengalami periode puncak musim hujan pada Januari-Februari tahun ini. Oleh karena itu, ancaman banjir dan penyakit yang timbul saat musim hujan tiba pun perlu mendapat perhatian, salah satunya adalah penyakit leptospirosis.

Penyebab Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira yang dibawa oleh hewan seperti tikus. Leptospirosis dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Penyakit ini termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan.

Leptospirosis rentan terjadi saat musim hujan terutama jika terjadi banjir karena menyebar melalui air atau tanah yang terkontaminasi kotoran atau urin hewan yang terinfeksi bakteri tersebut. Di Indonesia, leptospirosis juga sering disebut dengan penyakit kencing tikus. 

Saat hujan turun apalagi hingga terjadi banjir, tikus-tikus yang berada di liang tanah biasanya akan keluar untuk menyelamatkan diri. Kotoran dan urin tikus pun rentan mengkontaminasi air yang dilaluinya.

Selain tikus ada juga beberapa hewan lain yang bisa menjadi pembawa bakteri Leptospira seperti sapi, anjing, babi, kelompok reptil, amfibi, dan hewan pengerat lainnya. Oleh karena itu, orang-orang yang bekerja di dekat hewan atau produk limbah hewan tersebut juga perlu waspada.

Penularan Leptospirosis

Bakteri Leptospira bisa bertahan dalam hitungan bulan bahkan tahun pada air dan tanah yang sudah terkontaminasi. Kemudian, bakteri ini bisa menginfeksi manusia melalui:

1. Kontak Kulit 

Seseorang bisa terinfeksi leptospirosis saat kulitnya berkontak langsung urine hewan pembawa bakteri. Bisa pula saat seseorang terkena air atau tanah basah yang sudah terkontaminasi bakteri Leptospira.

2. Luka Terbuka

Bakteri Leptospira juga rentan menginfeksi seseorang yang memiliki goresan atau luka terbuka. 

3. Selaput Lendir

Bakteri Leptospira bisa masuk ke tubuh manusia melalui selaput lendir seperti di mata, hidung, mulut, dan saluran pencernaan.

4. Makanan atau Minuman

Mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira juga bisa menjadi penyebab terkena leptospirosis

Gejala Leptospirosis

Meskipun di beberapa kasus orang yang terkena leptospirosis ada yang tidak menunjukkan gejala apapun, tetapi sebagian besar kasus biasanya menunjukkan gejala sekitar 2 hari hingga 4 minggu setelah terkontaminasi air atau tanah basah yang mengandung bakteri tersebut.

Sejumlah gejala awal yang perlu diwaspadai diantaranya adalah:

  1. Demam tinggi, bahkan bisa terjadi 3-10 hari
  2. Menggigil
  3. Mual
  4. Muntah
  5. Sakit perut
  6. Sakit kepala 
  7. Mata merah
  8. Nyeri otot, terutama di bagian betis

Jika gejala awal tersebut tak dapat tertangani maka penyakit ini berpotensi menjadi lebih berat dengan masuk ke leptospirosis tahap kedua atau menjadi penyakit Weils. Gejala lebih berat yang perlu diwaspadai diantaranya adalah:

  1. Penyakit kuning, 
  2. Sulit buang air kecil
  3. Bengkak pada tangan dan kaki
  4. Nyeri dada
  5. Sesak napas
  6. Mimisan atau batuk berdarah

Pada kasus tertentu, penyakit leptospirosis ini bahkan dapat menyebabkan gangguan hati, gagal ginjal, meningitis, hingga gagal napas yang menyebabkan kematian.

Penanganan Leptospirosis

Untuk kasus atau gejala yang ringan, penyakit Leptospirosis biasanya bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu seminggu atau sekitar 7 hari. Pada gejala ringan, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan seperti antibiotik, penurun demam, serta pereda nyeri.

Sementara itu, untuk gejala yang lebih berat maka butuh penanganan medis tambahan seperti pemberian cairan infus, transfusi darah, hemodialisis atau cuci darah, hingga pemasangan ventilator jika sudah mengalami gagal napas.

Upaya Pencegahan Leptospirosis

Mengingat dampak dari penyakit Leptospirosis yang bisa serius, maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah terinfeksi penyakit tersebut:

  1. Hindari berlama-lama aktivitas di wilayah banjir atau wilayah yang tergenang air.
  2. Segera bersihkan diri saat terkena genangan atau terendam di air banjir.
  3. Gunakan pakaian dan alas kaki anti air sebagai pelindung di area banjir. Misalnya memakai jas hujan dan sepatu bot ketika harus melalui wilayah banjir.
  4. Tidak bermain air atau bahkan berenang di air banjir.
  5. Jika memiliki luka terbuka atau bekas luka, tutuplah dengan perban anti air untuk mencegah kontak langsung dengan genangan air kotor atau banjir.
  6. Jaga kebersihan makanan dan minuman yang kita konsumsi. 
  7. Jika diperlukan, bisa berikan cairan kimia untuk memurnikan air dari bakteri yang terkontaminasi.
  8. Jaga kebersihan rumah dengan cara menutup tempat sampah atau memasang perangkap hewan pengerat jika diperlukan.

Mengingat banyaknya jenis penyakit yang bisa saja muncul saat musim penghujan tiba, maka upaya perlindungan diri dan keluarga perlu ditingkatkan. Menjaga kebersihan diri, rumah, lingkungan sangat penting untuk menghindari penyebaran wabah penyakit musim hujan seperti leptospirosis ini.

Selain upaya pencegahan dari dalam diri, kamu juga bisa melengkapi perlindungan kesehatan diri dan keluargamu dengan asuransi. Untuk kamu yang sedang mencari perlindungan asuransi kesehatan yang fleksibel, Flexi Health dari Astra Life bisa dipertimbangkan.

Produk asuransi kesehatan ini memberikan kamu fleksibilitas untuk menentukan sendiri premi dan manfaat polis sesuai dengan kebutuhanmu. Selain itu, kamu bisa membeli produk Flexi Health secara online dan tanpa harus melakukan pengecekan medis terlebih dahulu. Sehingga bisa meminimalisir kegiatan kamu di luar rumah pada musim hujan seperti saat ini.

Untuk mengetahui informasi lengkap dan melihat pilihan produk asuransi tepercaya lainnya, kamu bisa langsung kunjungi laman ilovelife.co.id. Jangan lupa follow Instagram @astralifeid untuk update informasi soal kesehatan, keuangan, dan kehidupan. Urusan Sehat, No Worries. #IGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!