Cuaca Panas Ekstrem, Cegah Gangguan 5 Organ Rawan Ini

Tidak hanya kulit, cuaca panas ekstrem bisa menyebabkan penurunan fungsi kognitif, gagal ginjal, hingga serangan jantung.

Cuaca-Panas-Ekstrem,-Cegah-Gangguan-5-Bagian-Tubuh-Paling-Rawan-Ini

Cuaca panas ekstrem telah menjadi masalah global yang semakin meningkat karena perubahan iklim. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Institute for Global Health (ISGlobal), peneliti menemukan fakta bahwa cuaca panas ekstrem di Eropa telah menyebabkan 61.672 orang meninggal dunia dalam kurun waktu 30 Mei hingga 4 September 2022. Tercatat pada tahun yang sama suhu tertinggi mencapai 47 derajat celcius tepatnya di Pinhão, Portugal. 

Sementara itu, di Indonesia sendiri, berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dilaporkan bahwa suhu maksimum di sejumlah wilayah Indonesia pada September 2023 mencapai 35-38 derajat celcius dan berpotensi mencapai 40 derajat celcius. 

Lalu mengapa cuaca panas ekstrem begitu berbahaya bagi tubuh manusia? 

Melansir Centers for Disease Control and Prevention (CDC), cuaca panas memang memiliki dampak negatif dan menyebabkan berbagai gangguan serius pada banyak organ. Beberapa di antaranya adalah kulit, jantung, otak, ginjal dan paru-paru.

Bagaimana cuaca panas ekstrem dapat mempengaruhi kelima organ tersebut? Simak penjelasan berikut. 

Kulit

Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat menyebabkan kulit terbakar, teriritasi, atau bahkan terkena heat rash (ruam akibat panas). Gejala termasuk kemerahan, rasa terbakar, dan kulit yang terasa panas. Menurut Larry Kenney, profesor fisiologi dan kinesiologi Penn State University, ketika suhu meningkat, kulit berperan penting dalam mendinginkan suhu tubuh. Dua cara utamanya adalah dengan memompa banyak aliran darah ke kulit dan dengan berkeringat di sebagian besar area permukaan tubuh hingga menguapkan keringat tersebut. Namun kedua proses itu dapat terganggu ketika cuaca panas ekstrem, terutama jika disertai dengan kelembapan yang tinggi.

Otak

Paparan panas yang berkepanjangan dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif pada manusia. Bahkan jika sudah parah, paparan cuaca panas ekstrem dapat menyebabkan peradangan otak yang berbahaya. Menurut Caroline Leaf, PhD, ilmuwan saraf dan pakar kesehatan mental, paparan suhu panas yang ekstrem dalam jangka waktu yang lama berpotensi menjadi masalah karena perubahan kimiawi otak dapat menyebabkan neuron bekerja terlalu cepat atau lambat, bahkan terkadang menjadi ‘diam’, yang dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir, mengingat, merasakan, dan tidur.

Ginjal

Cuaca panas ekstrem juga dapat memiliki dampak negatif pada ginjal. Salah satunya adalah dehidrasi, di mana tubuh kehilangan lebih banyak cairan melalui keringat. Jika cairan yang hilang tidak diganti dengan cukup, ini dapat mengganggu fungsi ginjal dan menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh yang pada akhirnya meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Sebuah penelitian dari The Journal of Preventive Medicine and Public Health, menemukan 30% peningkatan jumlah kasus penyakit ginjal pada cuaca panas ekstrem.

Paru-Paru

Paparan udara panas dan kering dapat mengiritasi saluran pernapasan, menyebabkan batuk, sesak napas, dan peradangan. Lingkungan panas dan lembab juga menjadi tempat yang ideal bagi mikroorganisme untuk berkembang, meningkatkan infeksi saluran pernapasan. Melansir The Lancet Medical Journal, peningkatan gejala kondisi kronis seperti gangguan pernapasan kronis (chronic obstructive pulmonary disease) dan asma meningkat drastis seiring dengan suhu tinggi, seringkali diperburuk meningkatnya polusi udara di perkotaan.

Baca Juga: Penyakit ISPA, Kenali Penyebab & Pencegahannya Pada Anak

Jantung

Peningkatan suhu udara yang tinggi dapat meningkatkan risiko masalah kardiovaskular seperti tekanan darah rendah dan peningkatan beban pada jantung. Dehidrasi dan peningkatan kekentalan darah juga dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. Selain itu, peneliti dari Montreal Heart Institute menyatakan bahwa ketika jantung kekurangan oksigen dan nutrisi, hal ini dapat menyebabkan kondisi fatal seperti serangan jantung. 

Oleh karena itu penting untuk tetap terhidrasi dan menghindari terlalu lama terpapar suhu tinggi untuk melindungi kesehatan jantung.

Pencegahan

Untuk mencegah dampak negatif cuaca panas ekstrem pada kulit, otak, ginjal, paru-paru dan jantung, berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan:

Minum air yang cukup

Penting untuk tetap terhidrasi dengan baik selama cuaca panas. Konsumsi cukup air menjaga kelembapan kulit, fungsi optimal pada otak, proses penyaringan ginjal yang efisien, kelembapan paru-paru, dan aliran dan yang sehat ke jantung. Dengan memastikan asupan air tercukupi, kamu dapat menjaga kesehatan organ-organ tersebut dan mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat dehidrasi. Melansir National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine (NASEM), asupan cairan harian yang cukup adalah sekitar 15,5 cangkir (3,7 liter) cairan sehari untuk pria. Sementara 11,5 cangkir (2,7 liter) cairan sehari untuk wanita.

Pilih Pakaian yang Tepat

Apabila kamu harus beraktivitas di luar ruangan, hindari menggunakan pakaian yang tebal dan ketat. Lalu gunakan pakaian dengan lengan panjang dan celana panjang. Pilih warna-warna cerah seperti putih dan kuning, karena berdasarkan hasil penelitian Toshiaki Ichinose, peneliti senior dari National Institute for Environmental Studies, kedua warna tersebut lebih efektif memantulkan sinar matahari. Hal ini akan membantu mengurangi penyerapan panas dan menjaga tubuh tetap sejuk. Kamu juga dapat memilih pakaian anti UV. Biasanya pakaian tersebut berlabel UPF atau Ultraviolet Protection Factor. Menurut Ahli Dermatology Alok Vij, MD, pakaian anti UV atau UPF memiliki tenunan yang lebih rapat dan rata-rata terbuat dari kain khusus yang berfungsi membantu menghalangi sinar matahari sehingga kulit lebih terlindungi.

Baca Juga: Orang Korea Tak Punya Gen Bau Badan, Ini 5 Cara Menghilangkan Bau Ketiak

Gunakan Sunscreen

Selain itu hal penting lainnya adalah mengoleskan sunscreen 30 menit sebelum keluar dan gunakan kembali sesuai petunjuk kemasan. Untuk memilih sunscreen yang tepat, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Pilihlah sunscreen dengan SPF minimal 30 atau lebih tinggi, karena ini menunjukkan seberapa baik sunscreen melindungi kulit dari sinar UVB yang bisa menyebabkan kulit terbakar. Selanjutnya, pastikan sunscreen berlabel “broad spectrum” agar bisa melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB. Ini penting karena sinar UVA bisa merusak kulit dan berkontribusi pada penuaan dini dan risiko kanker kulit.

Hindari Aktivitas Fisik Berlebihan

Jaga diri kamu agar tidak terlalu banyak melakukan aktivitas fisik yang berat pada cuaca panas. Suhu tinggi dapat menyebabkan stres termal pada tubuh dan meningkatkan risiko penyakit ginjal, otak, paru-paru dan jantung.

Lengkapi Perlindunganmu

Selain langkah-langkah di atas, penting juga untuk menyiapkan proteksi dini berupa asuransi kesehatan. Pasalnya, selain memberikan perlindungan kesehatan, asuransi kesehatan juga  dapat melindungi kamu dari risiko keuangan sehingga dapat meminimalkan pengeluarannya. Maka itu, kamu perlu memilih asuransi yang tepat untuk diri sendiri dan keluarga agar bisa merasakan manfaatnya dengan optimal. Kunjungi website astralife.co.id untuk mengetahui perlindungan yang tepat untuk kamu dan keluarga.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!