Prinsip DRABC, Bekal Berlalu Lintas saat Nataru

Kenali prinsip DRABC, lima langkah dalam melakukan penyelamatan bagi korban kecelakaan lalu lintas. Simak dan lakukan langkah-langkah dengan tepat.

Ilustrasi seseorang menolong korban kecelakaan dan menghubungi petugas medis

Prinsip DRABC (Danger, Response, Airway, Breathing and Circulation) merupakan prinsip yang dibutuhkan dalam melakukan penyelamatan bagi korban kecelakaan lalu lintas. Melansir dari data Korlantas Polri, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di Indonesia tahun 2023 mencapai 155.000 kasus atau meningkat hingga 54,95% dari jumlah kasus di tahun 2020. Diungkapkan melalui laporan Pusat Informasi Kriminal Nasional (Pusiknas) Polri, sebagian besar kecelakaan lalu lintas terjadi karena disebabkan oleh kelalaian pengendara transportasi sehingga mengakibatkan risiko luka ringan, cedera serius, bahkan kematian.

Oleh karena itu, bagi kamu yang hendak bepergian, penting untuk memperhatikan langkah preventif yang tepat. Menurut British Red Cross, 59% kematian akibat cedera dapat dicegah jika pertolongan pertama diberikan sebelum layanan medis darurat tiba, namun, sayangnya orang-orang tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas. Hal ini justru dapat memperburuk kondisi korban dan menunda proses pemulihan mereka. Karenanya, peran prinsip DRABC ini sangat penting dalam langkah pertolongan pertama.

Baca Juga: Agar Mudik Lebaran Aman, Kenali Microsleep dan Cara Mengatasinya

Apa itu DRABC?

Melansir St John Ambulance, DRABC merupakan singkatan dari Danger, Response, Airway, Breathing and Circulation. Hal ini mengacu pada langkah-langkah dalam prosedur survei primer yang dapat dilakukan ketika pertama kali menemukan korban kecelakaan. Survei primer sendiri adalah cara cepat untuk mengetahui bagaimana menangani kondisi yang mengancam nyawa korban berdasarkan prioritas. Oleh karena itu penting menerapkan prinsip DRABC seperti berikut ini:

Danger (Bahaya)

Langkah pertama pertolongan pada korban kecelakaan

Pertama-tama, kita harus memastikan bahwa tidak ada bahaya bagi diri sendiri sebelum mendekati korban. Pastikan semua kendaraan sudah diparkir dengan aman dan jauh dari lokasi kecelakaan, dan pastikan tidak ada benda tajam atau bahaya lainnya yang dapat membahayakan kita maupun korban.

Response (Respons)

Memanggil tenaga medis

Setelah memastikan area aman, barulah kita mendekati korban dan mencoba untuk membangunkannya secara lembut dengan menepuk ringan atau memanggil namanya. Jika korban tidak memberikan respons, kita harus segera memanggil bantuan medis sambil melanjutkan evaluasi keadaan korban.

Airway (Saluran Pernapasan)

Mengecek saluran pernapasan korban terhalang atau tidak

Langkah berikutnya adalah memeriksa saluran napas korban. Kita perlu memastikan bahwa tidak ada halangan yang menghambat saluran napas korban, seperti benda asing atau pendarahan yang dapat menghalangi pernapasan. Jika ada halangan, kita perlu mengambil langkah untuk menyingkirkan penghalang tersebut agar korban dapat bernapas dengan bebas. Misalnya jika terjadi pendarahan pada saluran napas, kita perlu segera menghentikan pendarahan tersebut dengan memberikan tekanan pada area yang berdarah guna menghentikan aliran darah dan mencegah terjadinya sesak napas.

Breathing (Pernapasan)

Langkah berikutnya adalah memeriksa saluran napas korban. Kita perlu memastikan bahwa tidak ada halangan yang menghambat saluran napas korban, seperti benda asing atau pendarahan yang dapat menghalangi pernapasan. Jika ada halangan, kita perlu mengambil langkah untuk menyingkirkan penghalang tersebut agar korban dapat bernapas dengan bebas. Misalnya jika terjadi pendarahan pada saluran napas, kita perlu segera menghentikan pendarahan tersebut dengan memberikan tekanan pada area yang berdarah guna menghentikan aliran darah dan mencegah terjadinya sesak napas.

Circulation (Sirkulasi)

Langkah terakhir adalah memeriksa sirkulasi korban dengan memeriksa denyut nadi. Ini dapat dilakukan dengan memeriksa denyut nadi di leher atau pangkal paha. Jika denyut nadi tidak terdeteksi atau korban tidak memiliki tanda-tanda sirkulasi yang efektif, kita harus segera memulai prosedur CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) sesuai dengan pelatihan yang dimiliki.

Baca Juga: 4 Langkah Mengatasi Cardiac Arrest, Henti Jantung yang Bisa Berbahaya

Korban kecelakaan juga memiliki peran yang penting dalam situasi darurat ini. Meskipun korban mungkin dalam kondisi yang rentan atau bahkan tidak sadar, tetapi beberapa tindakan yang bisa dilakukan oleh korban sebagai langkah pertolongan diri ini dapat membantu untuk mengurangi risiko dan mendapatkan pertolongan yang diperlukan dengan cepat dan efektif setelah kecelakaan terjadi.

Langkah Apabila Kamu Korban

Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

Pindah dari Area Berbahaya
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah segera berusaha untuk pindah dari area yang berbahaya. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko cedera tambahan dan memberikan perlindungan bagi diri sendiri dan orang lain yang terlibat dalam kecelakaan.

Menghubungi Bantuan
Langkah selanjutnya adalah segera menghubungi bantuan. Kamu dapat menghubungi Layanan Nomor Panggilan Darurat 112. Jenis pengaduan kejadian darurat yang dilayani (Call Center) 112, antara lain kebakaran, medis/ambulans, kecelakaan, masalah ketertiban dan keamanan, dan jenis keadaan darurat yang ditetapkan oleh Pemda setempat.

Memberikan Informasi Penting 
Jika kondisinya memungkinkan, kamu dapat memberikan informasi penting kepada penyelamat atau petugas pertolongan pertama. Ini termasuk informasi tentang kondisi medis, alergi, atau detail kontak darurat yang dibutuhkan untuk memberikan perawatan yang tepat.

Memiliki Perlindungan Kesehatan
Selain itu, mempunyai asuransi kesehatan merupakan upaya preventif yang dapat kamu lakukan untuk menghindari risiko dari kecelakaan yang terjadi. Dengan memiliki Flexi Hospital & Surgical dari Astra Life, kamu akan mendapatkan manfaat penggantian biaya rawat jalan darurat akibat kecelakaan hingga Rp50 juta per tahun polis dan mengcover biaya pembedahan akibat kecelakaan sesuai tagihan. 

Selain itu, Flexi Hospital & Surgical juga memberi fasilitas medical check up pada akhir tahun polis ke-2 (dua) dan kelipatannya, terhitung sejak tanggal berlakunya polis. Manfaat menarik lain dari Flexi Hospital and Surgical yaitu perlindungan menyeluruh mulai dari rawat inap hingga pasca rawat inap yang dapat diklaim tanpa perlu cek medis dan praktis karena bisa dilakukan 100% secara online. Sehingga bisa memberikan rasa aman untuk kamu dan keluarga. Informasi lebih lanjut tentang Flexi Hospital & Surgical dapat kamu temukan di website ilovelife.co.id ya!

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!