Sebelum Terlambat, Kenali Bahaya Penyakit Gula dan Cara Mencegahnya

Diabetes atau penyakit gula masih menjadi salah satu penyakit kronis berbahaya. Sebelum terkena penyakit ini, mari kenali bahaya penyakit gula dan cara pencegahannya.

Sebelum Terlambat, Kenali Bahaya Penyakit Gula dan Cara Mencegahnya

Sebelum Terlambat, Kenali Bahaya Penyakit Gula dan Cara Mencegahnya

Diabetes atau penyakit gula masih menjadi salah satu penyakit kronis berbahaya. Sebelum terkena penyakit ini, mari kenali bahaya penyakit gula dan cara pencegahannya.

Diabetes atau penyakit gula masih menjadi salah satu penyakit kronis yang berbahaya. World Health Organization (WHO) pada Juni 2020 silam melansir data tentang bahaya diabetes, di mana hampir setengah penyebab kematian orang sebelum usia 70 tahun pada tahun 2016, berhubungan dengan kadar gula darah yang tinggi, dan sebanyak 1,6 juta kematian disebabkan oleh diabetes. Sebelum terkena penyakit ini, mari kenali penyakit gula dan cara pencegahannya.

Mengenal penyakit gula

Ketika kita makan, tubuh akan mengubah karbohidrat menjadi gula sederhana atau disebut juga glukosa. Penyakit gula merupakan suatu kondisi di mana tubuh kekurangan atau gagal memproduksi hormon insulin, yakni hormon yang memungkinkan sel-sel dalam tubuh bisa menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi energi. Hormon ini pula yang berfungsi mengatur kadar gula darah.

Secara garis besar, diabetes dibagi menjadi dua jenis, yakni diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2. Diabetes melitus tipe 1 merupakan kelainan atau bawaan lahir, di mana sel-sel tubuh tidak memproduksi insulin yang cukup atau berhenti memproduksi insulin. Sementara diabetes melitus tipe 2 merupakan kelainan yang terjadi saat seseorang dewasa dan disebabkan oleh gaya hidup, yang menyebabkan sel-sel tubuh tidak dapat merespon insulin. Diabetes tipe dua umumnya dipicu oleh obesitas, kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi dalam darah, tekanan darah tinggi, malas bergerak, hingga merokok.

Namun kedua tipe diabetes menghasilkan efek yang sama. Karena glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel-sel tubuh, maka ia akan terhenti di aliran darah. Jika seseorang menderita diabetes tipe 1, maka ia menjadi ketergantungan insulin sejak masa kecil, bahkan sejak lahir. Sayangnya, penyakit ini tidak bisa disembuhkan, namun bisa dikelola dengan cara mengonsumsi insulin sebelum makan. Sementara jika seseorang menderita diabetes tipe 2, maka ia tergantung pada insulin sejak dewasa.

Untuk mengenali diabetes, kita juga bisa melihat dari gejala yang timbul, antara lain penglihatan yang kabur, rambut rontok, merasa haus dan lapar terus-menerus, sering buang air kecil, cepat lelah, sering mengalami infeksi akibat jamur, mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki, hingga pada beberapa kasus mengalami penurunan berat badan.

Apa saja bahaya penyakit gula?

Diabetes berbahaya karena kehadirannya bisa menimbulkan penyakit lain, sehingga menimbulkan komplikasi. Beberapa bahaya penyakit gula, antara lain:

1. Penyempitan pembuluh darah

Harvard Health Publishing yang diterbitkan Harvard Medical School menyebutkan, bahaya penyakit gula pertama ialah atherosclerosis atau penyempitan pembuluh darah dan pengerasan pembuluh darah akibat penumpulkan plak pada dinding arteri. Padahal, arteri bertugas menyalurkan oksigen ke seluruh organ tubuh. Dampak penebalan arteri ini terutama bisa menimbulkan serangan jantung, stroke, dan kelumpuhan.

2. Bisa menyebabkan kerusakan mata

Pada saat kadar gula tinggi, maka penglihatan seseorang akan kabur selama beberapa hari atau minggu. Kondisi ini akan membaik ketika kadar gula kembali normal. Akan tetapi, jika kadar gula terus-menerus tinggi, maka pembuluh darah kecil di retina yang terletak di belakang mata, akan rusak. Gangguan yang juga disebut retinopathy ini akan melemahkan saraf, menimbulkan pendarahan, sehingga dalam tahap yang parah bisa menimbulkan kebutaan.

Diabetes tipe dua umumnya dipicu oleh obesitas, kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi dalam darah, tekanan darah tinggi, malas bergerak, hingga merokok.

3. Menimbulkan hiperglikemia dan hipoglikemia

Ketika tubuh tidak lagi bisa mengontrol kadar gula dalam darah, maka kadar gula dalam darah bisa melonjak tinggi, bisa juga turun sangat rendah. Jika kadar gula darah melebihi batas normal 70 miligram per desiliter (mg/dL), bahkan bisa menyentuh 500 mg/dL, maka kondisi ini disebut hiperglikemia (hyperglycemia). Sementara jika kadar gula rendah bahkan di bawah 60 mg/dL, kondisi itu disebut hipoglikemia (hypoglycemia). Jika keduanya tidak ditangani dengan baik, maka bisa mengarah pada stroke, koma, bahkan kematian.

4. Kerusakan saraf

Komplikasi penyakit gula juga bisa menimbulkan kerusakan saraf atau yang disebut juga neuropathy. Kerusakan saraf ini bisa terjadi di tangan dan kaki, yang menimbulkan gejala seperti nyeri, kesemutan, mati rasa, dan terasa seperti terbakar. Selain itu, kerusakan saraf juga bisa terjadi pada organ seksual sehingga menimbulkan disfungsi seksual, kerusakan saraf pencernaan, serta kerusakan saraf buang air kecil.

5. Kerusakan ginjal

Diabetes juga bisa menimbulkan kerusakan ginjal, atau yang disebut nephropathy. Hal ini terjadi jika kadar gula darah tetap tinggi dan tekanan darah tinggi tidak ditangani dengan cepat. Hello Sehat pada November 2020 menyebutkan bahwa kerusakan ginjal terjadi karena gula darah yang tinggi membuat ginjal bekerja terlalu keras, sehingga terjadi kerusakan pembuluh darah kecil di ginjal. Dalam tahap lanjut, ini akan menurunkan fungsi ginjal.

6. Masalah kaki

Jika orang yang terkena diabetes mengalami luka, maka luka tersebut bisa menimbulkan infeksi yang sulit dan lama disembuhkan. Luka yang sulit disembuhkan ini sering ditemukan pada kaki sehingga disebut diabetic foot. Masalah kaki timbul karena ketika diabetes, gula darah yang tinggi menghambat sirkulasi darah ke bagian kaki sehingga sel-sel kaki kesulitan memperbaiki jaringan dan saraf kaki yang rusak. Akibatnya, jika terdapat luka di kaki, ini akan menimbulkan bisul, kemudian bisul bisa terinfeksi yang lama sembuh dan melebar. Jika pengobatan tidak membantu, maka pasien perlu melakukan amputasi kaki untuk menghindari penyebaran infeksi.

Ini cara mencegah diabetes

Untuk mencegah diabetes, maka seorang perlu melakukan beberapa langkah berikut:

1. Mengurangi berat badan

Obesitas akan membuat seseorang 20-40 kali lipat terkena penyakit gula dibanding mereka yang berat badannya normal. Jadi, mengurangi 7%-10% berat badan akan menurunkan 50% risiko seseorang terkena diabetes.

2. Olahraga secara teratur

Salah satu cara yang ampuh dalam mengontrol berat badan ialah dengan rutin berolahraga. Membuat otot bekerja akan meningkatkan kemampuan sel-sel tubuh menggunakan insulin dan menyerap glukosa. Banyak gerak juga akan memberi tekanan rendah pada se-sel pembuat hormon insulin. Jurnal Harvard TH Chan School of Public Health menyebutkan, berolahraga minimal 30 menit setiap hari akan menurunkan 30% risiko diabetes.

3. Diet sehat

Pola makan atau diet yang sehat juga akan menghindarkan seseorang dari terkena penyakit gula. Biji-bijian utuh (whole grain) lebih baik daripada biji-bijian olahan dan karbohidrat olahan. Hindari minuman manis dan pilih air putih, kopi hitam, atau teh tawar sebagai gantinya. Batasi pula konsumsi daging merah dan daging olahan. Sebaliknya, pilihlah kacang-kacangan seperti buncis dan biji-bijian, serta ayam dan ikan.

4. Jangan merokok

Komplikasi akibat diabetes juga berhubungan erat dengan rokok. Perokok berisiko 50% lebih tinggi terkena diabetes ketimbang mereka yang bukan perokok. Perokok berat bahkan memiliki risiko yang lebih tinggi lagi. Jadi, salah satu cara menghindari diabetes adalah dengan tidak merokok.

5. Mengonsumsi alkohol dalam batas ringan hingga moderat

Harvard TH Chan School of Public Health juga menyebutkan, konsumsi alkohol dalam batas moderat meningkatkan efisiensi insulin saat menyerap glukosa ke dalam sel-sel tubuh. Yang dimaksud moderat di sini ialah sekali sehari untuk wanita dan dua kali sehari untuk pria. Sejumlah studi juga menunjukkan bahwa konsumsi alkohol dalam level moderat juga menurunkan risiko penyakit gula. Tetapi yang perlu diingat, konsumsi alkohol pada level yang lebih tinggi justru meningkatkan risiko diabetes. Jadi, jika kamu mengonsumsi alkohol, kamu perlu mengontrol tingkat konsumsi pada level moderat. Namun jika kamu bukan peminum alkohol, kamu tidak perlu mulai mengonsumsinya.

Untuk melindungi diri dari dampak finansial akibat penyakit gula, lengkapi pula dirimu dan keluarga dengan asuransi penyakit kritis. Dapatkan pula info menarik lainnya seputar asuransi dan penyakit kritis dengan follow @astralifeid. #iGotYourBack

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!