Waspada terhadap Batu Empedu, Penyakit yang Sering Diremehkan

Pola makan dengan kandungan lemak tinggi rawan menyebabkan penyakit batu empedu. Penyakit ini timbul karena ada batu pada kantung atau saluran empedu.

Waspada terhadap Batu Empedu, Penyakit yang Sering Diremehkan

Waspada terhadap Batu Empedu, Penyakit yang Sering Diremehkan

Pola makan dengan kandungan lemak tinggi rawan menyebabkan penyakit batu empedu. Penyakit ini timbul karena ada batu pada kantung atau saluran empedu.

Pola makan tidak sehat dengan kandungan lemak tinggi seperti goreng-gorengan rawan meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam darah. Penumpukan kolesterol jahat tidak hanya menjadi ancaman bagi kesehatan jantung, tapi juga bisa menyebabkan penyakit batu empedu atau kolelitiasis

Sesuai namanya, penyakit ini berupa timbulnya batu pada kantung atau saluran empedu, atau bahkan keduanya. Menurut Mayo Clinic, Agustus 2019, batu tersebut berasal dari cairan empedu yang menumpuk dan memadat.

Penyebab penyakit batu empedu

1. Batu empedu kolesterol

Jurnal Harvard Health Publishing yang diterbitkan Harvard Medical School menyebutkan, sebagian besar batu empedu berasal dari kolesterol. Sehingga, penyakit ini pun dikenal dengan sebutan batu empedu kolesterol.

Kolesterol yang tinggi dalam kantong empedu bisa mengendap dalam jangka panjang dan berubah menjadi batu. Pengendapan juga bisa terjadi akibat kolesterol dalam kantung empedu gagal dibuang secara sempurna. Biasanya, batu yang terbentuk memiliki permukaan licin, bulat, berduri. Batu empedu ini umumnya berwarna kuning atau hijau.

2. Batu empedu pigmen atau bilirubin

Batu empedu pigmen akibat adanya pengendapan garam bilirubin kalsium atau akibat penyakit infeksi. Bilirubin adalah zat yang terbentuk secara normal dari pemecahan sel darah merah dalam tubuh. Bilirubin inilah yang menyebabkan warna kuning pada urine dan tinja.

Kadar bilirubin yang normal pada orang dewasa adalah sekitar 0,2 hingga 1,2 mg/DL (miligram per desiliter). Untuk anak-anak di bawah usia 18 tahun, kadar bilirubin normal sebesar 1 mg/DL. Peningkatan bilirubin terjadi akibat ada infeksi.

Berbeda dengan kolesterol, endapan bilirubin di kantung empedu akan mengeras tapi hanya berupa lumpur atau batu kecil yang bentuknya tidak teratur, berwarna cokelat kemerahan sampi hitam. Namun jumlahnya bisa banyak sesuai peningkatan kadar bilirubin.

Kolesterol yang tinggi dalam kantong empedu bisa mengendap dalam jangka panjang dan berubah menjadi batu. Pengendapan juga bisa terjadi akibat kolesterol dalam kantung empedu gagal dibuang secara sempurna.

3. Batu empedu campuran

Batu empedu ini timbul akibat campuran endapan kolesterol dan bilirubin. Batu empedu campuran ini paling banyak dialami para penderita. Diperkirakan, lebih dari 80% pasien batu empedu menderita batu empedu campuran.

Tingginya kasus batu empedu campuran karena kesalahan dalam pola makan. Orang terlau banyak konsumsi makanan tinggi kolesterol seperti hati ayam, otak, kuning telur, udang, paha ayam dan makanan cepat saji. Bersamaan itu, juga jarang olahraga dan tidak memperhatikan kesehatan badan.

Cara mencegah penyakit batu empedu

Harvard Health Publishing merekomendasikan, pencegahan penyakit batu empedu dilakukan dengan menerapkan pola makan yang sehat. Bijak dalam konsumsi makanan tinggi kolesterol dan perbanyak makanan tinggi serat dan buah-buahan. Atur pula jam makan secara teratur dan jangan sering kelewatan. Turunkan berat badan karena orang obesitas juga semakin besar terkena batu ginjal. Solusi yang tepat adalah menurunkan berat badan secara perlahan-lahan dengan cara diet yang sehat dan olahraga teratur.

Konsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka panjang juga seperti penurun kolesterol, obat dengan kandungan estrogen, atau antibiotik tertentu untuk mengobati infeksi juga bisa mengakibatkan batu empedu. Oleh karena itu, sebelum konsumsi obat-obatan tersebut, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.

Gejala batu empedu

Sering kali, orang terlambat mengetahui penyakit batu empedu. Umumnya, penyakit batu empedu diketahui setelah ada rasa sakit di perut bagian kanan, tepatnya di bawah tulang rusuk, mirip sakit maag. Perut terasa begah, mual, ingin muntah, dan gangguan pencernaan lainnya.

Gejala lainnya, ada juga rasa sakit di bahu atau punggung kanan. Lalu timbul demam dan menggigil, kulit atau mata menguning, serta urine dan air besar berwarna gelap. Dalam kondisi ini, biasanya timbunan batu empedu sudah banyak atau menyumbat saluran empedu.

Pengobatan batu empedu

Banyak pasien batu empedu datang ke dokter dalam kondisi sudah sakit parah. Dalam kondisi ini, biasanya endapan batu empedu sudah banyak. Untuk menangani gangguan batu empedu, dokter biasanya merekomendasikan operasi pengangkatan batu empedu, melalui:

1. Kolesistektomi laparoskopik

Ini merupakan tindakan pembedahan yang paling sering direkomendasikan. Operasi ini hanya membuat sayatan yang sangat minimal di perut, seukuran lubang kunci. Tindakan ini juga dikenal dengan istilah operasi lubang kunci.

Dengan sayatan minimal, bekas luka bisa diminimalisir. Selain itu, masa pemulihan juga berlangsung cepat. Setelah 1 hari, pasien dapat beraktivitas secara terbatas. Pasien bisa beraktivitas normal setelah 1-2 minggu.

2. Kolesistektomi terbuka

Operasi ini diperlukan jika ukuran batu empedu cukup besar hingga tidak dapat dikeluarkan lewat operasi lubang kunci. Atau jika kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menjalani kolesistektomi laparoskopik karena letak kandung empedu yang sulit dijangkau atau pada kasus penderita obesitas.

Kolesistektomi terbuka berlangsung melalui sayatan pada perut di bawah iga kanan atau di tengah perut. Masa pemulihan cukup lama, yaitu 1 bulan sampai 1,5 bulan.

3. Endoscopic retrograde cholangiopancreatography (ERCP)

ERCP adalah prosedur tindakan untuk mendiagnosis dan mengobati kelainan atau gangguan yang terjadi pada pankreas, saluran empedu, dan kantung empedu. ERCP dilakukan dengan alat endoskop, yaitu selang tipis dan elastis yang dilengkapi dengan kamera dan lampu di bagian ujungnya.

Tanpa operasi bedah, endoskop dimasukkan melalui mulut pasien. Selanjutnya, dokter akan melebarkan saluran empedu yang menyempit. Dokter juga bisa menghancurkan atau mengeluarkan batu empedu yang tertimbun.

4. Extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL)

Metode ESWL adalah prosedur pemecahan batu empedu dengan menggunakan gelombang suara tanpa harus operasi atau pembedahan. Dengan alat ESWL, dokter akan mengarahkan gelombang kejut kepada batu empedu agar bisa hancur. ESWL mampu menghancurkan batu empedu dengan diameter kurang dari 2 cm. Prosesnya juga berlangsung cepat, sekitar 45 menit sampai 60 menit.

Namun, ESWL tidak bisa dilakukan pada semua pasien batu empedu. Wanita hamil tidak bisa menjalani prosedur ESWL karena berisiko tinggi terhadap janin. Pun pada orang yang mengalami obesitas tidak bisa menjalani prosedur ESWL karena kurang efektif.

Metode pengobatan batu empedu jika tanpa proteksi yang memadai bisa menimbulkan bencana finansial. Astra Life menyediakan AVA iBright Protector, produk asuransi jiwa dengan investasi yang memiliki manfaat tambahan Medicare Premier. Manfaat tambahan berupa penggantian biaya rumah sakit yang komprehensif dan lengkap dari perawatan sebelum rawat inap sampai setelah rawat inap di rumah sakit rekanan Astra Life di Indonesia hingga mancanegara, terutama Malaysia dan Singapura.

Agar tidak ketinggalan info terkini tentang asuransi, kesehatan, dan perencanaan keuangan, follow Instagram @astralifeid. Tetap semangat dan sehat, #iGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!