Tak Hanya Sikat Gigi, 5 Hal Ini Penting Dilakukan untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Sejak Dini

Menjaga kesehatan gigi dan mulut tak hanya penting untuk orang dewasa, tetapi perlu dilakukan sejak anak-anak. Seberapa pentingnya dan bagaimana cara memulai menjaga kesehatan gigi dan mulut pada anak? Simak ulasan berikut.

Durasi baca: 5 menit

5 Hal Ini Penting Dilakukan Untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Sejak Dini

Semua orang mungkin tahu bahwa gigi dan mulut merupakan organ tubuh yang penting dijaga kesehatannya. Karena, saat sakit gigi sudah menyerang, efeknya bisa kemana-mana hingga mengganggu aktivitas. Orang dewasa saja bisa bad mood saat sakit gigi menyerang, apalagi jika sakit gigi itu menyerang anak-anak.

Merawat Gigi Susu

Pada anak-anak, memang yang pertama kali muncul adalah gigi susu. Gigi yang belum permanen dan akan copot berganti dengan gigi permanen di usia tertentu. Namun, bukan berarti gigi yang belum permanen itu tak perlu dirawat.

Gigi pertama atau gigi susu biasanya muncul saat anak berusia 6-8 bulan. Lalu gigi susu tersebut akan tumbuh hingga dia berusia 3 tahun dan akan mulai tanggal atau copot berganti gigi permanen mulai usia 5-6 tahun. Gigi susu ini penting untuk dijaga dan dipertahankan selama mungkin hingga waktunya lepas sendiri, karena terkait erat dengan pertumbuhan gigi permanen selanjutnya.

Berikut adalah beberapa fungsi penting gigi susu yang perlu kamu tahu:

– Penuntun untuk tempat tumbuhnya gigi permanen. 

Gigi susu berfungsi mempertahankan ruang di dalam lengkung gigi, tempat tumbuhnya gigi permanen.

– Membantu proses pengunyahan. 

Gigi susu bisa membantu anak untuk proses mengunyah. Hal ini penting agar kebutuhan nutrisi pada anak dapat terpenuhi dalam masa tumbuh kembangnya.

– Berpengaruh pada perkembangan wajah dan otot rahang.

Gigi susu yang dirawat dengan baik akan membantu merangsang perkembangan rahang melalui pengunyahan.

– Memperjelas bicara.

Kehadiran gigi susu bisa membantu anak melafalkan kalimat secara lebih jelas. Misalnya saja jika gigi susu depan copot, maka anak bisa kesulitan melafalkan kalimat yang mengandung huruf “f”, “v”, “s”, “z”, dan “th”. 

– Menambah rasa percaya diri

Gigi susu yang dirawat bisa berpengaruh pada estetik wajah anak. Dengan gigi susu yang bersih dan tidak berlubang, anak bisa lebih percaya diri saat tersenyum, tertawa, hingga berbicara dengan orang lain.

Penyakit Gigi pada Anak

Alasan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut bagi anak adalah untuk meminimalisir munculnya sakit gigi pada anak. Email gigi anak sangat rentan terhadap kerusakan, karena belum sekuat email pada gigi orang dewasa.

Berikut ini beberapa penyakit gigi yang sangat berisiko terjadi pada anak-anak:

1. Karies Gigi

Karies gigi atau gigi berlubang merupakan salah satu penyakit yang paling umum dijumpai pada anak-anak. Karies gigi ini bisa muncul karena ada penumpukan plak di area gigi dan mulut. Plak merupakan bakteri atau kotoran yang menempel dan hidup di rongga mulut. Plak gigi bisa muncul karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi dan tidak dibersihkan. 

Jika anak sudah mengalami karies gigi maka bisa menurunkan fungsi gigi. Anak mudah merasa ngilu dan akhirnya malas mengunyah. Dampak lainnya adalah bisa menurunkan selera makan sehingga asupan nutrisi pada anak bisa terganggu.

2. Radang Gusi (Gingivitis)

Gingivitis atau radang gusi juga bisa muncul karena kebersihan gigi dan mulut yang tidak terjaga. Radang gusi ini umumnya juga disebabkan oleh adanya penumpukan plak pada gigi. Tak hanya membuat ngilu, infeksi yang muncul bisa membuat gusi meradang atau bengkak hingga mudah berdarah.

3. Periodontitis

Periodontitis merupakan infeksi gusi yang lebih serius dan bisa merusak jaringan lunak dan tulang yang menyangga gigi. Penyakit ini biasanya disertai dengan timbulnya sejumlah gejala seperti bau mulut, perubahan warna gusi menjadi merah terang atau keunguan, pembengkakan dan perdarahan pada gusi.

Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut bagi Anak

Sejumlah penyakit gigi tersebut bisa terjadi salah satunya karena anak tidak menyikat gigi dengan benar. Berikut ini beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini:

1. Bangun kebiasaan menggosok gigi

Menggosok gigi secara rutin merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut. Jangankan anak-anak, orang dewasa saja suka lupa untuk menggosok gigi. Oleh karena itu penting untuk kita membangun kebiasaan membersihkan gigi dan gusi bahkan sebelum gigi pertama anak tumbuh. 

Membangun kebiasaan menggosok gigi bisa dilakukan bersama orang tua agar anak merasa senang, tenang, dan lebih termotivasi. Bisa juga dengan cara membacakan buku-buku cerita yang menarik, terkait pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Dengan melihat gambar pada buku, biasanya anak akan lebih bisa membayangkan bahaya yang mengancam jika tidak terbiasa menggosok gigi.

2. Ajarkan cara menggosok gigi dengan benar

Sering dengar anak-anak rajin menggosok gigi tapi tetap sakit gigi? Bisa jadi karena cara menggosok giginya belum benar. Padahal ini sangat penting untuk memastikan tidak ada sisa makanan yang tertinggal dan mengundang bakteri gigi. 

Untuk usia 0 bulan, kamu bisa membantu membersihkan rongga mulut dengan kasa atau waslap dan air matang, setidaknya dua kali sehari. Saat gigi pertamanya tumbuh, kamu bisa membantu anak membersihkannya dengan sikat gigi dengan bulu yang halus.

Saat anak sudah bisa menggosok giginya sendiri, ajari cara menggosok gigi dengan benar:

– Ajarkan anak menggenggam sikat gigi dan meletakkannya dengan posisi sikat agak miring hingga membentuk sudut 45°

– Mulai menyikat gigi dari sisi depan gigi di salah satu sisi mulut. 

– Sikat gigi dengan gerakan melingkar berlawanan jarum jam selama 20 detik untuk setiap bagian. 

– Berlanjut ke bagian belakang, sisi atas dan bawah. 

– Gosok gigi dengan gerakan maju mundur untuk bagian graham.

– Jangan lupa bersihkan permukaan lidah. Untuk anak-anak bisa menggunakan kasa dan air hangat.

– Kumur-kumur untuk membilas sisa kotoran yang terdapat di gigi dan mulut.

– Lakukan secara perlahan. Menyikat gigi terlalu keras dan buru-buru bisa membuat gusi berdarah dan meradang. Selain itu lapisan pelindung atau enamel gigi bisa terkikis dan membuat gigi lebih sensitif.

– Jangan lupa memilih sikat dan pasta gigi yang tepat sesuai usia anak. Ganti sikat gigi 3-4 bulan sekali atau ketika rusak.

3. Menggunakan benang atau flossing gigi

Tak hanya orang dewasa, membersihkan gigi dengan benang atau dental floss juga bisa mulai dilakukan oleh anak-anak mulai usia 2 atau 3 tahun. Untuk anak di usia tersebut, flossing dilakukan oleh bantuan orang tua. Namun saat anak sudah berusia 6-9 tahun flossing bisa dilakukan mandiri tetapi tetap diawasi untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Flossing ini dilakukan untuk membantu menghilangkan plak dari permukaan di antara gigi yang tak tersentuh sikat gigi. Selain itu, flossing juga membantu mencegah penumpukan bakteri yang dapat menyebabkan gigi berlubang, penyakit gusi, dan infeksi serius lainnya.

4. Rutin periksa ke dokter gigi

Banyak anak yang takut dan trauma datang ke dokter gigi karena umumnya orang tua baru membawa anak ke dokter gigi saat ada keluhan. Sehingga yang terekam pada anak adalah rasa sakit saat diperiksa gigi. Untuk menghindari hal tersebut, maka kamu perlu rutin memeriksakan anak ke dokter gigi dan bisa dimulai sejak 6 bulan setelah gigi pertama anak keluar. Selanjutnya, rutin periksakan gigi dan mulut anak setiap 6 bulan sekali. Pemeriksaan yang rutin juga bisa mencegah timbulnya sakit gigi yang lebih parah.

5. Menjaga pola makan

Selain membangun rutinitas serta menjaga kesehatan gigi dan mulut melalui perawatan harian, kamu juga perlu menjaga pola makan anak yang benar. Awasi jenis camilan anak-anak. Camilan manis seperti permen, coklat, susu tetap bisa diberikan tetapi jangan terlalu sering. Biasakan pula untuk membersihkannya, terutama sebelum tidur. Jangan lupa juga perbanyak konsumsi air putih setelah mengkonsumsi makanan manis termasuk setelah minum susu.

Dengan memiliki kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak kecil, maka rutinitias ini bisa terbawa hingga dia dewasa. Menjaga kebersihan gigi dan mulut sejak dini sangat penting mengingat masalah pada gigi dan rongga mulut bisa berakibat fatal dan memengaruhi kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Infeksi pada gigi atau gusi yang dibiarkan dalam jangka waktu lama berpotensi menyebar ke jaringan tubuh lain dan berisiko menimbulkan penyakit pada organ lainnya. Mungkin belum berdampak saat masih kecil tetapi saat mereka tumbuh dewasa.

Tentu kita tak ingin hal itu terjadi kan. Jadi luangkanlah waktu untuk melihat dan memeriksakan gigi anak. Temani si kecil untuk membangun rutinitas tersebut.

Mengingat masalah kesehatan gigi dan mulut juga bisa berdampak pada masalah kesehatan lainnya, tak ada salahnya kamu menambah perlindungan diri kamu dan keluarga dengan asuransi kesehatan.

Ada produk asuransi dari Astra Life yang bisa kamu pertimbangkan, salah satunya adalah Flexi Health. Asuransi kesehatan ini bisa memberikan santunan rawat inap hingga Rp1 juta per hari. Asuransi ini juga menawarkan kamu fleksibilitas untuk mengatur sendiri premi sesuai dengan kondisimu saat ini.

Flexi Health juga cocok untuk melengkapi asuransi kesehatan dari kantor atau BPJS Kesehatan agar finansialmu tidak terganggu akibat biaya tak terduga selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Jadi, jangan lengah untuk menjaga kesehatanmu dimanapun dan kapanpun. Jika membutuhkan perlindungan asuransi kesehatan bisa lihat lebih rinci keterangannya di ilovelife.co.id.

Follow juga Instagram @astralifeid untuk mendapatkan tips-tips kesehatan lainnya.

Urusan Sehat, No Worries. #iGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!