5 Tips Cegah Stroke dengan Stress Management yang Tepat

Tahukah kamu bahwa stres bisa menjadi sumber banyak masalah kesehatan fisik, salah satunya bisa menjadi pemicu stroke? Bagaimana hubungannya , apa saja yang perlu diwaspadai, dan bagaimana gejalanya?

Durasi baca: 3 menit

5-Tips-Cegah-Stroke-dengan-Stress-Management-yang-Tepat

Berdasarkan data WHO, stroke menempati peringkat kedua sebagai penyakit tidak menular penyebab kematian dan peringkat ketiga penyebab utama kecacatan di seluruh dunia. 

Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa stroke merupakan penyakit yang menyerang pembuluh darah di otak, yakni saat mengalami sumbatan atau pecah. Akibatnya, otak tidak bisa mendapatkan pasokan darah yang membawa oksigen yang diperlukan. 

WHO bahkan menyebutkan serangan penyakit stroke dapat memberat, dan berlangsung lama selama 24 jam atau lebih, hingga bisa menyebabkan kematian.

Infografis-Blog-Article---Pencegahan-Stroke
Sumber: Riskedas 2018, Balitbangkes, Kemenkes RI

Mengutip data Riset Kesehatan Dasar Kemenkes RI pada 2018 diketahui, bahwa penyakit stroke memang lebih banyak terjadi pada kelompok usia 55-64 tahun, yakni sebesar 33,3%. Namun ternyata, ada pula orang-orang berusia muda yang terkena serangan stroke, yakni kelompok umur 35-44 tahun sebanyak 6,9%.

Stres Bisa Jadi Pemicu Penyakit Stroke

Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa stres yang berkepanjangan bisa meningkatkan potensi seseorang terserang stroke secara tak langsung. Para pakar kesehatan melihat kondisi stres bisa memicu penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak, seiring adanya kondisi gaya hidup yang tidak sehat. 

Misalnya saja mengalihkan stres dengan makan yang banyak dan akhirnya menyebabkan obesitas, atau jadi memiliki kebiasaan merokok. Padahal, gaya hidup yang tak sehat ini bisa memicu orang memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Hal-hal inilah yang akhirnya memicu penyebab terjadinya sumbatan atau pecah pembuluh darah.

Dokter ahli stroke dari Cleveland Clinic AS, Irene Katzan, MD., seperti dikutip dari Kompas, menilai stres juga bisa menjadi penyebab penyakit stroke karena bisa memicu peradangan dalam tubuh yang berkepanjangan. Lambat laun, hal ini pun bisa menyebabkan stroke, dan juga serangan jantung.

Sementara itu, Penelitian dari University of Michigan AS menyebutkan bahwa pria yang lebih reaktif saat menghadapi stres berpeluang menderita penyakit stroke 72% lebih tinggi dari pria yang tidak reaktif. Studi lain yang mengamati 6.553 pekerja di Jepang menemukan, bahwa pekerja yang menghadapi stres berat dalam pekerjaannya memiliki kecenderungan terserang stroke lebih tinggi. 

Selanjutnya, peneliti di Tiongkok mengamati enam studi dari 138.782 partisipan. Dari penelitiannya bisa disimpulkan, bahwa partisipan yang mengalami stres bisa meningkatkan risiko terserang penyakit stroke hingga 22%, terutama untuk stroke karena penyumbatan pembuluh darah.

Gejala Stroke

Gejala penyakit stroke bisa muncul di bagian tubuh yang berbeda. Beberapa mudah dikenali, tetapi ada juga orang yang tak sadar bahwa mereka sudah mengalami gejala stroke. Berikut adalah gejala stroke yang perlu diperhatikan:

1.  Gangguan Bicara

Gangguan bicara atau sulit untuk berbahasa menjadi salah satu gejala yang paling banyak dialami oleh orang yang terserang stroke. Orang sering menyebutnya dengan pelo; mereka berbicara dengan tidak jelas.

2. Kebas atau Baal di Satu Sisi

Biasanya orang yang terserang stroke bisa secara tiba-tiba merasa lemah di sebagian anggota tubuh, dan sering kali terjadi di satu sisi. Misalnya di bagian wajah, lengan, kaki bagian kiri saja atau kanan saja.

3. Wajah Tidak Simetris

Gejala lain dari penyakit stroke biasanya adalah saat wajah tampak tidak simetris seperti biasanya. Misalnya saat senyum, tidak semua area mulut terangkat dengan seimbang, atau bahkan mulut miring sebelah.

4. Masalah Penglihatan

Orang yang terserang stroke juga bisa mengalami masalah dalam penglihatan, baik pandangan buram atau justru pandangan ganda. Bisa di satu mata atau bisa di keduanya, dan ini terjadi secara tiba-tiba.

5. Sakit Kepala Berat

Waspadai juga jika terjadi sakit kepala berat tiba-tiba, apalagi jika sampai disertai muntah dan penurunan kesadaran.

6. Hilang Keseimbangan

Gangguan berjalan terutama hilang keseimbangan.

Jika kamu, keluarga, atau kerabatmu ada yang mengalami gejala-gejala tersebut, segeralah periksakan ke rumah sakit untuk memastikan kondisinya. Penanganan medis yang lebih cepat bisa meminimalkan risiko perburukan yang berat.

Mencegah Stroke dengan Stress Management yang Tepat

Lalu, bagaimanakah cara mengelola stres yang tepat guna mencegah terjadinya stroke? Berikut ini berbagai kiat sederhana yang dapat kamu coba:

Terapkan Konsep Mindfulness

Secara singkat mindfulness merupakan konsep pemikiran yang mengajarkan kita agar fokus dan menerima apapun yang dirasakan secara sadar dan terbuka, tanpa memberikan penilaian. Konsep mindfulness ini pun sangat mudah untuk diterapkan dalam keseharian kita dan dapat mengurangi perasaan tertekan, meningkatkan rasa cinta pada diri sendiri (self-love), serta membuat kita menjadi lebih menikmati hidup.

Rutin Bermeditasi

Meditasi merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk melatih kita dalam menerapkan konsep mindfulness dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan berlatih meditasi, kita belajar untuk mengelola pikiran agar fokus dengan hal-hal yang terjadi saat ini. Berlatih untuk tidak terlalu memikirkan penyesalan di masa lalu ataupun kekhawatiran di masa depan. Mengelola pikiran penting agar tak mengalami stress dan cemas berlebih, yang biasanya bisa memicu tekanan darah yang tak stabil.

Meski terdengar berat, tapi ternyata untuk melakukan meditasi tidaklah sulit. Pertama-tama, buatlah suasana setenang dan senyaman mungkin. Lalu, carilah posisi duduk yang juga nyaman untukmu. Setelah itu, kamu bisa mulai memejamkan mata sambil berfokus pada detak jantung dan ritme pernafasan. Jika kamu sudah fokus dengan kedua hal tersebut, kamu bisa melanjutkannya dengan mendengarkan dan merasakan kondisi di sekitarmu. Lakukanlah rangkaian tersebut selama 3-5 menit secara rutin setiap harinya. Melakukan meditasi dengan tepat dan rutin bisa membantumu menjadi lebih rileks dan mengurangi stres.

Lakukan Mindful Eating

Sesuai namanya, konsep mindful eating ini memang lahir dari mindfulness. Konsep ini mengajarkan kita untuk fokus pada saat makan. Pusatkan perhatian terhadap makanan yang sedang dimakan, menikmati setiap sensasi yang dirasakan oleh panca indera terhadap makanan tersebut, dan tentunya tidak sambil melakukan kegiatan lain ataupun diburu-burui. Walau terlihat sepele, nyatanya menerapkan mindful eating dapat membantu kita memilih asupan yang tepat untuk tubuh, sehingga dapat menjaga berat badan dan mencegah kemungkinan mengidap kondisi medis lain yang bisa dipicu dari makanan; seperti tekanan darah tinggi atau hipertensi. Seperti yang kita ketahui, hipertensi adalah salah satu pemicu terjadinya stroke.

Miliki Gaya Hidup yang Sehat dan Berimbang

Gaya hidup yang sehat dan berimbang juga memiliki peranan penting dalam mengurangi stres. Usahakan untuk rutin berolahraga setidaknya 20-30 menit per hari. Salah satu jenis olahraga yang bisa kamu coba adalah yoga. Olahraga yang sudah ada dari sejak zaman India kuno  ini terkenal dengan manfaatnya bagi tubuh maupun mental. 

Selain olahraga rutin dan teratur, kamu juga perlu menjaga asupan makanan dengan gizi yang seimbang dan  memiliki waktu istirahat yang cukup. Disarankan agar tidur sekitar 7-8 jam per hari untuk kamu yang berusia 18-40 tahun dan 6 jam per hari untuk orang lanjut usia. Jangan lupa untuk hindari merokok, konsumsi minuman beralkohol, dan penyalahgunaan obat-obatan.

Lakukan Hobi atau Aktivitas yang Menyenangkan

Tak ada salahnya untuk beristirahat sejenak dari kesibukanmu dan meluangkan waktu untuk mengerjakan hobi atau hal-hal lain yang disenangi. Melakukan beragam aktivitas yang menyenangkan tentunya dapat membuatmu merasa lebih santai dan lebih bahagia. Tidak perlu pusing memikirkan aktivitas yang rumit seperti traveling. Nyatanya, kegiatan sesederhana bercengkerama bersama teman-teman  pun bisa membantumu mengurangi ketegangan dan tekanan dalam pekerjaan atau kehidupan, lho. Selain bisa menghibur, teman juga bisa jadi salah satu support system yang siap membantu dalam masa-masa sulit dan tertekan.

Dengan pola makan dan gaya hidup yang tidak baik, maka potensi serangan penyakit stroke bisa saja terkena pada siapa saja tanpa memandang usia. Apalagi, tingkat stres yang tinggi kini banyak juga dirasakan oleh generasi milenial. Oleh karena itu, sangat penting untuk kita melakukan pencegahan melalui manajemen stress yang baik.

Nah, jika sudah melakukan berbagai upaya pencegahan, apakah kita bisa terjamin 100% tidak akan terkena stroke? Tentu tidak ada yang dapat menjamin. Namun, dengan terus mencoba menerapkan pola hidup yang sehat dan seimbang, maka kita sudah melakukan upaya perlindungan bagi diri agar terhindar dari penyakit-penyakit membahayakan seperti stroke.

Upaya perlindungan lain yang bisa kamu lakukan adalah dengan memiliki asuransi. Hal ini penting karena tak hanya bisa melindungi dirimu dan keluarga saat sakit menyerang, tetapi juga meminimalkan risiko finansial yang bisa terjadi saat kamu harus dirawat di rumah sakit, atau bahkan kondisi yang mengancam kesehatanmu.

Salah satu produk asuransi yang bisa kamu pertimbangkan adalah Flexi Critical Illness dari Astra Life. Asuransi ini memberikan perlindungan atas penyakit kritis seperti stroke, serangan jantung, dan kanker. Asuransi ini juga memberikan kamu fleksibilitas untuk mengatur sendiri harga premi dan besar nilai perlindungan sesuai kemampuan dan kebutuhanmu.

Untuk mengetahui informasi lengkap Flexi Critical Illness atau melihat pilihan produk asuransi lainnya, kamu bisa langsung kunjungi laman ilovelife.co.id. Jangan lupa follow @astralifeid untuk update informasi soal kesehatan, keuangan, dan kehidupan. Urusan Sehat, No Worries. #IGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!