Momen libur lebaran merupakan momen yang paling ditunggu-tunggu banyak orang. Pasalnya, momen tersebut berhubungan erat dengan mudik lebaran. Tradisi mudik yang sudah berjalan sejak zaman dulu pun masih terus kental dan menjadi momen keluarga untuk saling berkumpul bersama merayakan Hari Lebaran. Untuk itu, kamu perlu melakukan perencanaan keuangan agar mudik berjalan hemat dan aman.
Salah satu hal yang menarik dari mudik adalah kehadiran tradisi ini yang ternyata sudah eksis sejak zaman Majapahit (tahun 1200-an) dan Mataram Islam (tahun 1500-an). Saat itu, namanya belum dikenal sebagai mudik, melainkan aktivitas “pulang” ke rumah yang dilakukan oleh pejabat kerajaan yang ditempatkan di berbagai wilayah kekuasaan, bukan kerajaan pusat.
Momen ini kemudian digunakan oleh para pejabat tersebut untuk kembali pulang ke kerajaan pusat dan bertemu dengan keluarganya. Baru setelah itu, sekitar tahun 1950-an, istilah mudik mulai dikenal untuk para perantau, atau orang yang bekerja dan tinggal di luar kampung halamannya. Istilah mudik sendiri memiliki arti yang berbeda, lho.
Melansir Kompas, istilah mudik dalam bahasa Jawa pada awalnya merupakan akronim dari mulih dhisik yang artinya pulang dulu. Sedangkan menurut bahasa Betawi, mudik diartikan sebagai pulang ke udik, di mana udik merupakan sebutan untuk kampung. Jadi, mudik adalah pulang ke kampung.
Nah, buat kamu yang sudah merencanakan mudik lebaran, kamu perlu mempersiapkan beberapa hal mulai dari persiapan cuti, lamanya waktu mudik, hingga ke perencanaan keuangan supaya kondisi finansial lebih teratur saat mudik.
Berikut 5 tips perencanaan keuangan untuk mudik lebaran yang hemat!