7 Penyakit Pasca Lebaran yang Perlu Diwaspadai

Perubahan pola makan yang drastis dari puasa dan lebaran bisa menjadi pemicu kambuhnya penyakit. Ini dia 7 Penyakit Pasca Lebaran yang perlu diwaspadai.

7 Penyakit Setelah Lebaran

Beragam aneka menu makanan yang tersaji di hari Lebaran menjadi salah satu ciri khas dan tradisi yang dilakukan banyak orang saat Idul Fitri. Tentu tak salah, tetapi jika kamu tak bisa mengontrol diri dengan memakan segala menu secara berlebihan, hati-hati dengan potensi penyakit yang bisa saja menghampiri setelahnya. Berikut beberapa penyakit yang biasa muncul setelah lebaran.

Merayakan lebaran bersama keluarga merupakan keindahan yang tak ternilai. Meskipun, tahun ini sebagian besar dari kita tak bisa berkumpul dengan keluarga besar karena adanya pembatasan sosial, tidak menyurutkan semangat untuk menyiapkan keperluan perayaan dengan maksimal. 

Menu makanan yang beragam merupakan salah satu hal yang tak luput disiapkan. Berbagai kudapan spesial disiapkan, mulai dari makanan pokok hingga sekadar camilan untuk menemani waktu bercengkrama. Tak hanya itu, sajian makanan saat lebaran kerap kali dijadikan momentum seremonial merayakan Hari Raya.

Suasana Lebaran

Setelah berpuasa satu bulan lamanya selama Ramadhan, Hari Idul Fitri menjadi hari kemenangan yang dirayakan oleh umat muslim di seluruh dunia. Setelah sholat Idul Fitri berjamaah, banyak orang yang merayakannya dengan makan bersama.

30 hari berpuasa terkadang membuat kita “lupa diri” untuk menyantap semua sajian di saat lebaran. Perubahan pola makan yang drastis dari puasa dan lebaran ini bisa menjadi pemicu kambuhnya beberapa penyakit seperti diabetes, kolesterol tinggi, hingga diare.

Waspada Penyakit Pasca Lebaran

Namun, sebenarnya tak hanya dari pola konsumsi. Perubahan pola tidur hingga aktivitas yang terlalu padat saat lebaran bisa juga lho menjadi pemicu munculnya atau kambuhnya sejumlah penyakit. Apa saja? Berikut penyakit pasca lebaran yang perlu diwaspadai:

1. Kolesterol tinggi

Rendang, gulai, opor, dan aneka gorengan menjadi menu khas yang akan ada di setiap lebaran tiba. Makanan-makanan itu memang sangat menarik untuk disantap, tetapi untuk kamu yang memiliki riwayat kolesterol tinggi perlu hati-hati untuk mengkonsumsinya karena kandungan lemak dan santan cukup berisiko menaikkan kolesterolmu.

Bagaimana rasanya jika kolesterol tinggi? Biasanya akan muncul rasa nyeri dan kaku di beberapa bagian tubuh dan akhirnya mengganggu aktivitas sehari-harimu. Maka penting bagi kamu, terutama yang memiliki riwayat kolesterol tinggi untuk memperhatikan makanan apa yang masuk ke dalam tubuhmu. Bukan tak boleh mengkonsumsinya sama sekali, tetapi batasi porsinya.

Biasanya orang dengan hiperkolesterol atau asam urat tinggi rentan kambuh jika tak membatasi konsumsi makanan tersebut. Selain itu, kolesterol tinggi juga berisiko memunculkan beragam penyakit serius lainnya seperti jantung dan stroke. Adapun, sejumlah makanan yang mengandung kolesterol tinggi diantaranya gorengan, otak sapi, jeroan, kuning telur, hati, butter, udang, dan makanan cepat saji. 

Untuk mengetahui pasti angka kolesterolmu tak ada salahnya jika melakukan pemeriksaan atau tes kolesterol. Biasanya, untuk mendapatkan hasil akurat, kamu akan diminta berpuasa 9-12 jam sebelum pengambilan sampel darah dan di cek kolesterolnya. Idealnya, kadar kolesterol normal pada orang dewasa adalah LDL berada di kisaran 70-130 mg/dL, HDL lebih dari 40-60 mg/dL, Trigliserida di kisaran 10-150 mg/dL, dan kolesterol total kurang dari 200 mg/dL.

2. Diabetes

Penyakit lainnya yang perlu diwaspadai meningkat setelah lebaran adalah diabetes yang ditandai dengan tingginya tingkat glukosa atau gula dalam darah. Tak dapat dipungkiri bahwa aneka minuman dan makanan manis dan tinggi karbohidrat saat lebaran sangat menggoda untuk terus disantap. Namun, bagi kamu yang memiliki riwayat diabetes atau punya keturunan diabetes kamu perlu hati-hati dalam mengkonsumsinya. Lagi-lagi, bukan tak boleh sama sekali memakannya tetapi kamu harus membatasi diri dalam menyantapnya.

Diabetes juga merupakan salah satu penyakit dengan tingkat kematian tinggi di dunia. Risiko yang perlu diwaspadai oleh orang dengan diabetes adalah rentannya muncul sejumlah gangguan pada tubuh seperti luka sulit sembuh, kebutaan, penyakit gigi, penyakit jantung dan stroke, kerusakan ginjal, kerusakan saraf, kanker, endometria, penurunan daya tahan tubuh, dan melemahnya daya ingat.

3. Hipertensi

Keluhan lain yang juga sering dikeluhkan banyak orang setelah lebaran adalah hipertensi, atau kondisi di mana seseorang mengalami tekanan darah di atas normal, yaitu lebih dari 120/80 mmHg. Makanan dengan kadar garam yang tinggi bisa menjadi salah satu pemicu naiknya tekanan darah ini. Namun, selain makanan bisa juga hipertensi muncul karena banyaknya pikiran atau terlalu lelah dengan kegiatan. 

Sejumlah makanan yang bisa memicu hipertensi diantaranya makanan dengan kandungan garam yang tinggi, daging olahan, makanan kalengan. Makanan-makanan ini bukan berarti tidak boleh dimakan oleh orang yang memiliki riwayat darah tinggi tetapi perlu betul-betul memperhatikan porsinya.

Biasanya, gejala dari penyakit hipertensi ini ditandai dengan pusing, sakit kepala, mual, kelelahan, hingga penglihatan buram. Jika tidak segera ditangani, penyakit hipertensi bisa memicu masalah pada jantung hingga stroke.

4. Maag

Perubahan pola makan hingga jenis makanan yang dikonsumsi saat lebaran juga dapat memicu kambuhnya penyakit maag atau gangguan saluran pencernaan lain. Gejala penyakit maag ditunjukkan dengan mual, lambung mengalami nyeri dan panas, sering bersendawa, nyeri ulu hati dan kembung.

Salah satu jenis makanan yang harus dibatasi bagi penderita maag adalah makanan pedas dan berlemak, yang justru banyak dihidangkan saat lebaran.  Jika terlalu banyak makan pedas, terlambat makan, atau justru makan dengan porsi banyak dalam satu waktu bisa menjadi hal-hal yang bisa memicu maag kamu kambuh.

5. Diare

Gangguan pencernaan lain yang sering diderita banyak orang setelah lebaran adalah diare. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada saluran pencernaan itu bisa membuat kamu sering buang air. 

Seringkali diare terjadi lantaran perubahan pola makan atau karena makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak higienis. Oleh karenanya, saat lebaran, penting bagi kita untuk menjaga makanan agar tetap bersih dan higienis.

6. Sakit Tenggorokan, Flu dan Batuk

Sakit tenggorokan, flu dan batuk merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri  pada saluran pernafasan (ISPA). Penyakit ini juga rentan muncul pasca lebaran. Sebab,  berbagai kegiatan yang dijalankan pada hari lebaran seringkali membuat waktu tidur terganggu. Akibatnya tubuh menjadi mudah lelah dan daya tahan tubuh akan melemah.  

Untuk itu, penting bagi kamu memastikan waktu istirahat yang cukup, mengkonsumsi vitamin, dan makanan yang bergizi. Supaya, kamu terhindar dari kelelahan dan imunitas tetap terjaga. Hal yang penting juga adalah, kurangi aktivitas di luar rumah dan berpergian jarak jauh yang menguras energi. Apalagi di masa pandemi seperti ini.

7. "Penyakit Finansial"

Selain penyakit-penyakit fisik di atas, hati-hati juga dengan “penyakit finansial” yang bisa muncul setelah lebaran. Merayakan momentum kebersamaan di hari nan fitri memang membawa orang untuk ingin mempersembahkan yang terbaik terutama bagi orang-orang yang disayangi. Maka, tak jarang orang lebih konsumtif dan tak ragu membelanjakan uangnya untuk keperluan tersebut. Misalnya membeli barang atau makanan yang terlalu banyak hingga mubazir. Apalagi banyak yang memang mendapatkan Tunjangan Hari Raya atau THR. Bahkan mungkin ada juga yang tak hanya mengandalkan THR tetapi juga mengambil sebagian dana dari tabungan.

Tentu, merayakan hari kemenangan bersama keluarga tidak ada salahnya. Berbagi dengan orang-orang juga sangat dianjurkan. Namun, segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak akan baik apalagi jika sampai mengada-adakan sesuatu yang sebenarnya tak perlu dan di luar kemampuanmu. Jangan sampai kamu keceriaan saat lebaran berubah menjadi stress karena kamu tak tepat mengelola finansialmu. Mungkin kamu bisa mulai merinci daftar kebutuhan yang perlu dibeli atau kewajiban-kewajiban yang perlu ditunaikan seperti membayar zakat dan fidyah.

Yang Perlu Dilakukan

Dengan adanya berbagai risiko penyakit yang biasa muncul pasca lebaran di atas, bukan berarti kita tidak perlu mempersiapkan makanan istimewa di bulan lebaran. Atau membuat kita merasa terancam dengan keberadaan makanan-makanan di atas meja.

Agar momen kebersamaan lebaran tetap bisa dinikmati sekaligus terhindar dari risiko kambuhnya penyakit, ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan.

1. Perbanyak minum air putih

Semakin banyak minum air putih akan berdampak lebih baik bagi tubuh, terutama bila jumlah air yang kamu konsumsi setiap harinya minimal 2 liter per hari. Sebab, air putih dapat mengeluarkan racun dari dalam tubuh.

2. Perbanyak makan buah dan sayur

Buah dan sayur memiliki kandungan vitamin dan zat lain yang baik bagi tubuh kita. Berbagai vitamin yang terkandung dalam buah dan serat yang ada di dalam sayuran akan meningkatkan imun tubuh, sehingga membuat tubuh tidak mudah terserang penyakit yang berawal dari virus atau bakteri.

3. Hindari begadang

Begadang merupakan kegiatan yang berbahaya bagi tubuh. Apalagi, jika tidak dibarengi dengan istirahat yang cukup di siang hari. Hanya saja, banyak orang yang justru melakukan hal ini menjelang lebaran atau di malam takbiran, untuk bersih-bersih rumah, menyiapkan menu makanan lebaran hingga sekadar ngobrol dengan kerabat atau saudara.

Oleh karena itu kamu harus pastikan memiliki waktu istirahat yang cukup menjelang, selama, atau setelah lebaran. Secara umum, kita membutuhkan waktu tidur sekitar 6-8 jam setiap harinya.

4. Batasi konsumsi gula berlebih

Tidak bisa dipungkiri, bercengkrama bersama keluarga sambil menikmati sajian kue kering serta aneka minuman manis dan segar di meja merupakan suasana yang paling ditunggu. Tetapi, seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa mengkonsumsi makanan dengan kadar gula dan lemak terlalu banyak bisa berpotensi terserang penyakit kolesterol dan diabetes. Maka kamu perlu membatasi diri saat mengkonsumsi camilan ini. Jika mengacu pada anjuran Kementerian Kesehatan, maka asupan gula yang baik per hari adalah 50 gram. Jumlah tersebut setara dengan 5-9 sendok teh.

5. Makan menu bersantan secukupnya

Siapa yang tidak suka gulai? Rasa gurih yang melekat pada kuahnya sering kali membuat orang sulit lepas kendali. Padahal risiko yang ditimbulkan dari mengkonsumsi gulai dan makanan berlemak lainnya secara berlebihan sangat serius, bisa terkena penyakit kolesterol tinggi hingga penyakit jantung.

6. Berolahraga

Olah raga penting juga tetap penting dilakukan, untuk mengimbangi asupan makanan yang dikonsumsi selama lebaran. Kamu bisa melakukan olah raga ringan seperti berjalan kaki atau lari santai di pagi hari, push-up atau sit-up, melakukan skipping, yoga. Lakukan sekitar 15-30 menit setiap harinya.

Lebaran merupakan hari yang istimewa. Namun, suka cita harus kita ungkapkan dengan penuh kesadaran. Termasuk diantaranya kesadaran ketika mengkonsumsi berbagai hidangan dan kesadaran untuk tetap memilih kegiatan sesuai dengan kemampuan dan kapasitas tubuh. Sebab, jika kita tidak bisa mengukur diri maka risiko kambuhnya penyakit setelah lebaran tidak bisa dihindari. 

Perlu diingat, menyayangi tubuh saat lebaran di masa pandemi corona, bukan soal menjaga jarak sosial, memakai masker, atau mencuci tangan saja. Tetapi juga menjaga kondisi tubuh dalam keadaan yang fit dan meminimalisir risiko kambuhnya penyakit lainnya.

Tak ada salahnya juga kamu memberikan perlindungan kesehatan untuk diri dan keluargamu. Berikut ada beberapa pilihan asuransi dari Astra Life yang bisa kamu pertimbangkan.

Pertama, Flexi Health

Asuransi kesehatan ini memberikan santunan rawat inap hingga Rp1 juta per hari. Asuransi ini cocok untuk melengkapi asuransi kesehatan dari kantor atau BPJS Kesehatan agar finansialmu tidak terganggu akibat biaya tak terduga selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Kedua, Flexi Critical Illness

Produk asuransi ini bisa memberikanmu perlindungan dari penyakit kritis seperti stroke, jantung, kanker, dan kanker tahap awal tanpa perlu melakukan cek medis. Asuransi penyakit kritis ini juga dirancang sesuai kebutuhanmu dan bisa kamu #Atur Sendiri. Nilai perlindungan yang diberikan bisa hingga Rp2 miliar.

Jangan lupa untuk terus menerapkan gaya hidup sehat dan terus lindungi kesehatanmu dan keluarga. Kamu bisa kunjungi astralife.co.id untuk melihat pilihan perlindungan kesehatan lainnya. Jangan lupa juga follow  instagram @AstraLife untuk mendapatkan tips-tips bermanfaat lainnya. Urusan Sehat Jadi Tenang, #iGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!