Orang yang memiliki penghasilan tinggi belum tentu memiliki kekayaan yang besar pula. Jika penghasilan dapat dikelola dengan baik, maka hasilnya adalah kekayaan yang terus bertumbuh. Sebaliknya, jika salah kelola penghasilan maka jumlah kekayaan tidak akan mengalami peningkatan.
Agar pertumbuhan penghasilan dapat berjalan beriringan dengan kekayaan yang dimiliki, pemetaan pengeluaran harus dilakukan secara jeli. Anda bisa membedakan pengeluaran menjadi empat kategori, yakni: pengeluaran primer, pengeluaran kewajiban, pengeluaran sekunder, serta tabungan atau investasi.
Pengeluaran primer merupakan pengeluaran pokok pribadi maupun keluarga yang harus dikeluarkan setiap bulan untuk menjamin keberlangsungan hidup. Contohnya: belanja bulanan, transportasi, listrik air dan gas, televisi dan internet, komunikasi, dan kebutuhan anak.
Sedangkan pengeluaran kewajiban adalah pengeluaran yang harus dikeluarkan kepada pihak lain untuk menerima manfaat kemudahan tertentu. Contohnya premi asuransi, cicilan utang, gaji asisten rumah tangga (ART), dan biaya pendidikan anak.
Lalu, pengeluaran sekunder merupakan pengeluaran yang hanya dikeluarkan setelah pengeluaran primer dan kewajiban terpenuhi. Contohnya keangotaan gym, perawatan diri, belanja, make up, hiburan akhir pekan dan liburan.
Selanjutnya, tabungan dan investasi yang harus diperlakukan selayaknya pengeluaran wajib. Misalnya tabungan uang pangkal anak sekolah, tabungan uang muka pembelian mobil, investasi dana haji, investasi dana pensiun dan investasi pembelian rumah.