Kenali Investasi Bodong, Ini 4 Tips untuk Menghindarinya

Investasi bodong adalah aktivitas penanaman dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan besar dalam waktu singkat. Berikut 4 cara menghindarinya!

cara menghindari investasi bodong

Istilah investasi bodong sudah tak asing lagi terdengar di sekitar kita. Apalagi dengan banyaknya kasus terkait investasi bodong yang banyak melibatkan orang biasa hingga artis ternama. Seperti salah satunya kasus DNA Pro robot trading yang melibatkan sejumlah artis dengan total kerugian hingga Rp97 miliar.

Karena itu, Kementerian Keuangan Republik Indonesia (Kemenkeu RI) mengimbau agar setiap orang yang ingin melakukan investasi untuk lebih waspada. Apalagi mengingat modus kejahatannya juga sudah semakin canggih mengikuti perkembangan teknologi yang semakin modern, sehingga investasi bodong pun sudah semakin mudah terjadi secara online.

Melansir Kompas.com, investasi bodong adalah aktivitas penanaman uang atau aset berharga sebagai modal dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Biasanya investasi bodong akan menawarkan keuntungan yang besar, sehingga para korban tertarik untuk menanamkan modal yang besar juga.

Untuk melancarkan aksinya, promotor bodong cenderung akan menyasar orang-orang yang memiliki pengetahuan minim terkait investasi. Dengan begitu, mereka akan lebih mudah menarik korban untuk menanamkan modal di mereka. Jika korban terlanjur masuk ke dalam perangkap, dapat dipastikan bahwa investasi tersebut akan membawa kerugian.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Pellentesque ornare ante diam, eu accumsan elit congue ac. Maecenas sit amet eros aliquet, condimentum dui sed, commodo quam. Etiam a suscipit nibh, ultrices fermentum velit. Suspendisse gravida convallis ante eget pellentesque. Curabitur malesuada quam eget massa ultricies accumsan. Nunc condimentum consequat rutrum. Aenean tortor orci, aliquet at pellentesque eu, rhoncus non sem. Praesent sed iaculis justo.`

Ciri-ciri Investasi Bodong

1. Perusahaan tidak memiliki izin yang jelas

Perusahaan yang menawarkan investasi bodong biasanya tidak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan tidak memiliki izin yang jelas. Pasalnya, setiap lembaga keuangan harus memiliki izin resmi dari pemerintah untuk bisa memberikan layanan keuangannya. Maka dari itu, sebelum melakukan investasi, pastikan terlebih dahulu apakah perusahaan atau lembaga tersebut sudah terdaftar dengan izin yang jelas.

2. Penawaran tidak masuk akal

Salah satu ciri yang paling terlihat dari investasi bodong adalah penawaran akan keuntungan yang sangat besar sampai tidak masuk akal. Umumnya keuntungan yang akan didapatkan dari investasi jangka panjang yaitu sekitar 15% hingga 20%. Sedangkan dalam investasi bodong, mereka bisa menawarkan keuntungan lebih dari 20% dan mencapai 100% dalam waktu singkat.

3. Minim informasi terkait perusahaan tersebut

Selain tidak memiliki izin, perusahaan yang menjalankan investasi bodong umumnya tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai produk dan bisnisnya. Bahkan, informasi terkait perusahaannya terbilang sangat minim untuk diperoleh. Ketika perusahaan dan produknya sulit ditemukan di internet maupun pakar keuangan, sebaiknya hindari melakukan investasi di perusahaan tersebut karena besar kemungkinan itu merupakan perusahaan investasi bodong.

4. Menggunakan konsep seperti judi

Konsep perjudian yang biasanya diterapkan oleh investasi bodong yaitu di mana kamu akan diiming-imingi keuntungan yang tinggi hanya dalam waktu yang singkat, tetapi dengan risiko yang sangat tinggi juga. Contohnya dalam perjudian, biasanya kamu akan diminta untuk memasukkan modal untuk mendapatkan keuntungan tinggi secara instan hanya dalam waktu singkat. Konsep inilah yang lekat dan seringkali digunakan oleh investasi bodong. Meski begitu, perlu diingat bahwa konsep seperti ini tidak bisa memberikan jaminan terhadap kerugian yang mungkin kamu dapatkan juga.

4 Cara Menghindarinya

Agar tidak masuk ke perangkap investasi bodong, berikut empat cara untuk menghindarinya sebagaimana dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK):

1. Pastikan izinnya jelas

Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah dengan memastikan bahwa perusahaan tersebut sudah terdaftar dengan perizinan yang jelas. Sebab, perusahaan yang telah memiliki perizinan jelas bisa dengan mudah diminta pertanggungjawaban jika ada hal yang kurang menyenangkan terjadi kepada investornya, karena perusahaan sudah terdaftar resmi oleh pemerintah.

Untuk mengecek apakah perusahaan tersebut sudah memiliki izin yang jelas dari OJK, kamu bisa mengeceknya melalui laman resmi ojk.go.id. Selain itu, kamu juga bisa menghubungi kontak resmi OJK melalui telepon 157, layanan WhatsApp 081-157-157-157, dan alamat email konsumen@ojk.go.id.

2. Cari tahu informasi mengenai perusahaan

Sebelum berinvestasi di perusahaan manapun, termasuk perusahaan multi-level, cobalah untuk mencari informasi mengenai perusahaan tersebut selengkap-lengkapnya. Mulai dari kondisi perusahaan saat ini, jumlah karyawan yang mereka punya, hingga produk yang ditawarkan atau dimiliki oleh perusahaan tersebut.

Hindari berinvestasi karena FOMO atau fear of missing out tanpa memperhatikan informasi dahulu. Investasi biasanya dilakukan untuk jangka panjang, karena itu, memiliki informasi yang lengkap bisa memberikan rasa aman sebelum kamu memutuskan untuk melakukan investasi.

Selain aman dari segi finansial di masa depan, aman untuk kesehatan di masa depan juga tak kalah pentingnya. Inilah sebabnya proteksi dini berupa asuransi jiwa penting untuk menjaga keluarga memiliki hidup yang aman, nyaman, dan bahagia.

Produk asuransi jiwa dari Astra Life, yaitu Flexi Life bisa jadi pilihan kamu dan keluarga. Flexi Life memiliki memiliki keunggulan di mana kamu bisa menentukan perlindungan jiwa hingga Rp5 miliar, dan tidak perlu medical check-up. Kamu tidak perlu repot untuk mendaftar ulang karena asuransi ini auto renew atau selalu diperpanjang secara otomatis setiap tahun. Untuk informasi selengkapnya, kamu bisa langsung kunjungi ilovelife.co.id.

Klaim asuransi lebih mudah dan praktis karena bisa dilakukan 100% secara online.

3. Semakin besar keuntungan, semakin besar risikonya

Ketahuilah bahwa asas dalam investasi yaitu semakin besar keuntungan yang didapatkan, maka akan semakin besar juga risikonya. Contohnya seperti investasi saham, di mana naik turunnya saham akan sangat menentukan jumlah keuntungan yang kamu dapatkan. Maka dari itu, jika kamu tipe investor yang tidak menginginkan risiko terlalu tinggi, sebaiknya pikirkan instrumen investasi yang cocok untukmu terlebih dahulu.

4. Hindari promotor yang tidak bisa menjelaskan rencana bisnisnya

Langkah yang terakhir untuk menghindari investasi bodong yaitu dengan tanyakan terkait rencana bisnis perusahaan atau lembaga tersebut. Jika mereka tidak bisa menjelaskannya dengan baik, besar kemungkinan bahwa mereka sedang melakukan investasi bodong dengan produk dan bisnis yang tidak jelas.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!