5 Tips Alokasikan Uang Tunjangan Hari Raya 2023

Setelah uang tunjangan hari raya sudah diterima, kira-kira bagaimana cara mengalokasikannya agar tidak cepat habis? Berikut 5 tipsnya!

alokasikan uang tunjangan hari raya

Lebaran sangat lekat dengan tradisi uang tunjangan hari raya atau yang biasa disebut dengan uang THR. Orang yang mendapatkan THR pun bukan hanya anak-anak kecil dari orang tuanya. Ketika sudah mendekati momen Hari Raya Idul Fitri, biasanya perusahaan akan memberikan tunjangan hari raya kepada karyawannya paling lambat tujuh sebelum Hari Lebaran tiba.

Melansir laman resmi Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Republik Indonesia, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menjelaskan bahwa THR adalah bagian dari pendapatan non upah yang wajib diberikan oleh pengusaha kepada pekerja atau buruh tujuh hari sebelum Hari Raya Keagamaan.

Melanjutkan penjelasan tersebut, Menaker Ida menambahkan pengusaha yang terlambat untuk membayarkan THR akan diberikan denda sebesar 5 persen dari total THR keagamaan yang harus dibayarkan sejak berakhirnya batas waktu kewajiban pengusaha atau perusahaan untuk membayar.

Syarat dan Cara Menghitung Tunjangan Hari Raya

Lalu, apa saja syarat untuk pekerja atau buruh mendapatkan tunjangan hari raya dari tempatnya bekerja?

Berdasarkan dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor 6 tahun 2016, pekerja atau buruh yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan berhak mendapatkan THR Keagamaan dari perusahaan. Sedangkan pekerja atau buruh yang memiliki masa kerja 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus atau lebih, maka berhak mendapat THR satu bulan upah.

Selain itu, untuk pekerja atau buruh yang memiliki masa kerja minimal 1 (satu) bulan secara terus-menerus, tetapi kurang dari 12 (dua belas) bulan, maka akan diberikan THR secara proporsional dengan menghitung jumlah masa kerja dibagi 12 bulan dan dikali satu bulan upah.

Berikut cara menghitung tunjangan hari raya untuk karyawan yang bekerja di bawah 12 (dua belas) bulan:

(besaran gaji 1 bulan : 12) x masa kerja

Misal seorang karyawan telah bekerja selama 7 bulan dengan gaji Rp12 juta per bulan, maka perhitungan THR-nya, adalah…

(12.000.000 : 12) x 7 = 1.000.000 x 7 = 7.000.000

Jadi, THR yang diterima adalah Rp7 juta.

Sedangkan cara menghitung THR untuk karyawan yang sudah bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus-menerus yaitu karyawan tersebut berhak mendapatkan tunjangan hari raya sejumlah satu kali gaji. Perhitungan ini berlaku untuk karyawan dengan status Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PWKT) dan Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PWKTT).

5 Tips Alokasikan THR agar Tidak Habis Sia-sia!

Setelah uang tunjangan hari raya sudah diterima, kira-kira bagaimana cara mengalokasikannya agar tidak cepat habis? Berikut 5 tipsnya!

1. Buat daftar keuangan lebaran

Tips pertama alokasikan uang tunjangan hari raya agar tidak cepat habis dengan sia-sia yaitu membuat daftar keperluan Lebaran. Saat Lebaran, mungkin kamu akan merasa lebih boros, karena itu cobalah untuk keeping track dengan membuat daftar keperluan yang menjadi prioritas. Setelah itu, kamu tentu akan memiliki keperluan penting lainnya setelah Lebaran, maka itu cobalah untuk tidak langsung menghabiskan semua uang THR dalam sekali waktu.

Jika tidak membuat daftar keuangan, kamu mungkin akan kesulitan untuk mengalokasikan uang THR dan tanpa sadar menghabisinya untuk keperluan yang sebenarnya tidak terlalu penting, serta berujung memicu tindakan impulsif. Untuk memudahkan kamu membuat daftarnya, kamu bisa menggunakan aplikasi catatan keuangan seperti Monefy: Money Tracker, Money Lover: Expense Manager, dan Money Manager Expense & Budget.

2. Sisihkan untuk zakat

Bulan Ramadan merupakan momen yang seringkali dimanfaatkan untuk mencari pahala sebanyak-banyaknya, salah satunya yaitu dengan membayar zakat bagi mereka yang membutuhkan. Hal ini juga mengingat umat Islam diwajibkan untuk membayar zakat fitrah pada awal, pertengahan, atau akhir Ramadan jika mampu.

Melansir CNN Indonesia, di Indonesia sendiri, perhitungan zakat fitrah biasanya disesuaikan dengan perhitungan makanan pokok atau beras sebesar 2,5 kg atau 3,5 liter. Namun, beras tersebut dapat diganti dalam bentuk uang sesuai dengan jumlah zakat yang diwajibkan.

3. Menabung sebagian uang THR

Salah satu cara untuk mengalokasikan uang tunjangan hari raya agar tidak cepat habis adalah dengan menyisihkan sebagian untuk ditabung. Selain bisa berguna untuk keperluan di masa depan, uang tabungan tersebut juga bisa digunakan sebagai dana darurat ketika ada keperluan mendadak yang terjadi. Misalnya ketika kamu atau anggota keluarga yang jatuh sakit dan meninggal dunia.

Agar bisa terlindung secara finansial untuk mewujudkan hidup yang lebih aman dan nyaman, penting untuk memberikan proteksi dini untuk diri sendiri dan keluarga berupa asuransi. Sebab, asuransi akan meningkatkan kenyamanan hidup dan melindungi kamu dan keluarga di masa depan. Salah satunya yaitu lebih tenteram jalani hidup dan ibadah dengan manfaat kebaikan Flexi Life Syariah dari Astra Life.

Flexi Life Syariah ialah produk asuransi jiwa berjangka sesuai dengan prinsip syariah yang dapat memberikan perlindungan asuransi terhadap risiko meninggal dunia. Flexi Life Syariah memiliki manfaat santunan tutup usia hingga Rp2 miliar tanpa cek medis terlebih dahulu. Di samping itu, asuransi Flexi Life Syariah juga menawarkan 200% santunan tutup usia akibat kecelakaan dan perlindungan sesuai prinsip syariah termasuk di dalamnya perlindungan atas Covid-19. 

Untuk membeli asuransi Flexi Life Syariah, kamu bisa membelinya langsung secara online di website ilovelife.co.id.

4. Investasi jangka panjang

Selain menabung, investasi juga cocok untuk menjaga agar uang THR tidak habis dengan cepat. Investasi bisa berbentuk barang seperti emas, rumah, tanah, reksadana, dan lain-lain yang bentuknya bukan uang.

Investasi jangka panjang cocok untuk kamu yang memang bertujuan menabung dengan periode tahunan. Pasalnya, investasi jangka panjang juga menghasilkan return yang lama, bisa sampai 10 tahunan. Makanya tak jarang orang hanya membeli investasi jangka panjang tanpa menjualnya kembali.

Namun, return yang dihasilkan investasi jangka panjang cenderung lebih optimal dibandingkan dengan investasi jangka pendek. Meski begitu, konsekuensi yang ditanggung juga umumnya akan lebih tinggi. Untuk investasi jangka panjang, instrumen investasi yang cukup populer yaitu saham. Kamu bisa mulai investasi dengan menggunakan aplikasi investasi seperti Bibit, Bareksa, Tanamduit, Tokopedia, dan Pluang.

5. Bayar utang dan cicilan

Setelah sebagian uangnya sudah dialokasikan untung ditabung atau diinvestasikan, kamu juga perlu menyisihkannya untuk membayar utang dan cicilan jika kamu memilikinya. Sebelum melunasi utang dan cicilan, cobalah untuk membuat daftar jumlah dari hutang dan cicilan yang masih kamu punya untuk kemudian mengalokasikan sebagian uang tunjangan hari raya kamu.

Daftar utang dan cicilan yang dibuat bisa merujuk kepada jumlah banyaknya utang dan details mengenai waktu tenggat untuk membayarnya.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!