Benarkah Lebih Sehat Saat Menjadi Vegetarian?

Vegetarian dipercaya sebagai pola hidup yang lebih sehat untuk tubuh. Selain lebih sehat, juga ramah lingkungan.

Pola Vegetarian

Benarkah Lebih Sehat Saat Menjadi Vegetarian?

Vegetarian dipercaya sebagai pola hidup yang lebih sehat untuk tubuh. Selain lebih sehat, juga ramah lingkungan.

Olivier’s Travels, situs penyedia layanan pemesanan hotel di UK, menyusun daftar The Global Vegetarian Index dari 183 negara. Daftar ini berisi nama negara yang ramah vegetarian dengan melihat jumlah restoran vegetarian di negara tersebut, dibandingkan dengan jumlah populasi dan jumlah konsumsi daging per kapita. Hasilnya cukup mengejutkan karena ternyata banyak negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang ramah vegetarian. Posisi pertama negara yang ramah vegetarian adalah Seychelles di Afrika bagian Timur. Sementara Indonesia menduduki urutan ke-16 negara yang ramah vegetarian.

Vegetarian atau Vegan

Meski belum popular di Indonesia, gaya hidup vegetarian terbukti memberi banyak manfaat kesehatan. Misalnya saja, penurunan kadar kolesterol, berkurangnya risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), diabetes, kanker dan terhindar dari obesitas.

Lalu, apa sebenarnya arti vegetarian? Apakah berbeda dari istilah vegan? Vegetarian sendiri memiliki arti yaitu gaya hidup yang membatasi pilihan makanan dan minuman dengan tidak mengonsumsi produk hewani. Pola vegetarian dibagi dalam 4 kelompok:

  • Lacto-ovo vegetarians: tidak mengonsumsi daging dan ikan namun masih mengonsumsi telur dan produk susu.
  • Lacto vegetarians: tidak mengonsumsi daging, ikan dan telur namun masih mengonsumsi produk susu.
  • Ovo vegetarians: tidak mengonsumsi daging, ikan dan produk susu namun masih mengonsumsi telur.
  • Partial vegetarians (setengah vegetarian): menghindari daging merah namun masih mengonsumsi ikan (pesco-vegetarian, pescatarian) atau masih mengonsumsi daging unggas (pollo-vegetarian)

Sedangkan vegan lebih ketat dalam pemilihan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi. Seorang vegan tidak mengonsumsi semua jenis daging, telur, produk susu, serta makanan dan minuman yang mengandung produk hewani seperti gelatin.

Lebih Sehat

Meski belum popular di Indonesia, gaya hidup vegetarian terbukti memberi banyak manfaat kesehatan. Misalnya saja, penurunan kadar kolesterol, berkurangnya risiko penyakit kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah), diabetes, kanker dan terhindar dari obesitas. Bahkan studi model computer Marco Springmann, peneliti Oxford Martin School’s Future of Food Programme, menunjukkan bahwa angka kematian global akan menurun hingga 6%-10% jika semua orang menjadi vegan pada 2050.

Memang terdengar agak tidak mungkin untuk mengharapkan seluruh warga dunia menjadi vegetarian, tapi hasil studi ini menunjukkan besarnya dampak menjadi vegetarian pada kesehatan.

Produk hewani per kalori mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan produk nabati, maka jika Anda tertarik menjadi vegetarian atau vegan, Anda harus pintar mencari subtitusinya. Namun kebutuhan nutrisi itu masih dapat terpenuhi dengan mengonsumsi produk makanan yang telah difortifikasi (ditambahkan zat gizinya) serta ditambah dengan konsumsi suplemen.

Lebih Ramah Lingkungan

Siapa sangka perubahan pada pilihan asupan makanan kita dapat berpengaruh pada keselamatan lingkungan? Bahan makanan hewani berasal dari peternakan yang membutuhkan lahan luas, akibatnya emisi gas rumah kaca yang dihasilkan juga sangat besar dan memicu munculnya masalah lain dalam perubahan iklim. Bayangkan jumlah totalnya jika 68% lahan pertanian dunia digunakan untuk lahan peternakan. Dari studi yang sama, Springmann menyebutkan emisi gas rumah kaca bisa berkurang hingga 70% jika semua orang menjadi vegetarian. Artinya, bumi yang kita tinggali akan terasa lebih sejuk, hijau dan kerusakan alam akan jauh berkurang.

Memang tidak mudah menjadi seorang vegan, apalagi untuk seseorang yang baru ingin mencoba. Tapi dengan mencoba hanya sekali saja dalam seminggu menjadi vegetarian atau vegan, ternyata Anda sudah menyumbang sangat besar pada keselamatan bumi. Bila dihitung per tahunnya, dengan menjadi vegetarian satu kali dalam seminggu, Anda telah menghemat 317.520 liter air, 111 kilogram tanaman biji-bijian, 693 meter persegi lahan, 58 liter bensin dan 183 kg kotoran ternak.

Menjadi vegan atau vegetarian di kota besar seperti Jakarta juga semakin mudah. Ada banyak tempat makan berharga murah dan restoran dengan harga relatif mahal tersebar di penjuru Jakarta. Rumah Makan Kharisma di kawasan sekitar kampus BINUS, Kemanggisan Jakarta Barat menyediakan menu vegetarian yang cukup bervariasi. Berada di kawasan kampus, menu yang ditawarkan sangat ramah kantong. Sekali makan Anda cukup mengeluarkan uang kira-kira Rp15 ribu.

Di beberapa mal besar Anda juga bisa menemukan restoran penyedia menu vegetarian, seperti Burgreens dan Dharma Kitchen. Harga menu makanan di kedua restoran ini memang relatif lebih mahal, tapi soal rasa tak perlu diragukan lagi. Anda akan menemukan menu yang serupa daging, lezat di lidah tapi sepenuhnya terbuat dari bahan makanan nabati. Jika Anda malas pergi ke luar rumah, tinggal pesan dengan jasa delivery atau via ojek online.

Tertarik menjadi vegetarian? Ada baiknya Anda cek kondisi kesehatan terlebih dulu sebelum mencobanya. Dikarenakan setiap tubuh memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda, termasuk dari nutrisi dari protein hewani. Setelahnya, Anda bisa mencoba dengan tidak mengonsumsi produk hewani sekali seminggu. #LoveLife dengan jadi vegetarian untuk kesehatan tubuh dan keselamatan bumi.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!