Jangan Lengah! Waspada Gelombang 3 Covid-19 di Akhir Tahun

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, angka kasus harian positif virus Covid-19 mulai terkendali dan terpantau terus menurun secara signifikan. Namun, ternyata pandemi belum berakhir sampai di sini. Masih ada ancaman gelombang ketiga pandemi jika kita tak waspada.

Jangan-Lengah-Waspada-Gelombang-3-Covid-19-di-Akhir-Tahun

Jangan Lengah! Waspada Gelombang 3 Covid-19 di Akhir Tahun

Ini adalah rangkuman artikel versi Mobile. Buatlah sekitar 1-2 kalimat untuk rangkuman artikel untuk membimbing pembaca mengerti isi artikel.

Masyarakat dan pemerintah Indonesia akhirnya boleh sedikit bernafas lega di tengah pandemi ini. Angka kasus harian positif virus Covid-19 mulai terkendali dan terpantau terus menurun secara signifikan. Sebagai perbandingan, menurut data dari situs covid19.go.id, angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di bulan Juli 2021 lalu sempat menyentuh angka 56.757 kasus per harinya. Sedangkan, per tanggal 24 November kemarin angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 hanya berjumlah 451 kasus per hari. Bahkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) pun telah mengategorikan tingkat penularan virus Covid-19 Indonesia di level 1.

Melihat kondisi yang sudah lebih terkendali, pemerintah pun mulai terlihat lebih longgar. Selain menurunkan level PPKM, berbagai ruang publik telah diizinkan kembali beroperasi secara bertahap. Beberapa sekolah dan kantor sudah mulai mengadakan kegiatan tatap muka. Tidak hanya itu, sejumlah tempat rekreasi juga dibuka lagi. Tentu saja semuanya dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Libur Akhir Tahun dan Gelombang 3 Covid-19

Meski kelihatannya situasi di negara kita sudah terlihat membaik, namun tidak dengan sejumlah negara di benua Eropa, Amerika Serikat, Rusia, dan Israel yang baru-baru ini dilaporkan justru kembali mengalami lonjakan angka kasus positif Covid-19. Padahal tingkat cakupan vaksinasi di negara-negara tersebut sudah tergolong tinggi.

Berkaca dari kejadian di berbagai negara itu, pemerintah pun mengimbau kepada masyarakat agar tidak terlena dengan keadaan. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof. Wiku Adisasmito, mengingatkan bahwa Indonesia harus terus mempertahankan kondisi kasus yang terkendali di tengah fenomena lonjakan angka kasus positif Covid-19 di negara lain. Dengan tingkat kasus positif Covid-19 yang terkendali, maka semakin besar juga peluang status pandemi bisa beralih menjadi endemi di negara kita.

Terlebih lagi dengan adanya momentum libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang berpotensi meningkatkan mobilitas masyarakat, bukannya tidak mungkin jika Indonesia bisa kembali mengulang peristiwa angka lonjakan kasus positif Covid-19 seperti di pertengahan tahun 2021 lalu atau bahkan bisa jadi lebih parah.

Upaya Pemerintah untuk Bersiap Menghadapi Ancaman Gelombang 3 Covid-19

Menyikapi momentum libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 yang berpotensi meningkatkan kemungkinan gelombang ketiga Covid-19 terjadi, pemerintah Indonesia pun melakukan berbagai upaya pencegahan, antara lain:

  1. Meniadakan cuti bersama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
  2. Meningkatkan level PPKM menjadi level 3 selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
  3. Membatasi jumlah pengunjung dan memperpanjang jam operasional di pusat hiburan dan pusat perbelanjaan pada saat libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 untuk mencegah kerumunan.
  4. Menutup alun-alun dan menertibkan pedagang kaki lima agar tetap patuh pada protokol kesehatan, terhitung dari tanggal 31 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

Partisipasi Masyarakat untuk Hadapi Ancaman Gelombang 3 Covid-19

Sebagai masyarakat, tentu kita juga harus ikut berpartisipasi mencegah datangnya gelombang ketiga virus Covid-19. Berikut ini adalah langkah-langkah sederhana yang dapat kita lakukan:

1. Terapkan protokol kesehatan secara komprehensif dan konsisten

Tidak bosan-bosannya di pandemi ini kita saling mengingatkan agar tetap patuh menjalankan protokol kesehatan. Ingat, rangkaian protokol 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) harus dilakukan sebagai suatu kesatuan agar bisa efektif mencegah penyebaran virus Covid-19.

2. Vaksinasi Covid-19 lengkap

Dari sejak vaksin Covid-19 mulai masuk di Indonesia sampai saat ini, terhitung sudah ada 5 merk vaksin yang tersedia, antara lain: Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, dan Pfizer. Kelima merk tersebut pun sudah diuji memiliki efikasi di atas 70% dan terbukti efektif mencegah infeksi virus Covid-19. Pemerintah juga terus berupaya untuk meratakan distribusi vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat Indonesia. Buatmu yang masih belum vaksinasi Covid-19 lengkap, yuk, langsung vaksin! Supaya herd immunity terhadap Covid-19 bisa segera terbentuk di Indonesia dan situasinya bisa segera bertransisi menjadi endemi.

3. Kurangi mobilitas

Seperti yang kita ketahui, penyebaran virus Covid-19 dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung, dan bersifat sporadis. Sudah banyak sekali terjadi kasus ketika sejumlah orang tidak mengetahui bahwa dirinya telah terinfeksi virus Covid-19 dan telanjur bepergian ke sejumlah tempat, sehingga membawa virus itu ke tempat-tempat yang dia kunjungi. Makanya penting untuk mengurangi mobilitas di saat pandemi seperti sekarang ini. Namun, jika kamu terpaksa harus bepergian, terutama ke luar kota, maka pastikan kamu sudah mencari informasi terkait kondisi penyebaran virus Covid-19 di tempat tujuanmu. Dengan demikian, kamu bisa mengetahui potensi penularan virus Covid-19 di daerah setempat dan membuatmu jadi lebih waspada dan berhati-hati saat melakukan perjalanan.

4. Patuhi aturan pemerintah

Pemerintah sudah berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah timbulnya gelombang ketiga penyebaran virus Covid-19 dengan menetapkan sejumlah aturan dan kebijakan. Namun, seluruh aturan tersebut akan menjadi sia-sia apabila masyarakat enggan untuk menaatinya. Maka dari itu, kita juga harus kompak membantu upaya pemerintah dengan menaati berbagai aturan yang ada. Semuanya demi kebaikan kita bersama.

Selain berupaya untuk melindungi diri dan keluarga dari infeksi virus Covid-19, kamu juga perlu memproteksi diri dari risiko akibat sakit ataupun tutup usia. Astra Life memiliki produk asuransi bernama Flexi Health yang memberikan perlindungan di saat kamu terpaksa harus rawat inap, terkena penyakit kritis, bahkan sampai meninggal dunia. Proses pembuatan polisnya pun sangat praktis, karena dilakukan secara online dan tidak memerlukan pemeriksaan medis.

Jika kamu tertarik untuk mengetahui informasi lebih detail tentang Flexi Health dan produk asuransi Astra Life lainnya, bisa langsung kunjungi laman ilovelife.co.id. Jangan lupa juga follow akun Instagram @astralifeid untuk mendapatkan berbagai tip dan informasi menarik lainnya. Urusan Sehat, No Worries. #iGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!