Jangan Lupa, Tunaikan Zakat Fitrah dan Fidyah Sebelum Lebaran

Bukan cuma puasa, masih ada dua hal yang harus segera ditunaikan oleh umat muslim sebelum Ramadhan berakhir,  yakni membayar zakat fitrah dan fidyah.

Jangan Lupa Bayar Zakat Fidyah

Bukan Cuma puasa, masih ada dua hal yang harus segera ditunaikan oleh umat muslim sebelum Ramadhan berakhir,  yakni membayar zakat fitrah dan fidyah. Zakat fitrah wajib dibayar bagi setiap orang yang mampu, sementara fidyah wajib dibayar bagi orang yang tidak mampu lagi berpuasa. Jadi, jangan lupa untuk menunaikan Zakat atau Fidyah kamu sebelum Ramadhan berakhir ya. Begini cara menghitungnya.

Idul Fitri merupakan hari yang istimewa bagi umat muslim di seluruh dunia, sehingga untuk menyambutnya setiap orang rela melakukan banyak hal. Dari mulai membeli kebutuhan makanan, pakaian hingga menyiapkan bingkisan untuk dibagikan kepada sanak saudara dan kerabat yang tentu saja semua itu membutuhkan pengorbanan baik secara material dan waktu. Bahkan beberapa masih berani mengambil risiko mendatangi pusat perbelanjaan di tengah masa pandemi.

Padahal, ada kewajiban lain yang lebih penting untuk disegerakan yakni membayar zakat fitrah atau membayar fidyah bagi yang diwajibkan. Jangan sampai, mempersiapkan seremoni lebaran lebih diutamakan dibandingkan hal yang wajib. Apalagi, kedua kewajiban tadi, praktiknya tidak terlalu berat untuk dijalankan karena cara dan besaran kewajibannya disesuaikan dengan kemampuan kita.

Apa Itu Zakat Fitrah dan Fidyah?

Zakat Fitrah merupakan bagian dari harta milik orang islam yang wajib diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Pembayaran zakat fitrah dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri atau sebelum melaksanakan salat Idul Fitri. Jika melihat dari fatwa MUI, tujuan dilaksanakannya zakat fitrah adalah untuk menyucikan jiwa dan memberi makan orang miskin.

Sementara itu, fidyah bisa diartikan sebagai harta yang dibayarkan dalam bentuk tertentu sebagai pengganti karena seseorang tidak bisa berpuasa di bulan Ramadhan. Caranya bisa dengan memberi makan orang-orang fakir sebanyak jumlah puasa yang ditinggalkan.

Siapa Yang Wajib Membayar Zakat Fitrah?

Membayar zakat fitrah merupakan kewajiban seluruh umat islam yang sudah baligh, baik laki-laki maupun perempuan dan tidak terbatas pada kaya atau miskin. Selama Ia hidup hingga malam lebaran dan hartanya lebih besar dari kebutuhan pokok sehari-hari maka wajib membayar zakat fitrah.

Bagaimana dengan Fidyah?

Sementara itu, fidyah diwajibkan bagi orang-orang yang tak mampu melaksanakan puasa saat Ramadhan. Tetapi jangan salah, tidak semua orang yang tak puasa maka bisa menggantinya dengan fidyah. Hanya orang-orang dalam kondisi tertentu saja yang wajib membayar fidyah, berikut diantaranya:

1. Orang yang memiliki penyakit berat sehingga peluang untuk sembuhnya sangat kecil diperbolehkan tidak puasa dan menggantinya dengan membayar fidyah.

2. Orang tua atau lanjut usia (lansia) yang sudah tidak mampu berpuasa diperbolehkan tidak puasa di bulan Ramadhan dan menggantinya dengan membayar fidyah.

3. Orang yang sakit pada bulan Ramadan sehingga tidak bisa melaksanakan puasa, dan kemudian setelah itu meninggal dunia. Karena tidak sempat mengganti puasa yang ditinggalkan, maka keluarga yang ditinggalkan boleh menutupi utang puasanya dengan membayar fidyah.

4. Wanita hamil dan menyusui pada bulan Ramadhan boleh tidak berpuasa demi menjaga Kesehatan anak dan menjaga kandungan gizinya. Sebagai penggantinya mereka perlu membayar fidyah. Namun, menurut Imam Syafi’i selain membayar fidyah mereka juga harus menggantinya dengan berpuasa di bulan lain atau mengqada.

Cara Menghitung Zakat Fitrah

Pada dasarnya, zakat fitrah yang dibayar tergantung pada jenis makanan pokok yang biasa dikonsumsi. Namun jika melihat sejarah, pada zaman Nabi Muhammad SAW, satuan yang dijadikan pembanding dalam membayar zakat adalah buah kurma atau gandum, sebanyak satu sha’. Jika dikonversi dengan makanan pokok umat islam saat ini di Indonesia, jumlah itu setara dengan 2,5 kg beras. 

Namun demikian, boleh kok, kalau kamu mau membayar zakat fitrah dalam bentuk uang tunai dan bukan dalam bentuk makanan pokok. Asalkan, nilainya setara dengan harga 2,5 kg beras atau harga makanan pokok yang dikonsumsi setiap hari.  Hanya saja, kita dianjurkan untuk memilih nilai yang paling tinggi sebagai zakat fitrah.

Cara Menghitung Fidyah

Sementara itu, jika kamu termasuk orang yang tidak mampu berpuasa karena salah satu alasan di atas dan wajib membayar fidyah, maka jumlah yang harus dibayar adalah sebesar 1 mud yang setara dengan ¾ liter atau 0,6 kg makanan pokok, dikali jumlah puasa yang ditinggalkan. Fidyah dapat diberikan dalam bentuk makanan untuk diberikan kepada orang fakir atau dalam bentuk uang tunai.

Jika dibayarkan dalam bentuk uang tunai, maka nilai fidyah yang dibayarkan sebesar harga beras yang kamu konsumsi setiap hari. Jika harganya sebesar Rp15.000 per kg, maka jumlah fidyah yang harus dibayarkan adalah Rp 9.000 per hari.

Cara Membayar Zakat Fitrah dan Fidyah

Pada hakikatnya, zakat fitrah dan fidyah harus dibayarkan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkan seperti golongan fakir dan miskin. Namun demikian, secara umum ada delapan golongan orang yang berhak menerima zakat atau mustahik.

Kedelapan golongan mustahik itu diantaranya orang fakir atau orang yang amat sengsara, orang miskin atau yang tidak cukup penghidupannya, amil atau pengurus zakat, mualaf, orang yang memerdekakan budak, orang berutang, orang yang hidup pada jalan Allah, dan orang yang sedang dalam perjalanan.

Sebetulnya, kamu bisa menyerahkan zakat fitrah maupun  fidyah secara langsung kepada orang fakir ataupun miskin. Namun untuk lebih mudah dan praktis, penyaluran zakat juga bisa dilakukan melalui lembaga pengelola zakat. Bahkan, pembayaran zakat fitrah kini bisa dilakukan melalui aplikasi yang tersedia secara digital atau dengan cara transfer.

Selain Zakat Fitrah, Ini Jenis Zakat yang Juga Perlu Kamu Tahu

Zakat fitrah hanyalah salah satu jenis zakat yang wajib dibayarkan oleh umat muslim yang mampu. Selain zakat fitrah, zakat lain yang wajib dibayarkan oleh umat islam adalah zakat maal atau zakat harta. Zakat maal, merupakan zakat yang dibayarkan atas harta yang dimiliki oleh seseorang seperti penghasilan, hewan ternak, perhiasan, hasil pertanian,  hingga keuntungan investasi. 

Namun demikian, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebagai harta yang harus dikeluarkan zakatnya. Misalnya, harta tersebut harus dimiliki secara penuh atau bukan harta milik bersama, nilainya bisa berkembang, sudah mencapai nilai tertentu (nisab), sudah dimiliki lebih dari satu tahun, bebas dari utang dan nilai harta lebih tinggi dari kebutuhan pokok. 

Mengapa harus Membayar Zakat? Yuk Kenali Manfaatnya

Menunaikan zakat bukan hanya melengkapi kewajiban personal kita dalam beragama, lebih jauh dari itu zakat bisa diartikan sebagai peran serta seorang muslim dalam membantu sesama manusia yang membutuhkan.  Dengan demikian, manfaat zakat tidak terbatas pada hal-hal yang bersifat pribadi tetapi juga kebutuhan sosial.

Secara umum, ada beberapa manfaat yang dapat ditimbulkan dari membayar zakat, diantaranya adalah:

1. Menyempurnakan Iman

Menunaikan zakat merupakan salah satu perintah wajib yang kedudukannya sama dengan berucap syahadat, sholat, puasa, dan ibadah haji yang merupakan elemen yang ada dalam rukun iman sebagai muslim.

2. Menghilangkan Prasangka Buruk

Zakat dapat menjadi jembatan yang menghubungkan antara orang yang mampu dengan orang-orang yang tidak mampu. Sehingga, zakat juga bisa diartikan sebagai pesan yang ingin disampaikan kepada orang-orang yang kurang beruntung, bahwa masih banyak orang yang peduli pada keberadaan mereka. 

3. Melatih Sikap Ikhlas

Dengan membayar zakat, maka kita akan dituntut untuk memberi dengan ikhlas. Sebab, berbeda dengan kewajiban membayar pungutan lainnya seperti pajak misalnya, membayar zakat buka hanya masalah administratif agar terlihat taat dihadapan pemerintah, tetapi juga dihadapan Allah SWT.

4. Membuat Hidup Lebih Bermanfaat

Mengingat pentingnya keberadaan zakat terhadap orang yang menerimanya, maka dengan membayar zakat seseorang telah dianggap memberikan manfaat kepada orang lain.

5. Mengurangi Tingkat Kriminalitas

Pernah mendengar kabar bahwa salah satu penyebab tingginya tingkat kriminalitas di suatu tempat karena kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin? Dengan zakat, kesenjangan itu bisa sedikit terkikis sehingga akan memangkas jumlah faktor yang melandasi seseorang berbuat tindak kriminal.

6. Menambah Rezeki

Pernah mendengar pepatah yang mengatakan, semakin banyak memberi maka rezeki kita akan bertambah. Demikian halnya dengan membayar zakat, sebagaimana yang disampaikan dalam hadist “Kekayaan tidak akan berkurang karena amal.”

Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan akan terasa sempurna apabila kita bisa melalui bulan yang penuh rahmat ini tanpa melewatkan satu kebaikanpun, terutama ibadah wajib. Termasuk membayar kewajiban zakat fitrah atau fidyah yang harus ditempatkan sebagai prioritas di atas kepentingan perayaan lain yang bersifat seremonial. 

Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kesehatan diri dan keluarga, karena itu juga menjadi hal yang penting agar kita bisa maksimal dalam melaksanakan ibadah.

Untuk melengkapi perlindungan kesehatanmu, kamu bisa pertimbangkan yakni Medicare Premier, salah satu produk asuransi tambahan dari Astra Life. Asuransi ini bisa memberikan kamu perlindungan maksimal. Asuransi kesehatan tambahan (rider) dengan asuransi dasar AVA iBright Protector ini dapat memberikan kenyamanan bagi kamu dan keluarga saat dirawat di rumah sakit.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!