Bukan Sakit Perut Biasa, Kenali 5 Ciri Radang Usus Berikut Ini

Mengenali 5 ciri gejala radang usus yang dapat terjadi karena pola makan yang buruk.

5 Ciri Radang Usus

Beberapa waktu lalu, dunia entertainment banyak memberitakan mengenai salah satu kontestan Indonesian Idol tahun ini yang tampil dalam panggung Top 8 dengan kondisi radang usus serta infeksi lambung. Meski demikian, penampilannya tetap prima dan menuai pujian dari para juri Indonesian Idol.

Namun sebenarnya apakah penyakit radang usus itu? Kondisi ini umumnya menyerang mereka yang memiliki pola makan buruk. Sayangnya, belum banyak yang menyadari saat radang usus menyerang tubuhnya. Padahal penyakit ini tidak seharusnya dipandang sebelah mata karena dapat memicu kondisi yang lebih serius seperti dehidrasi. Terutama jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.

Seringkali radang usus sering tidak dianggap serius karena beberapa gejalanya yang samar dengan penyakit perut biasa. Salah satu gejala radang usus yang mudah dideteksi adalah perut yang terasa mulas dan diare yang terus-menerus.

Penyebab radang usus

Radang usus bisa dipicu oleh beberapa hal seperti infeksi bakteri, parasit, maupun virus.

Infeksi virus. Norovirus adalah jenis virus yang kerap menjadi biang radang usus kecil. Virus ini menyebabkan penyerapan cairan dan nutrisi berkurang. Biasanya virus ini masuk dari makanan yang dicerna tubuh. Namun virus ini juga dapat menular tanpa perantara makanan seperti melalui kontak tangan, benda maupun bekas muntahan penderita. Norovirus sangat menular, terutama di negara empat musim, dengan puncaknya pada saat musim dingin.

Infeksi bakteri. Kebanyakan kasus infeksi bakteri bersumber dari makanan. Beberapa bakteri yang kerap menjadi pemicunya adalah Salmonella, Shigella, Campylobacter, dan E. coli. Bakteri-bakteri ini menempel di dinding usus dan mengeluarkan racun yang menyebabkan tubuh mengeluarkan banyak cairan. Biasanya bakteri masuk ke dalam pencernaan lewat daging merah dan unggas yang tidak dimasak sampai matang, telur atau produk susu. Infeksi juga dapat terpicu dari kontak langsung dengan binatang atau air yang terkontaminasi bakteri.

Infeksi parasit. Infeksi ini kerap menyerupai gejala keracunan makanan. Salah satu parasit penyebab infeksi adalah Giardia. Parasit ini akan menempel pada usus kecil dan menurunkan kemampuannya untuk menyerap cairan secara normal sehingga menyebabkan diare. Parasit ini hidup dalam air (biasanya kolam renang atau danau) dan masuk ke dalam tubuh melalui air yang terminum.

Mengetahui penyebab radang usus, salah satu cara ampuh mencegah infeksi usus adalah dengan menjaga sanitasi. Langkah utamanya adalah mencuci tangan sebelum makan dan setelah kamu menyentuh benda-benda yang berpotensi terkontaminasi, seperti daging mentah atau kotoran.

Gejala radang usus

Untuk dapat mengatasi radang usus secara tepat, mari kenali gejalanya.

Diare. Ini adalah ciri awal yang akan terlihat pada kamu yang terkena radang usus kronis. Diare terjadi karena penyebab infeksi, seperti bakteri atau virus, menyebabkan usus kehilangan kemampuannya dalam menyerap air. Alhasil, air yang dikonsumsi langsung dikeluarkan oleh sistem pencernaan.

Demam. Selain diare, umumnya pengidap radang usus juga mengalami kenaikan temperatur tubuh. Indikasi lain adalah pengidap juga akan merasa lelah.

Penurunan berat badan. Penurunan berat badan bahkan kondisi kekurangan nutrisi dapat dialami pengidap radang usus karena tubuh tidak mampu mencerna dan menyerap nutrisi makanan dengan baik.

Nafsu makan berkurang. Karena saluran pencernaan meradang, ada kemungkinan hal tersebut membuat perut tidak nyaman dan nafsu makan berkurang. Selain itu, mengonsumsi makanan yang dapat memicu peradangan dapat membuat kondisi lebih buruk sehingga keinginan makan pun menyusut.

Darah di tinja. Dalam beberapa kasus yang lebih parah, kamu mungkin juga mengalami darah di tinja. Tinja yang encer dan kram perut dapat mengindikasikan bahwa saluran pencernaan kamu tidak berfungsi dengan baik dan dapat menjadi tanda peradangan kronis usus yang bisa membuat kamu tidak nyaman.

Bila tes tersebut tidak mampu menegakkan diagnosa, dokter akan menganjurkan prosedur endoskopi. Melalui pemeriksaan ini dokter dapat melihat bagian dalam sistem pencernaan kamu dan mengambil sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium.

Menangani radang usus

Hal pertama yang perlu dilakukan untuk menangani radang usus adalah diagnosa yang tepat. Jika gejala-gejala tadi kamu alami, segera ke dokter untuk memeriksa kondisi kamu. Dokter atau tenaga medis akan melakukan serangkaian tes untuk memastikan diagnosa radang usus dan mengetahui pemicunya.

Beberapa tes yang dilakukan untuk memastikan diagnosa adalah tes darah untuk mengetahui apakah tubuh mengalami anemia dan mengetahui penyebab infeksi bakteri, virus atau parasit. Dokter juga akan meneliti tinja untuk mengetahui apakah terdapat darah dalam tinja.

Bila tes tersebut tidak mampu menegakkan diagnosa, dokter akan menganjurkan prosedur endoskopi. Melalui pemeriksaan ini dokter dapat melihat bagian dalam sistem pencernaan kamu dan mengambil sampel jaringan untuk diperiksa lebih lanjut di laboratorium. Beberapa prosedur pencitraan seperti X-ray, CT scan, MRI, dan pencitraan usus halus juga bisa dilakukan, untuk memberikan hasil yang meyakinkan.

Setelah dinyatakan positif terkena radang usus, dokter akan melakukan pengobatan dan penanganan yang sesuai. Hanya saja, penanganan ini biasanya hanya untuk meredakan gejala yang muncul atau untuk mencegah kambuhnya gejala. Mengapa? Karena pada sebagian besar infeksi radang usus, yang disebabkan virus, merupakan penyakit yang bersifat self-limitting. Artinya tubuh akan melakukan mekanisme untuk melawan dan membuang penyebab infeksi dengan caranya sendiri. Bila penyebab sudah berhasil dikeluarkan, gejala akan mereda dengan sendirinya.

Yuk, kenali gejala radang usus dengan baik agar kita dapat menangani dan mencegah radang menjadi lebih parah. Agar upaya mencegah tersebut lebih aman, kamu bisa memilih perlindungan AVA iBright Protector, asuransi jiwa dari Astra Life, yang juga dilengkapi dengan asuransi kesehatan. Asuransi ini akan berguna jika ingin membayarkan biaya perawatan di RS. Selain itu, jika radang usus menjadi parah dan butuh perawatan medis lebih lanjut, AVA iBright Protector dapat mengatasinya dengan sistem cashless ataupun reimbursement.

Tidak hanya itu, kamu juga bisa mendapatkan manfaat cacat total dan tetap, terminal ilness, hingga santunan tutup usia dengan AVA iBright Protector.

Jadi, lebih baik mencegah daripada mengobati bukan? Saatnya melindungi diri sejak dini sambil menyiapkan masa depan yang lebih baik!

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!