Lebay dan mengada-ada? Ternyata, banyak bukti menunjukkan bahwa menulis dengan alat–dalam hal ini keyboard laptop–memang tidak sehebat kemampuan pena dan kertas dalam membantu otak untuk fokus.
“Proses digitalisasi berlangsung sangat cepat, seakan segala hal yang cepat dan efisien selalu lebih baik,” ujar Anne Mangen, lulusan pascasarjana Universitas Oslo dan Arkenshus, di Norwegia, yang secara ekstensif menulis tentang hubungan kerja otak dan tulisan tangan. “Sayangnya, menulis dengan keyboard tidak membawa ‘fokus’ yang cukup untuk pikiran.”
Di lain pihak, peranti elektronik terus berusaha menjauhkan kita dari pena dan kertas. Saat ini, anak kecil lebih tahu cara menggeser layar handphone daripada mewarnai.
Fakta ini menerbitkan pertanyaan lanjutan: Apakah punahnya tulisan tangan akan memengaruhi bagaimana mereka, kita, dan generasi masa depan akan berpikir, berkomunikasi, dan mengingat? Apakah otak kita akan bekerja dengan cara yang sama?