Milenial Berlomba Beli Rumah Tumbuh, Benarkah Lebih Murah?

Keterbatasan biaya merupakan salah satu permasalahan yang sering dijumpai oleh para milenial saat ingin mewujudkan rumah impian. Namun, ada opsi untuk menyiasati masalah tersebut, yaitu dengan rumah tumbuh. Benarkah cocok untuk para milenial? Simak ulasan berikut.

Durasi baca: 5 menit

Milenial-Berlomba-Beli-Rumah-Tumbuh-Benarkah-Lebih-Murah

Rumah tumbuh merupakan sebuah konsep pembangunan rumah atau tempat tinggal yang dilakukan secara bertahap. Hal ini bisa menjadi alternatif bagi kamu yang sudah memiliki desain rumah impian tetapi belum bisa langsung mewujudkannya dalam satu waktu. Biasanya, konsep rumah tumbuh ini bisa dipertimbangkan untuk kamu yang memiliki keterbatasan dana atau lahan.

Rumah Tumbuh Bisa Jadi Solusi

Dari waktu ke waktu, pembangunan rumah sebenarnya terus mengalami perkembangan dari sisi desain. Renovasi rumah bukanlah sesuatu yang baru. Namun, konsep rumah tumbuh bisa menjadi solusi pengembangan rumah yang efektif. 

Dengan konsep ini, renovasi relatif bisa lebih mudah dan murah karena pemilik biasanya telah memiliki gambaran besar rencana pengembangan rumah ke depannya. Dengan demikian, saat terjadi penambahan, sifatnya hanya melanjutkan dari bangunan yang sudah ada atau tidak perlu melakukan perombakan besar dari desain awal. Pertumbuhan rumah ini bisa terjadi seiring adanya tambahan biaya ataupun seiring dengan pertumbuhan jumlah penghuninya.

Jenis Rumah Tumbuh

Setidaknya ada dua jenis pengembangan dari rumah tumbuh:

Rumah Tumbuh Vertikal

Rumah tumbuh vertikal adalah hunian yang konsepnya bertingkat atau tumbuh ke atas. Desain ini cocok untuk kamu yang memiliki rumah dengan lahan yang tak begitu luas. Jika kamu berencana membangun rumah bertingkat, maka kamu perlu memperkuat fondasi awal bangunan dan menyiapkannya untuk menjadi rumah bertingkat.

Rumah Tumbuh Horizontal

Rumah tumbuh horizontal adalah hunian yang konsepnya meluas ke samping. Desain ini cocok untuk kamu yang memiliki rumah dengan lahan yang besar. Biasanya konsep ini cocok bagi kamu yang memiliki sisa lahan minimal dua kali dari luas bangunan awal. Untuk mengembangkan rumah tumbuh horizontal, kekuatan fondasi rumah awal tak perlu sekokoh rumah yang rencananya akan dibangun bertingkat.

Tips Membangun Rumah Tumbuh

Untuk memaksimalkan pengembangan dengan konsep rumah tumbuh, kamu perlu menyiapkan hal-hal berikut ini:

1. Miliki Perencanaan Awal Jenis Rumah Tumbuh

Meskipun dibangun secara bertahap, kamu sebaiknya menyiapkan perencanaan awal. Misalnya menentukan, ingin membangun rumah ke atas atau ke samping. 

Dengan memiliki perencanaan awal kamu bisa menentukan apakah perlu mencari tanah yang luas atau memperkuat fondasi rumah. Ini penting untuk mempermudah pengembangan rumah selanjutnya dan meminimalkan rombakan rumah saat nanti dikembangkan. Selain itu, kamu juga sudah memiliki struktur bangunan yang kuat dan siap bertumbuh.

2. Tentukan Skala Prioritas

Kamu perlu menentukan ruangan apa saja yang menjadi prioritas di bangun pada tahap awal. Adapun untuk pengembangan selanjutnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau potensi penambahan jumlah anggota keluarga.

Misalnya untuk kamu yang baru menikah bisa memprioritaskan membangun 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang makan, dapur, ruang tamu, dan lahan terbuka. Atau bisa menambah 1 kamar untuk berjaga-jaga ada keluarga atau kerabat yang menginap.

3. Pilih Material Bangunan yang Seragam

Kamu perlu menentukan ruangan apa saja yang menjadi prioritas di bangun pada tahap awal. Adapun untuk pengembangan selanjutnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau potensi penambahan jumlah anggota keluarga.

Misalnya untuk kamu yang baru menikah bisa memprioritaskan membangun 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang makan, dapur, ruang tamu, dan lahan terbuka. Atau bisa menambah 1 kamar untuk berjaga-jaga ada keluarga atau kerabat yang menginap.

4. Siapkan Anggaran Pembangunan

Hal yang tak kalah penting untuk disiapkan adalah anggaran untuk membangun rumah tumbuh. Secara umum sejumlah hal yang perlu masuk dalam perhitungan adalah biaya material, upah pekerja, serta anggaran renovasi atau penambahan bangunan. 

Mengingat pengerjaan rumah tumbuh akan berlangsung bertahap, maka kamu perlu memperhitungkan angka inflasi dalam membuat anggaran. Agar tak terlalu menghabiskan dana besar, maka lebih baik pengembangan rumah tumbuh tidak terlalu banyak merombak bangunan yang sudah ada.

5. Tentukan Timeline Pengembangan

Kamu perlu menentukan ruangan apa saja yang menjadi prioritas di bangun pada tahap awal. Adapun untuk pengembangan selanjutnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan atau potensi penambahan jumlah anggota keluarga.

Misalnya untuk kamu yang baru menikah bisa memprioritaskan membangun 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang makan, dapur, ruang tamu, dan lahan terbuka. Atau bisa menambah 1 kamar untuk berjaga-jaga ada keluarga atau kerabat yang menginap.

6. Gunakan Jasa Profesional Jika Diperlukan

Untuk bisa mewujudkan hunian sesuai impian, walaupun pembangunannya dilakukan bertahap, tak ada salahnya juga jika kamu menggunakan jasa profesional untuk membantu perencanaan tersebut. Apalagi jika kamu memang tidak memiliki dasar ilmu bangunan atau arsitektur. Jika sudah memiliki perkiraan timeline pembangunan rumah, kamu bisa menggunakan jasa kuli borongan yang biasanya lebih murah dibandingkan dengan kuli harian.

Memang akan ada biaya tambahan yang keluar, tetapi hasilnya bisa saja lebih maksimal dan sesuai dengan keinginanmu.

Keuntungan Rumah Tumbuh

Dengan demikian, sejumlah keuntungan jika kamu memakai konsep rumah tumbuh di antaranya:

– Cenderung lebih hemat biaya

– Rumah dibangun dengan lebih tepat guna

– Menyesuaikan dengan selera dan kondisi keuangan pemilik

Jadi jika kamu memang ingin mewujudkan untuk memiliki hunian impian tetapi dana masih terbatas, rumah tumbuh bisa menjadi pilihan. Pembangunan yang dilakukan secara bertahap bisa membuat kamu lebih fleksibel dalam mengeluarkan dana. Bangunan yang dibangun juga relatif sesuai dengan kebutuhanmu saat ini, sehingga meminimalkan pembangunan yang sia-sia atau mubazir. Kamu juga akan lebih puas karena bisa mewujudkan rumah impianmu.

Jika kamu sudah mendapatkan aset impianmu, jangan lupa lengkapi perlindungannya dengan asuransi. Namun, selain tambahan proteksi bagi aset impianmu ada aset yang tak kalah penting untuk ditambah perlindungannya yakni dirimu dan keluarga. Dengan memiliki asuransi kesehatan dan jiwa, setidaknya kamu bisa meminimalkan risiko yang bisa saja terjadi di saat yang tak terduga.

Untuk kamu yang senang dengan fleksibilitas, kamu bisa mempertimbangkan Flexi Health dari Astra Life. Asuransi kesehatan ini memberikanmu fleksibilitas dalam menentukan premi serta bisa memberikan santunan rawat inap hingga Rp1 juta per hari. Flexi Health cocok untuk melengkapi asuransi kesehatan dari BPJS Kesehatan agar finansialmu tidak terganggu akibat biaya tak terduga selama menjalani perawatan di rumah sakit.

Untuk perlindungan jiwa, kamu bisa memilih Flexi Life. Asuransi jiwa dari Astra Life ini juga memberikanmu fleksibilitas yang membuat kamu bisa mengatur sendiri uang pertanggungan dan premi sesuai perubahan tahap hidupmu. Baik Flexi Life ataupun Flexi Health dapat kamu beli secara online di ilovelife.co.id.

Untuk mengetahui informasi lengkap seputar Flexi Health dan Flexi Life, atau ingin melihat pilihan produk asuransi lainnya, kamu bisa langsung kunjungi laman ilovelife.co.id. Jangan lupa follow Instagram @astralifeid untuk update informasi soal kesehatan, keuangan, dan kehidupan. Urusan Sehat, No Worries. #IGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!