Siasat Jitu Tinggalkan Anak Pergi Bekerja

Meninggalkan anak untuk pergi bekerja bukanlah hal yang mudah dilakukan oleh para ibu. Meski demikian, ada beberapa tips yang bisa membantu. Simak!

“Mama pergi kerja dulu ya sayang. Biar bisa beli susu buat kakak. Nanti kita video-call lagi ya di HP,” ujar Puti , 31, seorang praktisi public relation (PR) setiap hari kepada putrinya yang berusia 3 tahun saat pamit bekerja.

Sedangkan Juliana yang bekerja paruh waktu di sebuah perusahaan suku cadang selalu berjanji pulang tepat waktu kepada putri tunggalnya. “Mami pulang jam 3 sore, nanti kita main bareng lagi ya setelah Mami pulang kerja,” ucap Juliana, 32, sambil tersenyum kepada putrinya saat pamit bekerja.

Bagi Anda yang bekerja, pasti ada seribu satu cara untuk meninggalkan anak di rumah saat berangkat kerja. Ingin hati semua berjalan tenang dan baik-baik saat pamitan. Namun tak dipungkiri Anda pasti pernah mengalami drama dimana anak menangis sambil memanggil Anda saat ditinggal. Alih-alih tenang, Anda malah berangkat dengan perasaan .

Anak menangis ketika ditinggal, menurut psikolog Ima Sri Rahmani dari Universitas Islam Negri (UIN) Jakarta, adalah faktor kecemasan dan kepercayaan. Cemas dengan kondisi tanpa kehadiran ibu, serta kepercayaan terhadap lingkungan sekitar. Kondisi ini mayoritas dialami oleh anak di bawah usia 7 tahun yang masih memiliki keterikatan batin yang kuat dengan ibu.

Lalu bagaimana mengatasinya? Ada beberapa cara yang bisa Anda praktikkan sehari-hari sebelum berangkat kerja, seperti:

Persiapan matang

Persiapan yang dimaksud adalah menyiapkan kondisi fisik dan mental anak saat ditinggal. Pastikan anak ditinggal dalam kondisi kenyang, nyaman, bersih dan senang. Jika anak nyaman, ia cenderung tenang saat ditinggal.

Pastikan makanan tersedia dalam jumlah cukup untuk anak selama ditinggal. Siapkan beberapa mainan edukatif kesukaan anak hingga ia tidak cepat merasa bosan selama ditinggal. Sibuk bermain meminimalisir intensitas anak bertanya akan keberadaan Anda.

Beri pengertian secara jeas

Berikan pengertian mengapa Anda harus meninggalkannya. Kemudian yakinkan anak bahwa Anda akan pulang tepat waktu. Kalaupun Anda terpaksa lembur, maka sepatutnya memberitahukan pada anak. Hal ini menghindari kekecewaan anak jika Anda pulang telat.

Alangkah bijaknya Anda memberi pengertian sambil menatap mata anak. Sikap ini mengisyaratkan bahwa Anda dapat dipercaya oleh anak, begitu pula sebaliknya.

Sebaik-baik penjelasan adalah yang sederhana sehingga mudah diterima anak. Dengan demikian anak belajar memahami bahwa perpisahan tersebut mengandung kebaikan untuknya juga.

Berikan tanda sayang pada anak saat pamit

Tanda sayang yang dimaksud bisa berupa pelukan atau ciuman di kening anak. Terkesan sederhana, namun tanda sayang ini berarti besar bagi anak.

Jangan pernah meninggalkan anak tanpa pamit. Sikap ini hanya akan mengikis rasa kepercayaannya kepada Anda.

Tenang dan pasang senyum saat berpisah

Tetap berjalan tenang sambil tersenyum saat berpisah. Sikap tergesa-gesa dan wajah sedih hanya akan menambah kecemasan anak. Sikap yang tenang diyakini dapat membuat anak cepat melupakan ketidaknyamanannya.

Jadikan rutinitas

Ajak anak menebak ke mana Anda akan pergi setiap pagi. Tentunya setelah Anda berpakaian rapi khas kantor. “Tebak! Ibu mau pergi ke mana?” Selain menebak kegiatan Anda, anak juga bisa diajak menghapal hari-hari di mana Anda bekerja. “Ibu ke kantor dari Senin sampai Jumat ya sayang.”

Anda pun bisa menceritakan kisah tentang anak yang tetap bisa senang bermain selama ditinggal kerja oleh ibunya. Cara-cara ini secara perlahan menanamkan pemahaman ke anak tentang kegiatan bekerja. Dengan demikian anak tidak lagi kaget ditinggal pergi.

Delegasikan ke pengasuh/kerabat

Sebagai orang tua, tentunya Anda yang membuat program rutinitas anak sehari-hari. Mulai dari jadwal mandi, jadwal sarapan, jadwal bermain di outdoor, hingga mainan favorit anak. Delegasikan rutinitas tersebut kepada pengasuh atau kerabat yang menjaga anak. Cara ini bertujuan untuk membuat anak sibuk bermain.

Hubungi anak melalui telepon

Selalu sempatkan untuk menelepon anak di sela-sela waktu bekerja. Suara Anda akan memberi ketenangan pada anak karena ia tahu bahwa ibunya masih ada untuknya. Bahkan video-call bisa lebih menyenangkan bagi anak karena bisa melihat Anda dan kegiatan Anda.

Catatan bagi Anda untuk konsisten mempraktikkannya setiap hari. Ajak pasangan untuk bekerjasama agar anak tidak merasa bingung. Setelah seharian berpisah darinya, jangan lupa untuk memberikan anak pelukan hangat ketika pulang. Sambil berkata “Mama sudah pulang sesuai janji. Terima kasih sayang sudah jadi anak baik hari ini.”

Sudah siap sama-sama tenang saat berpisah? Ayo #LoveLife dan praktikkan dengan penuh kasih sayang. Selamat mencoba!

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!