Jangan Sampai Keder Gara-Gara Paylater, Ini Tipsnya!

Hampir semua marketplace di Indonesia saat ini memiliki fasilitas paylater. Barang yang diinginkan bisa langsung dibeli tanpa harus membayar langsung. Namun, tak jarang juga akhirnya fasilitas ini membuat banyak orang ‘kebablasan’ dan akhirnya terjerat dalam utang yang tak perlu.

Durasi baca: 3 menit

Jangan-Sampai-Keder-Gara-Gara-Paylater-Ini-Tipsnya

Jangan Sampai Keder Gara-Gara Paylater, Ini Tipsnya!

Hampir semua marketplace di Indonesia saat ini memiliki fasilitas paylater. Barang yang diinginkan bisa langsung dibeli tanpa harus membayar langsung. Namun, tak jarang juga akhirnya fasilitas ini membuat banyak orang ‘kebablasan’ dan akhirnya terjerat dalam utang yang tak perlu.

Durasi baca: 3 menit

Sudah beberapa bulan terakhir ini Agung selalu mendapatkan pesan WhatsApp dari nomor seorang penagih utang paylater. Padahal, ia ingat betul ia tak pernah bermasalah saat menggunakan paylater atau jasa keuangan digital lainnya. Rupanya, nomornya didaftarkan sebagai kontak dekat dari Rama, temannya semasa SMA yang sudah beberapa tahun ini tidak pernah saling berhubungan lagi. Rama, temannya itu, menggunakan jasa paylater hingga terlilit utang sampai belasan juta rupiah. Rama tidak sanggup membayar tunggakannya, lalu ia kabur dan mengganti nomor telepon. Akhirnya, Agung yang kini terpaksa selalu menjawab pesan dari penagih utang paylater itu. Nahasnya lagi, meskipun Agung sudah berulang kali menjelaskan kepada si penagih utang tersebut bahwa ia dan Rama sudah tidak pernah berkomunikasi, ia tetap dikirimi pesan tiap bulannya, meminta untuk mengingatkan Rama agar Rama membayar utangnya. Agung hanya bisa bingung, sebab ia pun tak tahu bagaimana cara menghubungi Rama.

Kisah yang dialami Agung dan Rama barangkali mewakili apa yang hari ini marak terjadi. Kemudahan mendaftarkan diri di layanan paylater membuat kita menjadi mudah membeli sesuatu meskipun sedang tidak memiliki uang. Tujuan awalnya memudahkan, tetapi tak jarang, hal tersebut juga menyulitkan orang lain. Apalagi aplikasi paylater hampir tak pernah mengonfirmasi saat nomor seseorang dicantumkan sebagai kontak dekat atau darurat. Tahu-tahu, orang tersebut dapat pesan penagihan utang. Padahal, menikmati uangnya saja tidak.

Paylater, Apa Itu?

Kalau diterjemahkan secara kata perkata, paylater berarti bayar nanti. Pada prinsipnya, paylater memiliki cara kerja hampir sama seperti kartu kredit. Pengguna bisa membeli sesuatu tanpa harus membayar saat itu juga, yang nantinya bisa dibayarkan sesuai dengan skema yang tersedia, misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau 12 bulan. Seperti halnya kartu kredit, paylater juga menerapkan limit pada nasabahnya. Sekilas terlihat, paylater seperti kartu kredit tanpa kartu.

Meskipun mirip, ada beberapa perbedaan paylater dengan kartu kredit. Pertama, kedua fasilitas ini difasilitasi oleh dua penyedia yang berbeda. Kartu kredit disediakan oleh bank, sementara paylater merupakan layanan hasil kerja sama antara sebuah platform e-commerce dengan lembaga jasa keuangan (LJK) non-bank. Hal ini berimbas pada perbedaan ruang lingkup, di mana sebuah paylater hanya dapat dipakai pada e-commerce yang bekerjasama dengan penyedianya. Tandanya, bila kita hendak membeli barang di dua e-commerce yang berbeda, maka kita harus memiliki dua akun paylater yang berbeda. Ini berbeda dengan kartu kredit yang dapat dipakai berbelanja di manapun.

Selain itu, jika kita menggunakan kartu kredit untuk membayar sesuatu, kita bisa melakukan pembayaran dengan jumlah minimum yang harus ditetapkan oleh bank penyedia kartu tersebut setiap bulannya. Bunga bertambah pada jumlah yang tersisa sampai kita melunasinya secara penuh tanpa ada batasan waktu tertentu. Sebaliknya, pengaturan skema paylater memiliki jadwal pembayaran yang tetap. Pengguna akan diberitahu di muka berapa yang harus dibayar setiap kali jatuh tempo, dan biasanya jumlahnya sama.

Paylater pun tidak bisa disamakan dengan pinjaman online (pinjol) yang memberikan pinjaman berupa dana tunai. Demi keamananmu dalam bertransaksi, ada baiknya untuk mengecek legalitas dari perusahaan penyedia layanan paylater di situs resmi OJK sebelum kamu memutuskan untuk menggunakan layanan mereka.

Belanja Pakai Paylater, Bijak atau Tidak?

Saat ini, hampir semua marketplace atau e-commerce di Indonesia sudah memiliki platform paylater-nya masing-masing. Dan umunya, cara mendaftarkan diri untuk menggunakan paylater mereka terbilang cukup mudah. Hanya bermodal mengunggah foto diri, foto KTP dan data pribadi, seseorang sudah bisa menjadi pengguna paylater tersebut.

Kemudahan yang disediakan penyedia paylater tentu saja berguna bila kita berada di dalam urgensi tertentu di saat kondisi keuangan atau ketersediaan dana tunai kita terbatas.  Apalagi, kemudahan itu didukung dengan proses mendaftarkan diri menjadi pengguna paylater yang relatiflebih mudah ketimbang mendaftarkan diri menjadi nasabah kartu kredit. Dilema yang kemudian muncul seperti “apakah menggunakan paylater baik atau buruk”, atau “mengunakan paylater akan membuat lebih hemat atau lebih boros” pada akhirnya bukanlah pertanyaan yang bisa dijawab secara ajeg. 

Tentu saja, bila ada kebutuhan super mendesak yang mengharuskan kita membeli sesuatu di saat tidak ada dana yang tersedia, fitur paylater akan menjadi penolong. Tetapi bila ternyata apa yang akan dibeli menggunakan paylater tidak mendesak-mendesak amat, atau bahkan memang tidak perlu sama sekali, menggunakan paylater  untuk membelinya harus dipikirkan matang-matang berulang kali.

Perbandingan pada dua penyedia jasa paylater di Shopee dan Tokopedia misalnya, menunjukkan bila kita hendak membeli sebuah barang dengan harga Rp 1,5 juta dengan skema 12 kali pembayaran, maka kita harus membayar Rp. 165 ribu tiap bulannya, yang artinya total yang akan kita bayar sampai lunas senilai Rp 1,98 juta. Tandanya, bunga yang ditetapkan untuk pembelanjaan seharga Rp. 1,5 juta bernilai Rp. 480 ribu selama satu tahun. Pada e-commerce pembanding, total harga yang harus dikeluarkan berada di kisaran yang tak jauh berbeda, hanya selisih Rp 50 ribu.

Secara persentase, bunga yang ditetapkan oleh penyedia jasa paylater untuk skema cicilan 12 bulan berada di kisaran 30-32%. Persentase yang tak kecil. Akan tetapi, kemudahan yang ditawarkan seringkali menjadi nilai jual yang sangat menggiurkan, membuat yang tak berhati-hati bisa terlilit utang yang tidak perlu. Perencana Keuangan Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho menilai keberadaan paylater mendorong konsumen secara sadar maupun tidak menjadi lebih konsumtif. Oleh sebab itu, penting sekali untuk kita mengidentifikasi saat kita hendak membeli sesuatu dengan paylater, apakah ini memang betul-betul diperlukan atau tidak.

Tips Terhindar dari Utang Paylater yang Tidak Perlu

Selain memisahkan mana kebutuan mendesak dan mana keinginan yang sebenarnya tidak perlu, ada kondisi spesifik yang membuat jawaban dari pertanyaan tentang bijak atau tidaknya menggunakan paylater berbeda-beda bagi setiap orang. Namun demikian, ada beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan agar penggunaan paylater tidak menjadi bumerang bagi penggunanya. Simak penjelasan berikut:

1. Ketahui kemampuanmu untuk membayar cicilan tiap bulannya

Tentunya setiap orang akan memiliki cara berhitungnya sendiri-sendiri hingga akhirnya ia dapat mengetahui batas maksimal kemampuannya membayar cicilan. Misalkan dari penghasilan bulanan yang diterima, berapa alokasi yang harus dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan hidup, menabung serta dana darurat, baru sisanya bisa dialokasikan sedemikian rupa untuk pos-pos lainnya, termasuk membayar cicilan. Idealnya, orang-orang akan mengalokasikan 5%-10% dari pemasukannya tiap bulan untuk membayar cicilan.

2. Baca syarat dan ketentuan dengan saksama

Setiap penyedia fasilitas paylater memberlakukan syarat dan ketentuannya masing-masing. Pastikan kamu telah membaca seluruh informasi tersebut dengan saksama sebelum memutuskan untuk menggunakan fasilitas paylater. Sehingga, kamu bisa mengetahui skema bunga, tenor cicilan, cara pelunasan, dan tanggal jatuh tempo utang secara detail. Dengan demikian, kamu bisa terhindar dari sanksi ataupun denda yang akan diberikan oleh perusahaan penyedia layanan paylater akibat melanggar syarat dan ketentuan yang berlaku.

3. Bayar tagihan paylater tepat waktu

Atur pengingat untuk mengingatkan kapan kamu harus membayar tagihan paylater. Telat membayar tagihan paylater bisa jadi berbahaya untuk keuanganmu, apalagi kalau pembayaran paylater yang dipakai menerapkan bunga cicilan. Semakin ditunda pembayarannya, maka semakin besar pula bunga cicilan yang harus dibayar. Umumnya, platform penyedia jasa paylater memiliki fitur pengingat bawaan yang bisa mengingatkan penggunanya via aplikasi, email, maupun nomor telepon; sehingga penggunanya tidak lupa untuk membayar saat utang sudah jatuh tempo.

4. Manfaatkan promo diskon dan cashback jika tersedia

Saat ini, para penyedia paylater kerap bekerja sama dengan masing-masing e-commerce untuk memberikan voucher diskon atau cashback bagi penggunanya. Memanfaatkan fitur-fitur semacam ini dapat membuatmu mendapatkan harga yang lebih murah dari biasanya, sehingga penggunaan paylater-mu bisa membuat pengeluaranmu menjadi lebih hemat.

Bijak mengatur keuangan sudah menjadi salah satu kemampuan yang sangat diperlukan. Bijak mengatur keuangan tentu juga perlu disertai dengan bijak mengantisipasi hal-hal tidak terduga, seperti bila anggota keluarga kita jatuh sakit. Keranjang belanja bisa ditunda, namun perlindungan untuk kesehatan sebaiknya tidak ditunda. Flexi Health dari Astra Life adalah program asuransi yang mengkombinasikan produk AVA Life Protection dan asuransi tambahan AVA Health Protection dengan manfaat berupa perlindungan jiwa, santunan rawat inap, serta 4 (empat) manfaat perlindungan kesehatan lainnya yang bisa kamu #AturSendiri sesuai kebutuhan kamu. Tak tanggung-tanggung, tanggungan rawat inap yang dijanjikan Flexi Health mencapai Rp 1 juta perharinya, lho! Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan proteksi tambahan dengan Medicare Premier yang bisa memberikan manfaat penggantian biaya rumah sakit yang menyeluruh dan lengkap mulai dari perawatan sebelum rawat inap, sampai setelah rawat inap. Tak hanya itu, Medicare Premier juga diperkaya dengan manfaat penunjang lainnya hingga pemantauan penyakit kritis yang dapat diperpanjang hingga tertanggung mencapai usia 99 tahun, serta manfaat tambahan rawat jalan dan gigi hingga tertanggung mencapai usia 75 tahun.

Maka dari itu, tunggu apa lagi? Cek informasi lengkap produk Astra Life Flexi Life dan Medicare Premier di laman astralife.co.id dan terus ikuti update seputar kesehatan, finansial, dan kehidupan di akun Instagram @astralifeid. Urusan Sehat Jadi Mudah. #IGotYourBack

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!