Utang Produktif, Kredit yang Baik untuk Kamu Miliki

Utang tidak selamanya buruk. Kenali utang produktif yang baik digunakan untuk memenuhi kebutuhan.

Utang Produktif Kredit yang Baik untuk Kamu Miliki

Utang tidak selamanya buruk. Kamu bisa mewujudkan berbagai rencana yang membutuhkan modal besar, dengan bantuan utang. Dengan melaksanakan rencana besar tersebut, kamu pun bisa meningkatkan penghasilan atau aset. Utang dengan ciri seperti ini kita sebut utang produktif.

Dilihat dari peruntukannya, utang dibagi menjadi dua jenis, yakni utang konsumtif dan utang produktif. Utang konsumtif adalah utang yang digunakan untuk memenuhi keinginan atau wants. Ini berbeda dengan utang produktif yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan atau needs.

Kenali ciri-ciri utang produktif

1. Dapat mendatangkan penghasilan

Ciri utama dari utang produktif yang pertama adalah, utang tersebut digunakan untuk kegiatan produktif, yakni membeli sesuatu yang bisa mendatangkan penghasilan yang sama besar atau lebih besar dari cicilan utang. Dengan kata lain, barang atau aset yang dibeli tersebut digunakan untuk keperluan pekerjaan atau bisnis, serta mendatangkan keuntungan finansial kepada nasabah.

Dengan pengertian ini, maka beberapa kredit dikategorikan sebagai utang produktif, misalnya kredit usaha yang terdiri dari kredit investasi (KI) dan kredit modal kerja (KMK). Selain itu, beberapa utang konsumtif juga bisa menjadi utang produktif jika peruntukannya mendatangkan penghasilan. Misalnya, kredit kendaraan bermotor (KKB) jika mobil atau motor yang dibeli digunakan untuk disewakan atau mencari nafkah, kredit pemilikan rumah (KPR) jika rumah atau ruko digunakan untuk tempat usaha, kredit tanpa agunan (KTA) jika digunakan untuk renovasi rumah untuk dijual kembali, dan utang kartu kredit (KK) untuk membeli laptop jika laptop tersebut digunakan untuk bekerja.

2. Dapat meningkatkan aset

Ciri lain dari utang produktif ialah, pembelian tersebut akan meningkatkan nilai aset secara signifikan. Artinya, ketika kamu mengambil kredit tersebut, maka praktis nilai aset yang kamu miliki, baik itu aset barang modal maupun aset penggunaan pribadi, mengalami peningkatan. Contoh kredit yang meningkatkan nilai aset misalnya kredit investasi untuk pembangunan dapur katering atau klinik praktik dokter, KPR untuk gudang usaha, dan KKB untuk mobil boks disewakan.

Namun, jangan gunakan utang untuk mengembangkan aset investasi, terlebih yang berisiko tinggi seperti saham, foreign exchange trading, dan uang kripto atau cryptocurrency. Sejatinya, investasi hanya boleh dilakukan dengan menggunakan dana lebih, bukan utang. Ini untuk menghindari kerugian yang berkali lipat jika nilai investasimu turun.

3. Membutuhkan jaminan

Kredit produktif umumnya membutuhkan jaminan (collateral) atau agunan. Jaminan artinya, suatu aset atau hak yang bisa diambil alih oleh bank atau lembaga pembiayaan, jika nasabah gagal membayar cicilan dan pokok utangnya. Dengan demikian, bank dan lembaga pembiayaan bisa menjual atau melelang jaminan tersebut untuk menutup utang.

Kredit usaha umumnya mensyaratkan jaminan berupa kendaraan, rumah, tanah, surat berharga seperti tagihan piutang atau invoice. Umumnya, nilai jaminan ini setara dengan jumlah pinjaman yang diajukan.

Manfaat mengambil utang produktif

Jika utang tidak selamanya buruk, artinya ada manfaat yang bisa kita nikmati dari berutang. Terlebih jika kamu mengambil utang produktif, ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan:

1. Bisa mendapatkan keuntungan dari peluang bisnis

Banyak orang enggan membuka usaha atau bisnis lantaran terhalang masalah modal. Apakah kamu mengalami hal serupa? Dengan bantuan utang produktif, kamu bisa mewujudkan rencana bisnis yang membutuhkan modal besar. Bayangkan jika kamu harus menabung hingga punya modal yang dibutuhkan, boleh jadi bisnis yang kamu rencanakan sudah tidak berkembang, atau arah bisnis sudah berbeda, sehingga kamu sudah kehilangan peluang mengambil keuntungan dari bisnis tersebut.

Tetapi utang produktif memungkinkan kamu bisa menutup modal besar yang dibutuhkan saat ini juga. Kemudian, ketika modal tersebut dikelola dengan baik, maka usahamu akan mendatangkan penghasilan yang bisa kamu nikmati lebih cepat ketimbang jika menunggu sampai kocek pribadi bisa mencapai modal yang diperlukan.

Kamu pun bisa mewujudkan memiliki aset besar saat ini seperti ruko dan mobil untuk usaha dengan bantuan utang produktif.

2. Bisa memiliki aset yang besar saat ini

Kamu pun bisa mewujudkan memiliki aset besar saat ini seperti ruko dan mobil untuk usaha dengan bantuan utang produktif. Jika kamu menunda membeli aset-aset bernilai besar tersebut, boleh jadi harga aset-aset tadi akan naik melampaui kenaikan penghasilan kamu di kemudian hari. Jelas ini akan menambah beban biaya dan menekan daya belimu di masa mendatang.

3. Bisa mengelola aset likuid

Dengan mengakses utang produktif, maka kamu tidak perlu mencairkan seluruh aset likuid seperti tabungan, reksa dana pasar uang, dan deposito, untuk membeli aset produktif tadi. Melainkan, kamu bisa mengelola dan memakai aset likuid tersebut untuk pengeluaran rutin atau keperluan dana darurat jika ada keperluan mendesak di kemudian hari.

Tips mengendalikan utang produktif agar keuangan sehat

Dengan mengakses utang produktif, maka kamu tidak perlu mencairkan seluruh aset likuid seperti tabungan, reksa dana pasar uang, dan deposito, untuk membeli aset produktif tadi. Melainkan, kamu bisa mengelola dan memakai aset likuid tersebut untuk pengeluaran rutin atau keperluan dana darurat jika ada keperluan mendesak di kemudian hari.

1. Miliki utang produktif hanya untuk kebutuhan, bukan keinginan

Untuk bisa menyimpulkan hal ini, kamu perlu berhitung dengan cermat antara modal yang dibutuhkan dengan proyeksi penghasilan yang ingin kamu dapatkan setiap bulan dan kapan kamu akan balik modal. Jika kamu sudah memastikan bahkan mengakses utang produktif tersebut bisa mendatangkan penghasilan yang lebih besar dari cicilan utang, maka kamu bisa mengaksesnya.

2. Kendalikan cicilan utang maksimal 35% dari penghasilan

Agar kamu masih bisa menikmati penghasilan meski punya utang, pastikan rasio cicilan utang terhadap pendapatan (debt service ratio) kamu tidak lebih dari 35%. Jika dirinci, ini terdiri dari 20% utang produktif atau KPR, dan 15% kredit konsumsi. Jika rasio yang kamu miliki saat ini lebih tinggi dari 35%, maka kamu perlu menutup beberapa utang terlebih dahulu sebelum mengakses utang baru.

3. Jaga rasio utang dibandingkan aset maksimal 50%

Utang produktif memang bisa digunakan untuk meningkatkan aset. Namun, agar rasio finansialmu sehat, pastikan rasio utang berbanding aset (debt to asset ratio) kamu tidak lebih dari 50%. Jika posisi keuanganmu saat ini melebihi rasio tersebut, maka kamu perlu menutup atau menutup sebagian pokok utang besar. Cara yang bisa kamu pakai untuk menutup utang besar ini ialah dengan memakai aset likuid atau menjual aset yang tidak terpakai secara optimal.

4. Pilih penyalur kredit terpercaya

Jangan lupa memilih lembaga keuangan penyalur kredit terpercaya yang sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Saat ini ada berbagai lembangan keuangan penyalur kredit yang bisa kamu pertimbangkan, seperti peer-to-peer (P2P) lending, kredit tanpa agunan bank dan non-bank, dan sebagainya. Cek juga rekam jejak perusahaan penyalur kredit tersebut, apakah proses penyaluran kredit cukup mudah dan transparan dan bagaimana cara lembaga tersebut menagih utang. Pertimbangan ini penting agar produktivitas finansialmu tetap terjaga. Kamu juga dapat melakukan perbandingan dengan beberapa lembaga penyalur kredit lain untuk mendapatkan bunga paling kompetitif.

5. Miliki asuransi untuk keluarga dari jerat utang

Yang tak kalah penting sebelum mengakses utang produktif ialah memiliki asuransi jiwa dengan nilai uang pertanggungan (UP) yang bisa menutup utang tersebut. Sebetulnya, kalau kamu mengakses utang produktif dari bank atau lembaga pembiayaan, maka institusi keuangan tersebut otomatis akan memberikan asuransi jiwa kredit. Namun, ada kalanya orang mengakses kredit secara perorangan, misalnya kepada investor, kerabat, atau sahabat. Jika kamu berencana untuk mengambil utang produktif dari orang atau lembaga non-keuangan, maka kamu perlu melindungi diri secara pribadi dengan asuransi jiwa. UP asuransi jiwa inilah yang nantinya akan menghindarkan keluarga tercinta dari cicilan utang jika kamu tutup usia.

Dengan mimiliki asuransi jiwa, kamu bisa fokus bekerja dan menjalankan bisnis, tanpa khawatir akan risiko yang bisa terjadi kapan saja. Salah satu asuransi jiwa yang bisa kamu pertimbangkan ialah Flexi Life dari Astra Life. Dengan UP hingga Rp5 miliar dan tanpa cek medis, kamu bisa #AturSendiri besaran UP, masa pertanggungan, serta frekuensi pembayaran premi di dalam satu polis. Ikuti tips seputar kredit dan asuransi lainnya dengan follow Instagram @astralifeid. Sudah siap memiliki utang produktif? Jangan lupa lindungi diri terlebih dahulu dengan Flexi Life, karena kami #iGotYourBack.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!