Hindari Salah Kaprah Merencanakan Asuransi Pendidikan Anak

Simak tiga tips yang bisa membuat kamu terhindar dari salah kaprah saat ingin merencanakan asuransi pendidikan untuk anak.

asuransi pendidikan anak

Sebagian orang tua memilih produk asuransi pendidikan sebagai bagian dari persiapan dana pendidikan anak. Tapi, tepatkah memilih asuransi pendidikan anak sebagai dana pendidikan si buah hati? Memilih asuransi pendidikan sebagai bagian dari persiapan dana pendidikan anak, sah-sah saja. Namun, kamu perlu cermat agar terhindar dari kesalahan umum berikut ini saat memilih asuransi pendidikan anak.

Kesalahan Umum ketika Merencanakan Asuransi Pendidikan Anak

Pertama, menjadikan si anak sebagai Tertanggung asuransi. Kesalahan pemahaman ini umumnya bermula dari pandangan si orang tua bahwa asuransi pendidikan adalah untuk serba serbi perencanaan keuangan untuk kebutuhan dana sekolah anak. Alhasil, yang dijadikan Tertanggung adalah si anak. Ini jelas kurang tepat. Seharusnya yang menjadi Tertanggung asuransi adalah penanggung jawab finansial anak, yakni orang tua.

Supaya kegagalan rencana sekolah anak bisa diminimalisasi, setiap orang tua perlu memastikan perencanaan dana pendidikan anak disusun secara cermat.

Dengan demikian ketika kelak orang tua sebagai pencari nafkah meninggal dunia, Uang Pertanggungan asuransi tersebut bisa cair dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber dana sekolah anak.

Kedua, orang tua tidak cermat menghitung kebutuhan Uang Pertanggungan yang tepat sesuai rencana pendidikan si anak. Ketidaktepatan dalam menghitung kebutuhan Uang Pertanggungan asuransi berisiko menggagalkan rencana sekolah yang sudah kamu susun untuk anak. Ambil contoh, untuk biaya pendidikan kuliah S-1 di salah satu universitas ternama di dalam negeri, jurusan teknik informatika tahun 2019-2020 selama delapan semester, adalah Rp189,36 juta.

Anak kamu saat ini baru berusia lima tahun dan baru akan masuk kuliah 12 tahun lagi. Dengan asumsi inflasi biaya pendidikan sebesar 15% per tahun, maka 12 tahun mendatang kebutuhan biaya kuliah menjadi Rp1,01 miliar. Dengan demikian, bila kamu membeli asuransi pendidikan, pastikan Uang Pertanggungannya senilai minimal kebutuhan tersebut. Bila Uang Pertanggungan di bawah nilai tersebut, risiko kegagalan menyekolahkan anak menjadi lebih besar akibat kesalahan memperhitungkan kebutuhan biaya.

Memilih asuransi yang tepat

Supaya kegagalan rencana sekolah anak bisa diminimalisasi, setiap orang tua perlu memastikan perencanaan dana pendidikan anak disusun secara cermat. Satu hal utama yang perlu dipahami oleh para orang tua adalah, demi kesejahteraan si buah hati sampai kelak mampu mandiri, memastikan kebutuhan proteksi terpenuhi adalah hal wajib.

Dengan demikian, ketika orang tua selaku penanggung jawab finansial tutup usia, anak yang ditinggalkan tetap bisa melanjutkan hidup dengan bekal Uang Pertanggungan dari asuransi si orang tua. Uang Pertanggungan itu kelak bisa dimanfaatkan juga untuk menutup kebutuhan biaya pendidikan anak.

Asuransi apa yang tepat untuk para orang tua agar rencana pendidikan anak di masa depan dapat diamankan?

Pertama, miliki asuransi jiwa lebih dulu. Akan lebih baik bila kamu memilih asuransi jiwa murni berjangka (term life). Setiap orang tua yang memiliki tanggungan jiwa, sebaiknya sudah memiliki proteksi diri sebagai bagian dari perlindungan keuangan rumah tangga. Terlebih untuk memastikan cita-cita menyekolahkan anak dapat tercapai. Karena sesbenarnya, memiliki asuransi tak lain adalah sebagai bentuk cinta kamu pada anak dan keluarga. Pertimbangkan untuk memilih asuransi jiwa berjangka yang preminya cukup terjangkau dan bisa memberikan perlindungan optimal.

Kamu bisa menimbang Flexi Life, asuransi jiwa dari Astra Life yang memberikan fleksibilitas dalam penentuan premi dan besar Uang Pertanggungan. Bila kamu pria berusia 30 tahun, untuk perlindungan senilai Rp 1 miliar, premi bulanannya hanya Rp261.000 dan bila membayar langsung setahun tahun, preminya cuma Rp2,61 juta. Hitung-hitung Anda mendapatkan potongan premi sebanyak 2 bulan.

Dengan kemudahan #AturSendiri premi, besar perlindungan dan masa pembayaran premi asuransi jiwa, kamu dapat menaikkan Uang Pertanggungan di tengah polis yang berjalan untuk mengimbangi kebutuhan di tahap hidup keluarga kamu.

Kedua, asuransi  endowment atau asuransi dwiguna. Asuransi ini bukan hanya memberikan proteksi jiwa tapi juga memiliki fungsi sebagai tabungan. Jadi, kamu berpeluang mendapatkan “hasil tabungan”di produk asuransi tersebut, selain Uang Pertanggungan apabila Tertanggung mengalami risiko tutup usia.

Asuransi endowment tepat bagi kamu yang tidak hanya mencari perlindungan jiwa tapi juga menginginkan aset berupa tabungan yang bisa kamu cairkan di periode tertentu. Hanya saja, karena aset ditempatkan dalam instrumen tabungan, hasil pengembangannya pun tidak dapat diharapkan berkembang terlalu besar karena pertumbuhannya mengikuti tren bunga tabungan atau deposito pasar.

Ketiga, asuransi unitlink. Jenis asuransi ini tepat untuk kamu yang mencari kepraktisan. Dengan unitlink, kamu tidak hanya mendapatkan fungsi proteksinya saja, melainkan juga memperoleh manfaat nilai tunai dari investasi yang dilakukan melalui produk tersebut. Anda bisa menimbang asuransi AVA iBright Protector dari Astra Life. Premi dapat dibayarkan secara berkala untuk mempermudah kamu mendapatkan perlindungan asuransi jiwa, manfaat Terminal Illness, manfaat cacat total dan tetap, serta nilai investasi.

Jadi, agar tidak melakukan kesalahan dalam memilih atau membeli asuransi pendidikan anak, ada baiknya kamu mendiskusikan dengan pasangan mana asuransi pendidikan yang tepat agar si buah hati tercinta berhasil menyelesaikan pendidikannya hingga kuliah.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!