Ketika berinteraksi dengan orang lain, anak sering meluapkan emosi seperti marah, senang, sedih, takut, atau kaget. Menyatakan emosi, walaupun terkadang tampak drama, sebenarnya sah-sah saja. Yang perlu dilatih ialah bagaimana cara anak mengendalikan emosi tersebut agar tidak menjadi hal yang negatif. Contohnya, ketika anak berebut mainan dengan teman, anak boleh saja marah dan menangis. Namun, ingatkan anak untuk tidak meluapkan kemarahan tersebut dengan memukul atau mendorong teman.
Begitu pula ketika anak menangis karena tidak dibelikan mainan di mal, sah-sah saja jika mereka menangis. Namun, jika anak sudah mulai tantrum dengan meraung-raung di lantai dan berteriak meminta agar keinginannya dikabulkan, ingatkan mereka bahwa sikap itu tidak benar. Ketika anak sedang tantrum, cara yang bisa kamu lakukan ialah dengan memberikan anak waktu dua menit untuk meluapkan kemarahan. Jangan buru-buru mengabulkan permintaan anak ketika tantrum, karena ini bisa jadi kebiasaan buruk di kemudian hari.
Jika anak kamu berusia 2 tahun ke atas, ia harusnya sudah bisa berkomunikasi. Maka, setelah memberikan ia waktu untuk marah, ajak ia berkomunikasi tentang keinginannya, dan mengapa kamu tidak memberikan keinginannya tersebut. Kamu bisa juga bernegosiasi dengan anak, seperti mengganti keinginannya dengan hal lain yang lebih positif. Misalnya, mengganti keinginannya untuk jajan permen dan mainan, dengan memasakkan makanan kesukaannya di rumah yang jelas lebih sehat dan hemat. Jika negosiasi tidak juga berhasil, kamu bisa mengenakan time out atau hukuman. Time out ini bisa berupa menyuruh anak berdiri di pojok ruangan selama dua menit, ditempatkan di kamar selama dua menit, dan lain-lain. Time out berfungsi memperkenalkan anak pada disiplin dan agar ia mengerti bahwa tantrum itu tidak baik.
Selain memberikan anak waktu menyalurkan amarah dan bernegosiasi, sebetulnya ada beberapa cara yang bisa kamu coba untuk menyalurkan emosi anak pada hal yang positif. Artikel CNBC.com (Maret 2019) menyebutkan, cara ini berbeda-beda untuk setiap anak, ada yang dengan menggambar saja atau mendengarkan musik untuk menghilangkan kesedihan.