Jarak tempuh lari memang hasil yang mudah terlihat (dan dibanggakan). Namun sesungguhnya ada banyak manfaat kesehatan lain yang Roy rasakan ketika mulai rutin berlari.
Salah satunya, ia terdorong untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat. Misalnya dengan menghindari makan malam. Serta menerapkan pola tidur yang cukup, mengusahakan agar minimal tidur 6-7 jam sehari.
Selain itu, kondisi kesehatan yang semakin baik membuat daya tahan tubuhnya meningkat. Terbukti, yang dulunya ia bisa didera flu setiap dua bulan sekali, sekarang penyakit itu hanya mampir ke tubuhnya satu atau dua kali dalam setahun.
“Meski sepele, pilek itu cukup mengganggu, lho. Apalagi saya sering harus traveling ke berbagai tempat. Hidung mampet bisa membuat kuping sakit, terutama saat pesawat mendarat,” ceritanya.
Olahraga lari dirasakan Roy lebih praktis karena tidak memerlukan banyak waktu dan perlengkapan. Bahkan tidak memerlukan tempat khusus. “Dulu saya golf. Pagi berangkat dari rumah dan baru pulang ke rumah lagi siang hari. Sudah waktunya lama, kalori yang terbakar belum tentu sebanyak lari,” ucapnya.