Bagi sebagian orang, kasus perundungan siber, atau cyberbullying ini, di dunia maya masih kerap dipandang sebelah mata. Mereka merasa bahwa hal tersebut tidak perlu dikhawatirkan. Namun, ini bukanlah hal yang benar. Sebagai orang tua, kita wajib menaruh perhatian lebih akan hal ini. Jangan sampai anak-anak kita tercinta menjadi pelaku, apalagi korban perundungan siber, lantaran hal ini bisa membawa beragam dampak buruk pada mental anak-anak dan juga remaja.
Dampak pertama adalah munculnya tekanan mental dan emosional pada anak. Ketika seorang anak menjadi korban cyberbullying di dunia maya, maka biasanya ia akan merasa sedih, marah, kecewa, bahkan juga depresi atas perlakuan yang diterimanya. Jika berkepanjangan, hal ini tentu akan membawa dampak buruk bagi kesehatan mentalnya.
Dampak kedua adalah terkikisnya rasa percaya diri yang ia miliki. Bagi anak-anak atau remaja, pendapat orang lain terhadap dirinya sangat berpengaruh pada cara ia melihat dirinya sendiri. Perundungan yang menyinggung masalah fisik kerap membuat anak-anak dan remaja kehilangan kepercayaan diri. Tak jarang, hal ini juga membuat mereka menarik diri dari pergaulan dan mengisolasi diri.
Selain kedua dampak negatif di atas, tentu masih ada beberapa dampak lain yang dapat dirasakan korban perundungan siber. Bahkan, bukan tidak mungkin korban melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan. Seperti, memiliki keinginan untuk balas dendam, melukai dirinya sendiri, atau malah melakukan bunuh diri. Maka dari itu, bisa kita simpulkan bahwa perundungan siber atau cyberbullying ini memang bukanlah sebuah hal sepele yang dapat kita biarkan terjadi.