Bingung Memilih Alat Kontrasepsi? Kenali 4 Manfaatnya untuk Keluarga

Alat kontrasepsi adalah alat kontrol kelahiran dengan menggunakan beberapa metode. Kira-kira seperti apa jenis-jenis kontrasepsi dan manfaatnya untuk keluarga?

tips memilih alat kontrasepsi

Sering mendengar istilah ‘alat kontrasepsi’? Ya, istilah ini sudah tidak asing di telinga kita, apalagi untuk kamu yang sudah berumah tangga. Melansir dari Medline Plus, alat kontrasepsi adalah alat kontrol kelahiran dengan menggunakan beberapa metode.

Melansir Badan Pusat Statistik, jenis suntikan menjadi jenis kontrasepsi paling banyak digunakan. Sebanyak 3885 wanita usia 15-49 yang pernah kawin menggunakan cara suntikan, sementara 964 di antaranya mengkonsumsi pil KB. Beberapa jenis alat kontrasepsi ada bersifat reversibel (proses yang bisa dilakukan secara bolak-balik) dan ada pula yang yang sifatnya permanen. 

Beberapa jenisnya juga dapat membantu mencegah Sexually Transmitted Diseases (STDs) atau penyakit menular seksual (PMS). Nah, karena banyaknya manfaat baik alat kontrasepsi untuk kesehatan hingga keharmonisan keluarga, World Contraception Day atau Hari Kontrasepsi Dunia pun hadir untuk diperingati setiap tanggal 26 September, lho!

Lantas, kira-kira seperti apa jenis-jenis kontrasepsi dan manfaatnya untuk keluarga?

Jenis-jenis Alat Kontrasepsi

  1. Kondom: Selubung tipis yang menutupi penis untuk menampung sperma dan mencegahnya memasuki tubuh perempuan. Kondom yang terbuat dari lateks dan poliuretan dapat membantu mencegah penyakit seksual yang menular.
  2. Pil KB: Pil KB adalah pil yang diminum oleh perempuan untuk mencegah kehamilan. Pil KB biasanya hanya mengandung hormon progesteron. Akan tetapi, ada pula pil KB yang mengandung hormon progesteron dan estrogen.
  3. Koyo KB: Koyo KB (contraceptive patch) sebenarnya memiliki cara kerja yang sama dengan pil KB, yaitu untuk melepaskan estrogen dan progesteron ke dalam darah agar ovarium tidak melepaskan sel telur. Bedanya, koyo KB hanya ditempelkan di tubuh selayaknya koyo biasa.
  4. Cincin Vagina: Alat berbentuk cincin yang dimasukkan ke dalam vagina. Selama dipakai, cincin vagina akan melepaskan hormon progesteron dan estrogen ke dalam tubuh.
  5. KB Implan: KB implan adalah sebuah batang tipis (seperti korek api) yang mengandung hormon estrogen. Kemudian, KB implan dimasukkan di bawah kulit lengan atas perempuan dan biasanya mampu bertahan selama tiga sampai empat tahun.
  6. Ligasi Tuba: Ini merupakan cara untuk mencegah kehamilan pada perempuan secara permanen yang harus dilakukan dengan operasi.
  7. Kontrasepsi suntik: Kontrasepsi jenis ini diberikan dengan cara menyuntikkan hormon yang bertugas untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) ke dalam tubuh.

Manfaatnya untuk Keluarga

Tak hanya untuk mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, alat kontrasepsi ternyata memiliki manfaat yang lebih luas lagi. Seperti apa manfaat alat kontrasepsi untuk keluarga? Berikut manfaatnya melansir laman Family Planning:

1. Mengurangi risiko terkait kehamilan

Remaja sangat rentan mengalami masalah dalam kehamilan. Pasalnya, menurut informasi dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), proses persalinan yang terjadi pada ibu muda (usia di bawah 20 tahun) memiliki kontribusi yang tinggi dalam angka kematian neonatal, bayi, dan balita.

Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2012 juga menunjukkan bahwa angka kematian neonatal, postneonatal, bayi dan balita pada ibu yang usianya kurang dari 20 tahun lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang sudah memasuki usia 20-39 tahun.

Maka dari itu, alat kontrasepsi memungkinkan para remaja yang sudah menjadi ibu muda untuk menunda kehamilan sampai tubuh mereka mampu dan siap untuk memasuki masa kehamilan. Selain baik untuk ibu muda di bawah usia 20 tahun, alat kontrasepsi juga dapat mencegah kehamilan bagi orang tua yang rentan mengalami risiko terkait kehamilan.

Tak hanya itu, penggunaan kontrasepsi mampu mengurangi kebutuhan untuk aborsi dengan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Apalagi, aborsi ialah salah satu penyebab utama kematian ibu. Melansir CNN, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaporkan aborsi menyumbang 30% dari angka kematian ibu hamil pada 2014. Inilah yang menyebabkan penggunaan alat kontrasepsi sangat bermanfaat untuk mencegah segala risiko kehamilan yang mungkin terjadi selama masa kehamilan.

2. Mengurangi risiko terkena penyakit menular seksual (PMS)

Penyakit menular seksual (PMS) masih menjadi masalah kesehatan yang mengkhawatirkan. Betapa tidak, melansir CNN, World Health Organization (WHO) melaporkan pada 2019, angka penderita penyakit menular seksual bertambah lebih dari 1 juta orang setiap harinya.

Bahkan, WHO juga menyatakan bahwa setiap orang yang terdiagnosa bisa memiliki lebih dari satu penyakit menular seksual. Penyakit menular seksual yang dimaksud, seperti sifilis, human papillomavirus (HPV), human immunodeficiency (HIV), hepatitis B dan C, hingga herpes genital.

Di antara penyakit menular seksual tersebut, HIV mungkin yang paling menjadi perhatian. Pasalnya, WHO menyebutkan ada sekitar 37,7 juta orang di seluruh dunia yang menderita HIV, 1,5 juta merupakan penderita yang baru terinfeksi, dan lebih dari 600 ribu orang mengalami kematian akibat acquired immunodeficiency syndrome (AIDS).

HIV sendiri ialah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak kekebalan tubuh. Jika tidak ditangani dengan cepat, virus ini akan berkembang dan menjadi AIDS serta berisiko terhadap kematian. Penyebabnya seringkali terjadi akibat hubungan seksual yang berisiko, seperti suka berganti-ganti pasangan. Maka itu, hadir World AIDS’ Day atau Hari AIDS Sedunia untuk menumbuhkan kesadaran terhadap masyarakat mengenai penyakit AIDS.

3. Menjaga kelahiran bayi yang sehat

Tak hanya bagi ibu hamil, kontrasepsi juga bermanfaat untuk si bayi di dalam kandungan, lho. Kehamilan yang jaraknya terlalu berdekatan atau dalam waktu yang kurang tepat dapat berkontribusi pada tingginya angka kematian bayi, yaitu angka kematian bayi dalam tahun pertama kehidupannya.

Pasalnya, angka kematian bayi masih terbilang tinggi. Di Indonesia saja, total kasus kematian bayi pada 2021 mencapai angka 2.672, sebagaimana yang diinformasikan melalui laman Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Meskipun begitu, angka tersebut sudah mengalami penurunan sebanyak 88 kasus dibandingkan tahun sebelumnya.

Penyebab yang paling umum dari kematian bayi tersebut dikarenakan hipertensi dan pendarahan. Maka dari itu, alat kontrasepsi memungkinkan suami dan istri merencanakan kehamilan dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan dan kesiapan ibu serta suami terlebih dahulu agar bayi mendapatkan perawatan terbaik sebelum dan sesudah kelahiran.

4. Membantu membuat family planning yang lebih baik

Penggunaan alat kontrasepsi sangat berpengaruh dengan perencanaan keluarga yang kamu punya, lho. Karena, suami dan istri bisa merencanakan kapan mereka siap menghadapi kehamilan dan berapa banyak anak yang mereka inginkan.

Selain itu, kontrasepsi dapat membantu ketika kamu ingin berhenti memiliki anak. Karena ini merupakan hak semua orang di bawah Deklarasi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Siapa saja berhak untuk menentukan kapan mereka ingin punya anak dan kapan mereka ingin berhenti punya anak.

Menunda atau mengatur jarak bayi juga memungkinkan perempuan dan laki-laki untuk melanjutkan pendidikan dan tujuan karier yang mungkin terganggu ketika sudah memiliki anak. Ini bisa lebih memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) produktif dan meningkatkan kemampuan mereka untuk bisa memberikan kehidupan yang lebih layak bagi anak-anaknya. 

Tak dimungkiri, keluarga dapat berinvestasi lebih banyak untuk setiap anak ketika jumlah anak yang ada tidak terlalu banyak. Memberikan kenyamanan dan kebahagiaan anak sangatlah penting ketika kamu memutuskan untuk punya anak. Maka dari itu, memiliki tabungan jangka panjang (investasi) untuk mereka bisa membuat kehidupan anak semakin aman di masa depan.

Tak hanya investasi, tetapi memberikan proteksi dini seperti asuransi kesehatan untuk si buah hati juga bisa dilakukan sebagai bentuk rasa cinta terhadap keluarga. Karena tak ada yang tahu apakah keluarga kita akan memiliki hidup yang sehat selalu.

Maka itu, kami tidak menyebutnya asuransi, melainkan cinta – Insurance is Love.

Flexi HS (Hospital and Surgical) dari Astra Life bisa menjadi pilihan yang cocok agar kamu dan keluarga memiliki hidup yang aman, nyaman, dan bahagia. Flexi HS (Hospital and Surgical) dari Astra Life memberikan manfaat berupa fasilitas rawat inap sebanyak Rp2 juta per hari yang bisa diklaim tanpa perlu cek medis, memberikan fasilitas medical check up tiap  tahun sekali, hingga klaim asuransi lebih mudah dan praktis karena bisa dilakukan 100% secara online.

Selain itu, Flexi HS juga memberikan perlindungan menyeluruh mulai dari rawat inap hingga pasca rawat inap, sehingga bisa memberikan rasa aman untuk kamu dan juga orang-orang terdekat. Kemudahan lainnya kamu bisa mencari tahu informasi lengkap mengenai asuransi Astra ini dengan mengunjungi website ilovelife.co.id, ya!

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!