Penderita Autisme Juga Bisa Sukses, Tak Hanya di Drakor Extraordinary Attorney Woo

Masih banyak yang belum tahu bagaimana gejala, apa penyebab, dan penanganan seperti apa yang bisa diberikan untuk seseorang dengan gangguan spektrum autisme. Untuk itu, mari kita bahas bersama, ya!

Mengenal spektrum autisme dalam drakor Extraordinary Attorney Woo

Penderita Autisme Juga Bisa Sukses, Tak Hanya di Drakor Extraordinary Attorney Woo

Ini adalah rangkuman artikel versi Mobile. Buatlah sekitar 1-2 kalimat untuk rangkuman artikel untuk membimbing pembaca mengerti isi artikel.

Siapa yang mengikuti drama Korea (drakor) Extraordinary Attorney Woo (2022)? Drakor populer Netflix itu menceritakan tentang Woo Young Woo, penderita gangguan autisme yang menjadi seorang pengacara di Korea Selatan. Meskipun begitu, kemampuannya bekerja dan memecahkan kasus dengan perspektif uniknya membuat sosoknya menarik dan memiliki kapabilitas yang sama dengan orang normal lainnya.

Gangguan spektrum autisme jadi sorotan utama yang menarik perhatian penonton drakor ini, karena karakter protagonis utamanya, Woo Young Woo bisa bekerja dengan sangat baik meskipun menderita gangguan autisme. Pasalnya, di dunia nyata pun ada beberapa nama hebat dan mendunia yang sukses meski menderita autisme seperti Albert Einstein, Sir Isaac Newton, Wolfgang Amadeus Mozart, dan Charles Darwin. 

Namun, masih banyak yang belum tahu bagaimana gejala, apa penyebab, dan penanganan seperti apa yang bisa diberikan untuk seseorang dengan gangguan spektrum autisme.

Untuk mengenal gangguan spektrum autisme lebih lanjut, kita bahas bersama, ya!

Apa itu Gangguan Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau Gangguan Spektrum Autisme adalah kondisi kesehatan yang berkaitan dengan perkembangan otak dan berdampak pada bagaimana seseorang memandang dan bersosialisasi dengan orang lain, sehingga menyebabkan masalah dalam interaksi sosial dan berkomunikasi. Istilah “spektrum” sendiri mengacu pada berbagai gejala dan tingkat keparahan yang ditunjukkan.

Gejala Autisme

Gangguan spektrum autisme biasanya dimulai pada masa kanak-kanak atau sebelum anak berusia tiga tahun. Sering kali anak-anak menunjukkan gejala autisme dalam 12 bulan pertama.

Setiap anak dengan penyakit autis cenderung memiliki pola perilaku dan tingkat keparahan yang unik serta bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Contohnya, ada penderita autis yang memiliki fungsi tubuh dan otak yang rendah dan lambat, tetapi ada pula penderita autis yang justru memiliki fungsi tubuh dan otak yang tinggi seperti Woo Young Woo di dalam drakor Extraordinary Attorney Woo.

Dalam drakor tersebut, Woo Young Woo digambarkan sebagai sosok pengacara jenius yang bisa mengingat persoalan hukum dengan cepat. Hal itu bahkan ditunjukkannya sejak masih kecil. Saking jeniusnya, ia lulus dengan nilai tertinggi dari Universitas Seoul.

Akan tetapi, meski penderita autisme mampu belajar dengan cepat seperti Woo Young Woo, mereka juga mengalami kesulitan berkomunikasi dan menerapkan apa yang mereka ketahui dalam kehidupan sehari-hari untuk menyesuaikan diri dengan situasi sosial.

Karena gejala yang unik dan berbeda-beda pada setiap anak, tingkat keparahannya terkadang sulit ditentukan. Lantas, bagaimana ciri-ciri anak autis yang umumnya bisa terlihat?

  1. Memiliki kontak mata yang tidak fokus, kesulitan berbicara atau mengalami keterlambatan bicara, dan tidak dapat memulai percakapan atau melanjutkan percakapan.
  2. Memiliki masalah dengan koordinasi atau memiliki pola gerakan yang aneh seperti membenturkan diri tanpa sadar atau memukul bagian tubuhnya sendiri dengan pendekatan interaksi sosial yang bersikap pasif, agresif, atau mengganggu.
  3. Sangat sensitif terhadap cahaya, suara atau sentuhan, tetapi mungkin acuh tak acuh terhadap rasa sakit atau suhu.
  4. Terpaku pada objek atau aktivitas dengan intensitas atau fokus yang tidak normal, seperti tidak bisa fokus pada satu hal saja atau justru terlalu fokus pada satu hal sampai tidak menghiraukan kondisi sekitarnya dan tidak menanggapi ketika dipanggil namanya.

Penyebab Gangguan Spektrum Autisme

Sebenarnya, tak ada penyebab pasti yang bisa diidentifikasi dari munculnya gangguan spektrum autisme. Beberapa penyebab yang telah didukung penelitian antara lain faktor genetik dan lingkungan. Untuk faktor genetik sendiri, penyebab genetik secara spesifik hanya dapat diidentifikasi pada 10% hingga 20% kasus, termasuk sindrom genetik spesifik yang terkait dengan gangguan spektrum autisme dan perubahan langka dalam kode genetik pada anak.

Beberapa penyebab yang bisa berisiko besar pada anak terkena penyakit autisme, yaitu:

  1. Memiliki saudara atau keluarga yang mengidap gangguan spektrum autisme.
  2. Memiliki kondisi genetik atau kromosom tertentu, seperti sindrom X rapuh atau tuberous sclerosis.
  3. Mengalami komplikasi saat lahir.
  4. Terlahir dari orang tua dengan usia yang terlalu tua.

Penanganan Terbaik untuk Penyakit Autisme

Ketika anak menunjukkan gejala autisme, penanganan terbaik yang bisa dilakukan, yaitu:

  1. Melakukan perawatan individual dengan terapi untuk mengajarkan keterampilan baru dan mengatasi defisit inti autisme sehingga bisa mengurangi gejala inti.
  2. Perawatan individual diperlukan karena setiap anak dan orang dewasa yang menderita autisme memiliki kondisi pribadi yang unik dan berbeda-beda.
  3. Memulai penanganan sesegera mungkin, sehingga manfaat terapi dapat berlanjut sejak dini hingga nanti.
  4. Lakukanlah perawatan lain untuk mengatasi kondisi medis tambahan seperti mengalami masalah pencernaan hingga gangguan tidur dengan terapi perilaku dan mengonsumsi obat-obatan.

Kondisi ini memang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi gejalanya bisa diatasi dengan memberikan terapi dan obat-obatan yang membantu mengembalikan kapasitas fungsional tubuh dan otak anak dengan tepat.

Sebagai orang tua seperti Woo Gwang Ho yang ingin memberikan kasih sayang dan rasa cinta terbaik untuk anaknya, Woo Young Woo yang mempunyai kebutuhan khusus, banyak hal yang perlu diperhatikan seperti kesehatan dan finansial. Terutama setelah kita tutup usia nantinya, tentu kita masih ingin memberikan perlindungan terbaik untuk keluarga agar hidup mereka tetap baik-baik saja. Rasa cinta terhadap keluarga bisa diwujudkan dengan memberikan proteksi dini berupa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Karena itu, kami tidak menyebutnya asuransi, melainkan Insurance is Love.

Untuk menemani kamu dan keluarga, Astra Life menghadirkan produk asuransi jiwa dan kesehatan yang dapat kamu pilih sesuai kebutuhan. Salah satunya seperti Flexi Life dari Astra Life yang memiliki keunggulan di mana kamu bisa menentukan perlindungan jiwa hingga Rp5 miliar, dan tidak perlu medical check-up. Kamu tidak perlu repot untuk mendaftar ulang karena asuransi ini auto renew atau selalu diperpanjang secara otomatis setiap tahun. Klaim asuransi lebih mudah dan praktis karena bisa dilakukan 100% secara online hanya dengan mengunjungi website ilovelife.co.id, lho! Tunjukkan rasa cinta terhadap keluarga dan jaga mereka dengan perlindungan jiwa.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!