Stunting adalah pertumbuhan tubuh anak yang gagal akibat zat gizi yang tidak terpenuhi secara berkelanjutan sejak masa kehamilan hingga usia 24 bulan. Dampak stunting sering kali terlihat dari perawakan anak yang pendek karena pertumbuhannya lambat.
Penting untuk diketahui bahwa anak yang lebih pendek dari standar tinggi anak seusianya tidak selalu disebabkan oleh stunting. Sementara anak yang stunting hampir pasti terlihat lebih pendek. Ada kalanya kondisi tumbuh pendek anak terjadi karena asupan harian yang kurang atau faktor keturunan yang membuat tinggi badan tidak seperti anak lainnya.
Selain itu, banyak orang masih sering keliru terkait stunted dan stunting yang pada dasarnya memiliki arti yang berbeda. Jika stunting merupakan gangguan pertumbuhan anak karena kekurangan gizi di 1000 hari pertama sejak lahir, maka stunted adalah anak dengan perawakan tubuh yang pendek tetapi tidak berarti gagal tumbuh. Terdapat perbedaan pada kondisi stunting yang dialami oleh anak usia 2 – 3 tahun dan anak usia lebih dari 3 tahun.
Pada anak yang berusia di bawah 2 – 3 tahun, rendahnya pengukuran grafik tinggi badan menurut usia (TB/U) bisa menggambarkan proses stunting yang sedang berlangsung. Sementara pada anak yang berusia lebih dari itu, kondisi tersebut menunjukkan kalau kegagalan pertumbuhan anak memang telah terjadi (stunted).
Ciri-ciri stunting pada anak tidak hanya tubuh yang pendek, berikut ini ciri-ciri lainnya:
– Tingkat pertumbuhan tubuhnya lambat
– Terlambat tumbuh gigi
– Kemampuan fokus dan memori belajar yang buruk
– Wajah terlihat lebih muda dari anak seumurannya
– Di usia 8-10 tahun, anak sedikit melakukan kontak mata dengan orang sekitar dan lebih pendiam
– Mudah terinfeksi dan terserah berbagai penyakit
– Saat balita, berat badan justru menurun dan sulit naik
– Perkembangan tubuh anak terhambat, misalnya telat menarche atau menstruasi pertama pada anak perempuan
Jika khawatir dan ingin meyakinkan terkait normal atau tidaknya tinggi anak, maka segera periksa dan rutin ke pelayanan kesehatan terdekat seperti posyandu, bidan, puskesmas, atau dokter setiap bulan untuk memastikan si kecil tumbuh kembang dengan baik.
Jangan abaikan masalah kekurangan gizi ini, karena dapat berakibat buruk tak hanya hari ini, tetapi hingga si kecil dewasa nanti.