Gangguan obsesif kompulsif memiliki pengaruh yang berbeda terhadap penderitanya, tetapi biasanya menyebabkan pola pikiran dan perilaku tertentu.
Melansir NHS, OCD memiliki tiga elemen utama, yaitu:
– Obsesif: Munculnya pikiran, gambar, atau dorongan yang tidak diinginkan, mengganggu, dan seringkali menyusahkan penderita karena pikiran tersebut berulang berkali-kali.
– Emosi: Adanya perasaan cemas yang menyebabkan penderita merasa tertekan secara intens.
– Kompulsif: Dorongan untuk melakukan perilaku berulang sebagai bentuk tindakan mental yang dirasakan akibat dari kecemasan dan tekanan yang disebabkan oleh obsesif dan emosi.
Beberapa contoh pikiran obsesif paling umum umum yang memengaruhi penderita OCD, meliputi:
– Takut menyakiti diri sendiri atau orang lain dengan sengaja. Misalnya, takut akan menyerang orang lain seperti keluarga dan orang terdekat.
– Takut melukai diri sendiri atau orang lain secara tidak sengaja. Misalnya, takut akan membakar rumah dengan membiarkan kompor menyala.
– Takut terkontaminasi oleh penyakit, infeksi atau zat yang lain yang tidak berbahaya untuk kesehatan.
– Memiliki kebutuhan akan simetri atau keteraturan. Misalnya kamu akan merasa lebih baik jika semua barang disusun berdasarkan warna yang sama, atau semua label merk pada kaleng di dapur harus menghadap ke arah yang sama.
Sedangkan untuk perilaku kompulsif, beberapa contoh yang umum pada orang dengan OCD, yaitu:
– Membersihkan tangan secara berulang-ulang.
– Memeriksa keadaan sekitar secara berulang. Misalnya, memeriksa apakah pintu sudah dikunci atau kompor sudah dimatikan.
– Sangat perhitungan dengan berbagai hal.
– Mengulangi kata-kata yang sama di kepala.
– Cenderung menghindari tempat dan situasi yang bisa memicu pikiran obsesif.