Olahraga Outdoor yang Minim Risiko Penularan Virus saat Pandemi

Olahraga rutin penting dilakukan supaya kamu bisa menjaga imun selama masa isolasi. Berikut olahraga outdoor berisiko rendah di masa pandemi.

Olahraga Outdoor yang Minim Risiko Penularan Virus saat Pandemi

Olahraga Outdoor yang Minim Risiko Penularan Virus saat Pandemi

Olahraga rutin penting dilakukan supaya kamu bisa menjaga imun selama masa isolasi. Berikut olahraga outdoor berisiko rendah di masa pandemi.

Selain untuk rekreasi, olahraga outdoor rutin penting dilakukan supaya kamu bisa menjaga berat badan dan mengurangi stres selama hidup dalam isolasi. Sejumlah riset juga menunjukkan bahwa olahraga bisa meningkatkan kekuatan sistem imun yang kita miliki.

Saat ini, olahraga favorit semisal futsal, sepak bola, atau basket memang masih dalam status “terlarang” karena memungkinkan pertukaran alat olahraga dan kontak fisik. Namun demikian, ada banyak juga olahraga berisiko rendah yang bisa kamu lakukan selama pandemi.

Jogging

Selain bersepeda yang kini amat diminati, jogging atau berlari jadi olahraga primadona selama pandemi COVID-19. Jika dilakukan sendirian, seperti dikutip dari Runners World, Desember 2020, olahraga outdoor ini tergolong aman karena memungkinkan menjaga jarak hingga dua meter.

Jika tak mau sendirian, kamu juga bisa berolahraga bersama keluarga atau sahabat yang bisa kamu percayai bebas dari COVID-19. Seandainya kamu berolahraga dengan orang yang tidak setinggal serumah, pastikan kamu selalu memakai masker saat berlari dan cari jalur-jalur yang sepi.

Berlari dapat membakar 480 kalori untuk berat badan 57 kilogram (kg) atau 710 kalori untuk berat badan 84 kg, dengan kecepatan 8 km/jam. Sedangkan jalan santai diselingi lari kecil kurang dari 20 menit dalam sejam dapat membakar 360 kalori untuk berat badan 57 kg atau 532 kalori untuk berat badan 84 kg.

Golf

Sejumlah pakar kesehatan AS mengategorikan golf sebagai olahraga outdoor yang berisiko rendah terpapar COVID-19. Dikutip dari Mlive, golf dinilai para pakar sebagai aktivitas luar ruangan ketiga yang paling rendah risikonya.

Golf dianggap aman lantaran dilakukan di luar ruangan dengan jumlah orang yang terbatas. Golf juga bukan olahraga kontak fisik. Meski begitu, ada hal-hal yang harus dipatuhi supaya memastikan kamu aman dari paparan virus, semisal menggunakan peralatan sendiri, tidak menggunakan golf cart bersama-sama, dan tidak menggunakan jasa caddy (jika butuh, kamu bisa meminta sang caddy untuk selalu menjalankan protokol memakai masker selama permainan).

Olahraga outdoor ini juga ampuh membakar lemak. Golf selama satu jam bisa membakar kalori 210 kalori untuk berat badan 57 kg dan 310 kalori per jam untuk berat badan 84 kg. Kalori yang dibakar bisa jauh lebih banyak jika kamu tidak menggunakan mobil golf selama berolahraga.

Meskipun ada banyak olahraga outdoor yang berisiko rendah, protokol kesehatan juga harus tetap dijalankan saat beraktivitas di luar ruangan. Pastikan kamu selalu masker saat berolahraga.

Naik gunung atau trekking

Naik gunung atau trekking dikategorikan sebagai aktivitas luar ruangan yang berisiko rendah di era pandemi COVID-19. Tapi, aktivitas itu hanya aman jika dilakukan sendirian atau bersama orang yang punya KTP sama alias masih kerabat. Naik gunung beramai-ramai tidak disarankan dilakukan selama pandemi.

Meski begitu, sebagaimana dikutip dari USA Today, Juni 2020, ada hal-hal yang harus diikuti saat menyusuri jalur-jalur pendakian atau trekking. Pertama, selalu menjaga jarak antar pendaki. Kedua, tidak menyentuh benda apa pun yang ada di jalur pendakian karena kemungkinan pernah dipegang oleh pendaki lainnya. Terakhir, selalu menjaga jarak aman antara satu pendaki dengan pendaki lainnya.

Seperti olahraga outdoor lainnya, aktivitas yang satu ini juga bisa bikin badan fit dan mengusir stres. Untuk berat badan 84 kilogram, trekking bisa membakar hingga 532 kalori per jam. Pada mereka yang berberat 57 kilogram, kalori yang dibakar 360 kalori per jam.

Berenang

Jika dilakukan di rumah sendiri bersama keluarga, berenang tentu saja aman dari bahaya penularan COVID-19. Lantas bagaimana jika kamu berenang di kolam renang umum?

Namun demikian, WHO menyarankan agar jumlah pengunjung dibatasi dan perenang tidak berkerumun. Selain itu, berenang sebaiknya dilakukan di kolam renang jenis olimpiade. Berenang di waterpark yang kerap digunakan sebagai tempat rekreasi juga tidak disarankan karena bakal menyulitkan pengunjung untuk jaga jarak. Ketika berada di fasilitas kolam renang, jauhi orang-orang yang bersin dan batuk.

Berenang bisa membakar 180 kalori per jam untuk berat badan 57 kg atau 266 kalori per jam untuk berat badan 84 kg.

Tenis

Meskipun lazimnya mesti dilakukan lebih dari satu orang, tenis tergolong olahraga outdoor yang rendah risiko penularan virus COVID-19. Pasalnya, tenis merupakan olahraga yang tidak melibatkan kontak fisik. Namun, meski tenis tersedia di lapangan terbuka dan lapangan tertutup, kamu disarankan untuk melakukan tenis di lapangan terbuka. Pasalnya, virus masih potensial menular di ruangan tertutup.

Supaya benar-benar aman, United States Tennis Association (USTA) merilis panduan khusus bagi petenis saat berada di lapangan, semisal selalu menggunakan peralatan sendiri, mencuci tangan sebelum dan sesudah bermain, dan menjaga jarak aman saat bermain.

Secara umum, tenis adalah olahraga outdoor yang memeras keringat. Untuk yang berberat 57 kilogram, tenis selama 30 menit bisa membakar kalori hingga 210 kalori. Sedangkan untuk mereka yang berberat 84 kilogram, sebanyak 311 kalori terbakar dalam durasi yang sama.

Yoga

Bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa virus COVID-19 bisa menyebar di dalam ruangan tertutup. Karena itu, jika kamu berniat untuk beryoga di saat pandemi, sangat disarankan untuk tidak melakukannya di studio tertutup.

Meskipun tidak sendirian, yoga tergolong aman jika dilakukan di ruang terbuka. Olahraga ini tidak mengharuskan kontak fisik, memungkinkan dilakukan dengan tetap mengenakan masker dan menjaga jarak aman hingga dua meter.

Tak hanya bagus untuk membangun kekuatan fisik, beryoga juga baik untuk mengelola stres selama pandemi. Beryoga selama 30 menit bisa membakar hingga 120 kalori untuk orang berberat badan 54 kilogram atau 178 kalori untuk yang beratnya 85 kilogram.

Diving

Kamu tidak mungkin tertular virus COVID-19 saat sedang diving atau menyelam di bawah air. Karena itu, sebagaimana dilansir Dive Magazine, antisipasi untuk menjaga diri dari kemungkinan tertular harus maksimal dilakukan saat masih berada di darat atau di kapal yang membawa kamu ke spot diving.

Selain protokol kesehatan yang lazim seperti menjaga jarak dan memakai masker saat di darat, ada beberapa hal yang disarankan bagi para penyelam. Yang paling utama ialah menggunakan peralatan sendiri. Jika kamu menyewa peralatan, pastikan bahwa alat yang kamu sewa telah melalui proses disinfektasi.

Menyelam tergolong olahraga outdoor yang menguras tenaga. Untuk yang beratnya 57 kilogram, diving selama setengah jam bisa membakar 260 kalori. Bagi kamu yang beratnya 84 kilogram, menyelam bisa membakar hingga 311 kalori dalam 30 menit.

Tetap jaga jarak dan pakai masker

Meskipun ada banyak olahraga outdoor yang berisiko rendah, protokol kesehatan juga harus tetap dijalankan saat beraktivitas di luar ruangan. Bersepeda atau senam, misalnya, jika dilakukan bersama-sama tanpa menjaga jarak juga bisa berisiko tinggi.

Pastikan kamu selalu masker saat berolahraga. Saat ini, banyak pabrikan yang merilis masker untuk jogging, racewalking, atau sekadar jalan-jalan di sekitar rumah. Berbeda dengan masker biasa, masker olahraga lebih memudahkan untuk bernafas, memiliki filter, dan nyaman.

Olahraga dengan tingkat risiko moderat

Yang termasuk olahraga outdoor dengan tingkat risiko moderat adalah basket, voli, dan berenang berkelompok. Karena, jenis-jenis olahraga ini masih memungkinkan kontak fisik dan menyulitkan kita menjaga jarak. Potensi transmisi virus juga memungkinkan karena pertukaran alat olahraga.

Olahraga dengan tingkat risiko tinggi

Jenis olahraga dengan ringkat risiko tinggi misalnya gulat, dansa, dan segala jenis seni bela diri kompetitif. Kenapa? Olahraga-olahraga itu memungkinkan kontak fisik yang intens sehingga bisa mempertinggi potensi transmisi virus.

Untuk mengatasi berbagai kekhawatiran melakukan olahraga outdoor, jangan lupa lindungi diri dengan asuransi jiwa. Dengan memiliki asuransi jiwa, kamu bisa olahraga dengan tenang meski risiko bisa terjadi kapan saja. Sebagai salah satu pilihan, kamu bisa mempertimbangkan Flexi Life dari Astra Life yang menyediakan uang pertanggungan hingga Rp5 miliar tanpa cek medis. Simak juga tips dan obrolan inspiratif dengan follow Instagram @astralifeid. #iGotYourBack

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!