Tips Membuat Profil LinkedIn Terlihat Lebih Profesional

Sebagai “wajah” di jagat maya, banyak pakar rekrutmen menyarankan agar profil LinkedIn harus bisa bercerita tentang kisah kamu. Ini tipsnya.

M Harits
|
12 November 2020
|
Life

M Harits
|
12 November 2020
|
Life

Di tengah merebaknya COVID-19, keberadaan profil LinkedIn terasa kian relevan bagi para pekerja atau calon pekerja. Ketika wawancara tatap muka tidak memungkinkan dan jumlah lowongan kerja semakin sedikit, ada banyak platform pencarian kerja selain LinkedIn. Bagi kamu yang memilih LinkedIn, bagian profil di platform ini bisa menjadi penyelamat bagi pencari kerja, pekerja yang membuka peluang lain dalam berkarier, maupun perusahaan yang mencari karyawan.

Sebagai “wajah” kamu di jagat maya, maka banyak pakar rekrutmen menyarankan agar profil LinkedIn harus bisa bercerita tentang kisah kamu, membuat kamu didengar, dan mudah ditemukan. Lantas bagaimana caranya supaya profil LinkedIn terlihat lebih profesional dan unik? Ini tipsnya.

Tips Membuat Profil LinkedIn Terlihat Lebih Profesional

1. Benahi ringkasan informasi pada profil LinkedIn

Pada profil LinkedIn, informasi pada ringkasan (summary) adalah hal yang pertama kali bakal dilihat oleh orang-orang. Karena itu, buatlah orang-orang langsung jatuh hati pada kamu dengan ringkasan yang tak hanya menarik, tapi juga menunjukkan kualifikasi yang dibutuhkan.

Paparkan kapabilitas, kapasitas, dan bagaimana kamu bisa berkontribusi dengan skill-skill yang kamu miliki. Jangan hanya fokus pada apa yang kamu kerjakan, tetapi juga deskripsikan mengapa pekerjaan yang kamu lakukan itu penting.

Sebagai sentuhan final, tambahkan pernyataan-pernyataan bernuansa personal tentang tujuan hidup atau yang terkait kepemimpinan. Pernyataan-pernyataan itu berguna supaya orang mudah mengenali prinsip-prinsip hidup yang menjadi panduan hidup dan karier kamu.

Kalau kamu kesulitan merumuskan bahasamu sendiri, bisa juga kamu mengutip kalimat tokoh inspiratif. Misalnya quotes, “All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them.” dari Walt Disney.

Sebagai sentuhan final, tambahkan pernyataan-pernyataan bernuansa personal tentang tujuan hidup atau yang terkait kepemimpinan. Pernyataan-pernyataan itu berguna supaya orang mudah mengenali prinsip-prinsip hidup yang menjadi panduan hidup dan karier kamu.

2. Perhatikan audiens yang menjadi targetmu

Jenis pekerjaan yang kita incar lazimnya sesuai dengan kapabilitas dan kapasitas kita. Basisnya bisa pengalaman bekerja sebelumnya atau pendidikan kita. Kita harus pintar-pintar membuat cerita di profil LinkedIn yang menunjukkan bahwa kapasitas dan kapabilitas itu sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.

Sebagai gambaran, staf-staf pemasaran yang sedang mengincar posisi supervisor, misalnya, harus “memenuhi” profil LinkedIn mereka dengan unggahan mengenai strategi pemasaran yang efektif, kedekatan dengan klien-klien besar, atau kisah-kisah sukses mereka menjual “produk-produk” di tempat mereka bekerja.

Profil LinkedIn berbeda dengan curiculum vitae (CV) atau resume kamu. Ketimbang mengisahkan keseharian kamu di kantor, akan lebih menarik jika kamu menunjukkan bagaimana pentingnya eksistensi kamu di ruang kerja lewat momen-momen tertentu.

3. Pastikan visual profil kamu menarik

Mengisahkan diri kamu hanya dengan kata-kata saja terkadang tidak cukup. Terkesan klise, tapi foto dan gambar terkadang bicara lebih banyak. Sebagian besar orang butuh memahami diri kamu lewat foto, video, atau ilustrasi-ilustrasi menarik.

Untuk membuat profil kamu lebih mengena, mulailah menyusun foto-foto, video, presentasi, atau bahkan situs khusus yang mengisahkan perjalanan hidup dan karier kamu. Riset di internet untuk aplikasi-aplikasi yang memudahkan bikin kompilasi foto atau video menarik.

4. Tunjukkan pentingnya eksistensi kamu

Profil LinkedIn berbeda dengan curiculum vitae (CV) atau resume kamu. Ketimbang mengisahkan keseharian kamu di kantor, akan lebih menarik jika kamu menunjukkan bagaimana pentingnya eksistensi kamu di ruang kerja lewat momen-momen tertentu.

Jika dirasa tidak terlalu personal, tak ada salahnya mengunggah cerita mengenai bagaimana kamu menyelesaikan persoalan-persoalan di kantor, perubahan yang kamu ciptakan, dan hasil yang diperoleh lewat kerja keras kamu. Lewat cerita, beri tahu orang-orang mengenai “kekuatan super” yang hanya kamu miliki.

5. Perkuat kredibilitas profil kamu

Apalah artinya sebuah cerita jika tidak ada yang menyokong klaim-klaim kamu dalam cerita tersebut? Supaya dipercaya, kamu butuh rekomendasi para profesional lain. Di LinkedIn, kamu bisa memperkuat kredibilitas profil kamu via fitur LinkedIn Recommendations. Fungsinya kurang lebih sama seperti testimoni-testimoni pembeli di situs jual beli online.

Mintalah rekomendasi dari sejawat atau rekan profesional dari berbagai kalangan yang pernah berkolaborasi dengan kamu. Berikan sedikit arahan mengenai apa yang kamu ingin mereka sampaikan tentang kamu di profil LinkedIn. Tak hanya memastikan rekomendasi itu sesuai dengan kebutuhan, itu juga bakal lebih menghemat waktu.

Jika sesuai dengan jenis pekerjaan dan skill, kamu juga bisa mengikuti kelas-kelas online yang disediakan LinkedIn. Sematkan informasi mengenai kelas-kelas itu pada profil kamu. Itu bakal berfungsi melegitimasi apa yang kamu sampaikan lewat kata-kata, foto, dan video.

Jadi, bagi kamu yang sedang hunting pekerjaan, jangan lupa untuk menengok kembali profil LinkedIn agar terlihat lebih profesional . Lakukan berbagai petunjuk di atas agar kesempatanmu mendapat pekerjaan lebih terbuka lebar.

Kini, kamu bisa fokus untuk hal-hal yang dihadapi saat ini, termasuk urusan mencari pekerjaan dengan membuat profil LinkedIn terlihat lebih profesional. Karena, untuk masa depanmu dan keluargamu nanti Flexi Life siap memberikan perlindungan. Asuransi jiwa dari Astra Life ini siap jamin #iGotYourBack dan kamu bebas mengurusi hal-hal masa kini. Ingin informasi menarik lainnya seputar asuransi dan karir? Cek dan follow @astralifeid.