Menariknya, ternyata penyebab gangguan makan ini beragam. Dikutip dari Hello Sehat, diketahui bahwa seseorang yang memiliki keluarga dengan gangguan makan memiliki peluang 7-12 kali lebih mungkin mengalami eating disorder. Tak hanya itu, website yang sama juga menemukan adanya perbedaan pada jumlah serotonin pada penderita anoreksia. Belum lagi keseimbangan hormon ovarium (estrogen dan progesteron) yang juga dapat meningkatkan risiko eating disorder. Jadi, dapat disimpulkan bahwa eating disorder bisa berasal dari faktor genetik, keturunan, biologis, dan juga psikologis. Walau bisa dialami oleh siapa saja, ternyata remaja merupakan golongan yang paling sering menderita eating disorder. Â
Dengan demikian, penting untuk memahami apa dan bagaimana mencegah terjadinya eating disorder, terutama pada anak-anak kita.