Bucin atau Cuek, Kenali 4 Attachment Styles untuk Memahami Pasanganmu

Apakah pasanganmu termasuk tipe yang cuek? Atau bahkan justru tipe yang sangat bucin? Jika kamu terkadang merasa sulit memahami pasanganmu, mungkin kamu belum mengenali bentuk attachment styles darinya, nih.

Kenali 4 Attachment Styles untuk Memahami Pasangan

Apakah pasanganmu termasuk tipe yang cuek? Atau bahkan justru tipe yang sangat bucin sampai dia merasa takut kehilangan kamu dan membuat kamu merasa seperti dikekang? Jika kamu terkadang merasa sulit memahami pasanganmu, mungkin kamu belum mengenali bentuk attachment styles darinya, nih.

Attachment styles adalah gaya interaksi seseorang yang dilakukan dalam sebuah hubungan. Biasanya attachment styles mulai terbentuk sejak masa kanak-kanak, di mana interaksi awalnya berpusat pada hubungan anak-anak dan orang tua.

Teori attachment styles pertama kali dikemukakan oleh seorang psikoanalis asal Inggris John Bowlby pada 1950-an. Kemudian, teori tersebut dikembangkan oleh seorang psikolog asal Amerika, Mary Ainsworth.

John Bowlby berbagi pandangan psikoanalitik bahwa pengalaman awal yang didapatkan seseorang ketika masih di masa kanak-kanak penting untuk mempengaruhi perkembangan dan perilakunya di kemudian hari. Inilah sebabnya attachment terbentuk sejak kecil dan menjadi komponen dasar dari sifat manusia.

Nah, bagaimana cara mengetahui attachment styles kamu dan pasangan? The Attachment Project membuat tes untuk mengecek jenis attachment styles secara online. Kamu hanya perlu mengunjungi website-nya, mengisi umur dan status hubunganmu, lalu jawab beberapa pertanyaan yang tersedia untuk mendapatkan hasilnya.

Sebelum mencoba tesnya, mari kita kenali dulu empat jenis attachment styles yang ada, yuk!

4 Jenis Attachment Styles dalam Hubungan

1. Anxious (cemas)

Anxious atau yang biasa disebut dengan ambivalent attachment adalah keterikatan yang ditandai dengan kekhawatiran bahwa orang lain, baik teman atau anggota keluarga, tidak akan membalas rasa sayang yang diberikan olehnya. Kecemasan ini umumnya muncul ketika seorang anak mengetahui bahwa pengasuh atau orang tua mereka tidak dapat diandalkan dan tidak responsif terhadap kebutuhannya.

Seseorang dengan attachment styles ini cenderung memiliki keraguan terhadap dirinya sendiri, tetapi memandang orang lain dengan cara yang lebih positif. Karena itu, ia akan sangat menghargai hubungan yang mereka punya dengan orang lain, tetapi kerap merasa cemas bahwa orang itu mungkin tak benar-benar menginvestasikan waktu dan perasaan yang sama untuknya.

Akibatnya, tipe anxious memerlukan persetujuan dan validasi dari orang lain untuk merasa lebih baik. Ketika mendapatkan validasi dari pasangan, pandangan negatif terhadap dirinya sendiri bisa perlahan menghilang. Namun, ketika mereka tak mendapatkan validasi tersebut, ia justru bisa memicu toxic traits atau kebiasaan yang kurang baik seperti banyak menuntut, putus asa, tak percaya pada pasangan, dan ketakutan akan banyak hal yang sebenarnya belum tentu terjadi.

Karena mereka sangat percaya akan apa yang pasangan pikirkan tentang dirinya, tipe attachment styles ini kurang memiliki pendirian dan kepercayaan diri, sehingga ia akan menganggap bahwa pasangannya memiliki peran yang lebih besar di hidupnya dan memiliki rasa cemas akan berpisah dengan pasangannya akibat ia menaruh kepercayaan yang sangat besar terhadap pasangannya tersebut.

2. Avoidant (penghindar)

Attachment styles yang kedua adalah avoidant atau si penghindar. Maksudnya seperti apa? Jadi, seseorang yang memiliki tipe attachment styles ini cenderung menghindari interaksi dengan orang tua dan tidak memiliki kesulitan ketika harus berpisah dengan orang tua atau orang terdekatnya. Hal itu terjadi karena seorang penghindar percaya bahwa mereka tidak bisa bergabung pada siapa pun di dalam hubungan yang mereka punya.

Berbeda dengan tipe anxious, gaya keterikatan avoidant justru menunjukkan bagaimana seseorang hanya percaya dengan dirinya sendiri dan memiliki pandangan yang negatif pada orang lain. Karenanya, ia akan lebih memilih untuk menghindari hubungan dekat dengan siapa pun untuk mempertahankan rasa kemandiriannya. Menghindari hubungan intim atau hubungan yang terlalu dekat dengan orang lain merupakan cara untuk seorang penghindar untuk bersembunyi dan stay invisible.

Seseorang yang memiliki attachment styles tipe avoidant biasanya akan terlihat lebih tertutup dan sulit untuk membuka diri dengan orang lain. Semakin dibutuhkan orang lain, seorang penghindar malah justru akan semakin menarik dari orang tersebut. Harga dirinya yang tinggi dan memiliki pandangan yang positif tentang dirinya sendiri membuat ia merasa tidak memerlukan orang lain karena tak ingin bergantung dengan mereka.

Tipe penghindar juga percaya bahwa mereka tidak harus berada dalam suatu hubungan untuk merasa lengkap, karena ia sudah memiliki apapun yang dibutuhkannya dengan dirinya sendiri. Orang dewasa dengan gaya keterikatan ini umumnya akan menghindari kedekatan emosional dan cenderung menyembunyikan atau menekan perasaannya terhadap orang lain.

3. Disorganized (tidak terarah)

Tipe attachment styles disorganized atau tidak terarah cenderung menunjukkan perilaku yang tidak stabil dan ambigu dalam ikatan sosial di suatu hubungan. Seseorang dengan tipe attachment ini cenderung menganggap pasangan dan hubungan yang ia jalani merupakan sumber kebahagiaan sekaligus sumber ketakutan terbesarnya.

Orang yang menghindari rasa takut memang menginginkan keintiman dan kedekatan, tetapi pada saat yang sama, ia justru mengalami kesulitan untuk mempercayai dan bergantung pada orang lain, sehingga membuat hubungannya menjadi tidak terarah. Orang-orang dengan tipe ini tidak mampu mengatur emosinya dengan baik dan terkadang akan menghindari keterikatan emosional yang kuat karena takut terluka.

4. Secured (aman)

Secure attachment style adalah keterikatan di mana seseorang merasa aman dan menghargai dirinya serta hubungan yang ia miliki dengan orang lain. Seseorang dengan tipe attachment ini akan secara terbuka terbuka mencari dukungan dan kenyamanan dari pasangan, dan sama-sama berusaha untuk membahagiakan  satu sama lain ketika pasangan bergantung untuk mendapatkan dukungan emosional darinya.

Seorang yang secured umumnya memiliki pengalaman masa kanak-kanak di mana mereka merasa dihargai, didukung, dan didengar. Dalam berhubungan, mereka cenderung:

– Mampu mengatur emosi dan perasaan dalam suatu hubungan.

– Tidak terlalu memaksakan untuk membuka diri dan memercayai orang lain karena akan terjadi dengan sendirinya.

– Merasa nyaman sendirian dan menggunakan waktu itu untuk mengeksplorasi emosi mereka.

– Memiliki kapasitas yang kuat untuk menentukan bagaimana hubungan baik yang ingin mereka miliki dengan orang lain.

Orang-orang yang termasuk ke dalam tipe secured memiliki kenyamanan untuk mengekspresikan emosi secara terbuka dan dapat bergantung pada pasangan mereka. Kemudian, mereka juga membiarkan pasangan mereka bergantung ketika dibutuhkan. Hubungan yang dijalani juga berdasarkan pada kejujuran, toleransi, dan kedekatan emosional.

Memiliki perasaan aman tentu bisa memberikan dampak yang baik bagi kesehatan fisik dan mental. Pasalnya, hubungan yang sehat terbukti bisa menurunkan tingkat kecemasan dan depresi yang lebih rendah, meningkatkan harga diri dan rasa percaya diri, membuat seseorang memiliki empati yang lebih besar, dan memiliki hubungan yang saling percaya percaya satu sama lain serta lebih kooperatif.

Tentu dalam membuat pasangan dan keluarga merasa aman, kita perlu untuk menunjukkan rasa kasih sayang dan cinta yang nyata. kepada mereka agar hidup mereka menjadi lebih aman, nyaman, dan bahagia di masa depan.

Salah satunya seperti produk asuransi jiwa dari Astra Life, yaitu Flexi Life yang bisa jadi pilihan kamu dan keluarga. Flexi Life memiliki memiliki keunggulan di mana kamu bisa menentukan perlindungan jiwa hingga Rp5 miliar, dan tidak perlu medical check-up. Kamu tidak perlu repot untuk mendaftar ulang karena asuransi ini auto renew atau selalu diperpanjang secara otomatis setiap tahun.

Selain itu, kamu bebas mengubah besarnya Uang Pertanggungan, Masa Pertanggungan, Frekuensi Pembayaran Premi, dan mengajukan perubahan lain sesuai kebutuhan seiring dengan perubahan tahapan kehidupanmu secara online hanya dengan mengunjungi ilovelife.co.id, lho! Klaim asuransi lebih mudah dan praktis karena bisa dilakukan 100% secara online.

Artikel Lainnya

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!

Tentang –

Kami menghadirkan cerita dan kisah hidup yang inspiratif serta tips terbaik untuk menyadarkan kita agar terus mencintai hidup.

Terus Dapatkan Inspirasi, Subscribe Sekarang!